Selasa, 13 Februari 2024

SANTO VALENTINUS

 14 Februari 



Valentinus dari Roma Santo Valentinus dari Roma adalah seorang Imam dan dokter yang tinggal di kota Roma. Ia menjadi martir karena menentang perintah kaisar Klaudius II (Marcus Aurelius Valerius Claudius Augustus juga dikenal sebagai Kaisar Claudius Gothicus, Kaisar Romawi dari tahun 268 sampai 270 Masehi) yang melarang adanya pernikahan di seluruh wilayah Kekaisaran.

Sebelum Paus Gelasius I menetapkan tanggal 14 februari sebagai Saint Valentine Day (Pesta Santo Valentinus); bangsa Romawi kafir telah merayakan 14 Februari dengan sebuah tradisi cabul untuk memuja dewi cinta Romawi yang disebut Februata Juno. Para laki-laki akan menarik undian dari sebuah wadah berisi nama para wanita yang siap menjadi pasangan mereka dalam berbagai bentuk perayaan di tanggal tersebut. Namun setelah bangsa Romawi menjadi Kristen, Gereja dengan tegas mengutuk tradisi pagan tersebut. Salah seorang Imam yang berjuang keras menghapus tradisi ini adalah Santo Valentinus.

Masa itu, Bangsa Romawi terlibat dalam banyak peperangan dan Kaisar Klaudius mengumumkan wajib militer bagi para pemuda Romawi. Tetapi banyak pemuda yang menolak ikut wajib militer karena tidak mau meninggalkan kekasih yang mereka cintai. Hal ini membuat Kekaisaran sulit merekrut tentara. Sehingga Kaisar mengeluarkan dekrit kerajaan yang melarang upacara pernikahan. Perintah ini ditentang oleh imam Valentinus karena kasihan kepada pasangan-pasangan yang dipaksa berpisah. Suatu hari, secaa diam-diam Valentinus menerimakan sakramen perkawinan bagi sepasang yang sudah siap hidup dalam janji suci perkawinan. Imam-imam yang lain juga mengikuti jejaknya, sehingga banyak pernikahan terjadi di kota Roma. Kabar ini membuat sang Kaisar murka dan menangkap Valentinus kemudian dijatuhi hukuman mati. Ia dipenjara, dianiaya, lalu dipenggal di Via Flaminian Roma, pada tahun 269.

Kemartiran Santo Valentinus, kini dikenal sebagai "Valentine Day" atau hari kasih sayang sedunia. Pesta untuk Santo Valentinus ditetapkan pada setiap tanggal 14 februari oleh Paus Gelasius I (Paus Gereja Katholik ke-49). Tanggal 14 Februari, yang pada masa pra-Kristen adalah hari untuk menghormati dewi cinta bangsa Romawi kafir pun dirubah dan dikuduskan oleh Gereja menjadi perayaan untuk memperingati Santo Valentinus, martir yang gugur membela cinta kasih dalam wujud Sakramen Pernikahan yang Kudus.(Roy)

Jumat, 02 Februari 2024

Santo Blasius

3 Februari     



St. Blasius adalah seorang Uskup di Sebaste, di wilayah Armenia, Asia Kecil pada abad keempat. Blasius dikenal sebagai seorang ahli Fisika dan seorang gembala yang baik hati. Semasa remaja, Blasius memikirkan tentang segala permasalahan serta penderitaan yang terjadi pada masa itu. Ia mulai menyadari bahwa hanya sukacita rohani saja yang dapat membuat seseorang merasakan kebahagiaan sejati. Blasius menjadi imam dan kemudian diangkat menjadi Uskup Sebaste di Armenia yang sekarang adalah Turki. Dengan segenap hati, Blasius bekerja keras untuk menghantar umatnya menjadi kudus dan bahagia. Ia berdoa dan berkhotbah; ia berusaha menolong semua orang.
Ketika Gubernur Licinius mulai menganiaya umat Kristiani, St. Blasius ditangkap. Ia dibawa untuk dijebloskan ke dalam penjara dan dihukum penggal tahun 316. Dalam perjalanan, umat berkumpul di sepanjang jalan untuk melihat uskup mereka yang terkasih untuk terakhir kalinya. Blasius memberkati mereka semuanya, bahkan juga orang-orang kafir. Seorang ibu yang malang datang kepadanya memohon Blasius agar menyelamatkan anaknya yang hampir tewas tercekik duri ikan yang tertelan di tenggorokannya. Orang kudus itu membisikkan doa dan memberkati sang anak. Mukjizat terjadi, sehingga nyawa anak itu dapat diselamatkan. Oleh karena itulah St. Blasius dimohon bantuan doanya oleh semua orang yang menderita penyakit tenggorokan.
Pada hari pestanya setiap 3 Februari, tenggorokan kita diberkati. Kita mohon bantuannya untuk melindungi kita dari segala macam penyakit tenggorokan.
Dalam penjara, uskup yang kudus ini mempertobatkan banyak orang kafir. Tidak ada siksaan yang dapat membuatnya mengingkari imannya kepada Yesus. St. Blasius dihukum penggal kepalanya pada tahun 316. Sekarang ia ada bersama Yesus untuk selama-lamanya.