Jumat, 31 Mei 2024
Jumat, 24 Mei 2024
Paroki GPI Gelar Workshop Liturgi Anggun dan Menawan
![]() |
Pastor Johanis Josep Montolalu Pr. |
Dalam rangka Bulan Liturgi Nasional pada bulan Mei ini, Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) menggelar workshop yang diikuti seluruh seksi liturgi Paroki, Stasi, Wilayah Rohani, Kelompok Kategorial dan Koster, Kamis 23 Mei 2024.
Materi dibawakan secara sistimatis oleh Sekretaris Jendral Keuskupan Manado Pst Johanis Josep Montolalu Pr, yang juga Pastor Paroki GPI dengan tema “Liturgi Anggun dan Menawan.”
Pastor John Montolalu mengungkapkan pentingnya liturgi dalam kehidupan agama. Menurutnya tanpa ada liturgi bukanlah agama. Lanjutnya liturgi yang anggun dan menawan merupakan partisipasi aktif (Sacrosanctum Concilium).
“Oleh karena itu tidak ada kegiatan Gereja yang lebih tinggi nilainya daripada liturgi (KGK 1070, SC 7), karena di dalam liturgi terwujudlah persatuan yang begitu erat antara Kristus dengan Gereja sebagai MempelaiNya dan TubuhNya sendiri,” ungkap Pastor John Montolalu.
Lanjutnya, liturgi adalah perayaan misteri karya keselamatan Allah di dalam Kristus, yang dilaksanakan oleh Yesus Kristus, Sang Imam Agung, bersama Gereja-Nya di dalam ikatan Roh Kudus.
“Maka, betapa pentingnya, luhur, mulia, agung, mengagumkan, terpuji, bermartabat perayaan liturgi itu,” tutur Pastor John Motolalu.
Pastor kemudian mengungkapkan, para pelaku liturgi yaitu seluruh umat Allah yang hadir. Jadi umat bukanlah penonton tetapi harus berperan aktif dalam liturgi. Sedangkan para petugas liturgi yaitu kostor, dekorator, tata laksana, Pastor, PPA, dirigen dan paduan suara, pemandu, Lektor, Pemazmur, pembawa doa umat, pembawa persembahan, prodiakon (Pembagi Komuni).
Pastor memberi catatan, untuk paduan suara agar pilihan lagu hendaknya disesuaikan dengan tema perayaan, masa liturgi dan sifat ritus-ritus. Paduan suara harus menyemangati peran-serta umat. Begitu juga dengan organis, bunyi musik jangan sampai menenggelamkan suara umat atau penyanyi sebab kata-kata yang diucapkan harus lebih terdengar.
“Para petugas liturgi hendaknya menunaikan tugasnya dengan saleh, tulus dan saksama, sebagaimana layak untuk pelayan seluhur itu,” ungkap Pastor.(Roy)
Jumat, 17 Mei 2024
Pastor John Montolalu Mulai Kunjungi Wilayah Rohani
Sejak menjadi Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah, Pst Johanis Josep Montolalu Pr., langsung melakukan kunjungan ke wilayah rohani dan beribadah Rosario bersama.
Wilayah Rohani pertama yang dikunjungi yaitu Wilayah Rohani Sta Verena, kemudian Wilayah Rohani Sta Maria Ratu Rosari, Wilayah Rohani Angela Merici Stasi St Petrus, Mapanget Barat, selanjutnya pada Jumat (17/05/2024) di Wilayah Rohani Sta Ursula.
Kunjungan Pastor John Montolalu dalam rangka perkenalan dan lebih dekat dengan pengurus wilayah rohani serta umatnya. Kesempatan itu juga dimanfaatkan Pastor John dengan memberikan katekese usai ibadah Rosario.
Di Wilayah Rohani Sta Ursula, Pastor John mengungkapkan dua teladan Bunda Maria yang menjadi unggul dan diidolakan. Menurutnya doa Rosario merupakan doa sederhana yang mengulang-ulang saja.
“Dua teladan Bunda Maria yaitu pertama Bunda Maria adalah sosok yang begitu sederhana dan yang kedua yaitu dengan kesederhannya Bunda Maria mendidik putranya Yesus Kristus,” ungkap Pst. John Montolalu.(Roy)
Selasa, 14 Mei 2024
Usai Serah Terima, Pastor Montolalu Langsung Gelar Rapat DPP Inti
Setelah merima jabatan pelaksana tugas Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah, Pst Johanis Josep Montolalu Pr, langsung mengumpulkan Dewan Pastoral Paroki (DPP) Inti untuk rapat perdana, Selasa (14/05/2024).
Rapat dihadiri Pastor Rekan Pst Jan Silvianus Koraag Pr, Frater Pastoral Dirros Pogon Pr, Sekretaris DPP Donny Mamahit, ketua-ketua bidang dan bendahara. Banyak yang dibahas dalam rapat perdana itu sehingga berlangsung kurang lebih tiga jam.(Roy)
Senin, 13 Mei 2024
Paroki GPI Lepas Pastor Petrus Tinangon Sebagai Tongkat Pertama
Pisah sambut Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) berlangsung haru dan tidak sedikit umat yang sampai menitikan air mata. Setelah tiga tahun bersama, umat akhirnya harus berpisah dengan Pastor Petrus Tinangon Pr, tongkat pertama Paroki GPI.
“Kita berpisah dengan Pastor Piet dengan ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih untuk Pastor Piet untuk dua alasan. Pertama terima kasih karena sudah menjadi tongkat yang pertama untuk Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI selama tiga tahun ini. Torang tahu menjadi tongkat yang pertama, itulah untuk meletakkan dasar, menancapkan dasar yang baik, kuat dan kokoh untuk paroki, sebagaimana yang torang alami selama tiga tahun ini.
Sekarang memang pantas untuk menyampaikan banyak terima kasih, karena sudah meletakkan dasar yang dibutuhkan untuk berdirinya suatu paroki,” ungkap Sekretaris Jenderal Keuskupan Manado Pastor Johanis Josep Montolalu Pr yang ditunjuk Uskup Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC sebagai Pelaksana Tugas Pastor Paroki GPI.
Lanjutnya, alasan kedua harus terima kasih kepada Pastor Piet, karena umat Paroki GPI boleh menikmati dan mengalami suatu kekuatan, satu power, satu kekuatan di dalam tata kelola gereja.
“Kekuatan itu ada dalam empat huruf ini yaitu d i a m. Mengelola paroki dengan sikap diam dan torang semua mengerti apa itu diam berdasarkan warisan dari para leluhur. Dari pada pendahulu kita, torang biasa tahu diam itu emas, torang biasa dengan diam-diam ubi berisi,” ujar Pastor John Montolalu.
Menurut Pastor John Montolalu, satu tata kelola gereja, tata kelola Paroki bukan untuk sekedar bicara yang ujung-ujungnya orang boleh katakan tong kosong berbunyi nyaring. “Pastor Piet tidak masuk di dalam perangkap itu, tetapi benar-benar mau mengambil kebijakan dari sikap ini diam. Diam itu emas, diam itu ubi berisi emas sudah dibesarkan dengan kata-kata bijak menambang emas dalam khotbah yang dia sampaikan. Perlihatkan lewat pola tingkah laku yang dia tunjukkan, entah dia duduk bersama dengan kita, entah dia makan bersama dengan kita, entah dia berjalan bersama dengan kita, dia menambang emas bukan untuk dirinya, tetapi yang menikmati adalah torang semua, itulah dalam diam menambang emas ini yang dia bagikan kepada kita selama tiga tahun,” ungkap Pastor John.
Diungkapkan Pastor John, umat kagum karena bicaranya pasti ada bobotnya. Pastor Piet berkhotbah pasti ada bobotnya, dia memberikan sambutan pasti ada bobotnya. Untuk itu Pastor Montolalu berterima kasih untuk warisan itu.
Dirinya mengakui dirinya kini berada di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI dengan gambaran konstruksi gereja. Hal ini membawa pesan untuk orang semua sebagai warga Paroki ini membangun satu komunitas yang terbuka, satu persekutuan iman yang terbuka.
Lebih lanjut Pastor John Montolalu mengungkapkan, secara kebetulan kita mengadakan acara ini pada hari Minggu ke-7 di dalam Masa Paskah. Hari Minggu sesudah kenaikan, hari Minggu sebelum Pentakosta.
“Periode ini untuk inspirasi kita yaitu selama 40 hari sudah bangkit sampai kenaikan, Yesus punya karya utama adalah membentuk dan membangun kelompok-kelompok murid. Bukan hanya membangun sembarang, tetapi membentuk kelompok murid ini supaya solid, supaya kuat, supaya setia dan itulah periode Yesus sesudah bangkit sampai kenaikan. Nah, itulah periodenya Pastor Piet dari tahun pertama ditempatkan di sini sampai hari ini membentuk persekutuan umat di paroki ini sebagai satu komunitas pengikut Yesus, supaya tampil kuat, tampil solid dan setia,” ungkap Pastor Montolalu, seraya menambahkan Yesus memberikan kepercayaan kepada para murid untuk memegang tongkat estafet itu.
“Makasih Pastor Piet sudah memegang tongkat yang pertama. Karena sesudah Yesus serahkan tongkat itu kepada para murid untuk melanjutkan itu maka terbentuk persekutuan murid. Mari torang menjadi pemegang tongkat estafet. Tongkat pertama sudah diberikan kepada Pastor Piet, sudah dipegang dan tancapkan itu dengan baik di Paroki ini. Sekarang tongkat itu dia serahkan kepada torang semua. Namanya menjadi pemegang tongkat estafet berarti tidak ada kata mundur. Siapapun juga yang pegang tongkat estafet harus segera maju dan berkembang,” tuturnya.
Umat Paroki GPI kemudian diajak maju sesuai dengan spirit dari pelindung Paroki, Bunda Teresa, ini supaya gereja yang terbuka, persekutuan umat Allah yang terbuka senantiasa boleh mendatangkan anggota-anggota baru untuk bersekutu di dalamnya. Spirit itu sejalan dengan kata-kata Yesus yang berbunyi Marilah padaku semua yang letih lesu, berbeban berat dan berkurangnya aku akan memberikan kepadamu aku memberikan kelegaan kepada mu. Spirit itu yang dibawa oleh Yesus dalam menggembalakan murid-muridnya.(Roy)
Pastor Petrus Tinangon Serahkan Paroki GPI kepada Pastor John Montolalu
Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah Pst Petrus Tinangon Pr diserahterimakan kepada Pst Johanes Josep Montolalu Pr sebagai pelaksana tugas, Minggu (12/05/2024).
Misa dan serah terima Pastor Paroki ini dipimpin Vikep Manado Pastor Revi Tanod Pr, pada Hari Minggu VII Paskah yang juga merupakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke 58. Pastor Revi kemudian membacakan Surat Keputusan Uskup Keuskupan Manado nomor 29/U/SK/V/2024 tanggal 12 Mei 2024 yang mana membebaskan tugas Pastor Petrus Tinangon Pr dari jabatan Pastor Paroki BTDC GPI dan menunjuk Pastor Johanis Josep Montolalu Pr sebagai Pelaksana Tugas Pastor Paroki BTDC GPI.
Pada kesempatan itu juga diserahkan buku baptisan, cap paroki serta laporan keuangan paroki. Dalam homilinya, Pastor Revi Tanod mengungkapkan saat perjanjian Allah dengan nabi Nuh, ada pelangi di atasnya. Hal itu mengingatkan manusia, selesai badai ada pelangi di balik itu.
“Sehingga kita bersyukur dapat bersama-sama dalam perayaan ekaristi ini untuk mengenang kemuliaan dan kebaikan Tuhan. Betapa bahagia kita dikumpulkan dalam bahtera gereja Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Yesus ingin agar kita menjadi sebagai kesatuan Allah tritunggal Maha kudus,” tutur Pastor Revi.
Pastor juga mengingatkan beberapa tahun lalu GPI menjadi Paroki Mandiri dan tiga tahun lalu Pastor Piet diutus menjadi pastor pertama dan menjadi sejarah Paroki BTDC GPI.
“Ingat kita berada dalam satu bahtera. Jadi kalau satu orang bikin lobang kaoal ini. dia nimbole bilang ini kita pe urusan ini kita pe kamar. kalau ada yang bikin lobang, maka tenggalam samua seisi kapal. Tuhan Yesus ingin agar kita merasa memiliki bahtera kudus ini dan berusaha seperti lagu gereja bagai bahtera mengarungi jaman menuju arah yang ditentukan tuhan,” ungkap Pastor.(Roy)
Komsos GPI Kembali Juarai Konten Youtube Terbaik
Komsos Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) pada Komsos Family Gathering Keuskupan Manado dalam memperingati Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-58 di Paroki Anthonius Padua Tara-tara Tomohon, kembali berhasil meraih juara konten Youtube terbaik.
Dalam Komsos Award yang diselenggarakan Komsos Keuskupan Manado, Komsos GPI meraih juara konten Youtube terbaik dan nominasi konten website. Dengan demikian Komsos GPI juga masuk dalam nominasi Komsos teladan setelah meraih juara konten Youtube terbaik.
Untuk tahun 2024 ini Komsos Christi Regis Kotamobagu kembali menjadi Komsos teladan.
Koordinator Komsos GPI, mengaku bersyukur kepada Tuhan sebagai penyelnggara kehidupan ini. “Terima kasih kepada Komsos Manado. Terima kasih kepada DPP, Pastor Paroki Petrus Tinangon yang merupakan putra Tara-tara, selalu mendukung karya Komsos GPI dan hari ini juga Pastor Piet mengakhiri tugas di Paroki GPI. Semoga kita lebih bersemangat dalam karya pewartaan,” tutur Koordinator Komsos GPI, Royke Randang.(Roy)
Komsos Se-Keuskupan Manado Diingatkan Soal Perlindungan Hak //
Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-58 diperingati para pegiat Komsos se-Keuskupan Manado dengan menggelar Komsos Family Gathering ke-4 di Paroki Anthonius Padua Tara-tara Tomohon, Sabtu (11/05/2024) hingga Minggu (12/05/2024).
Salah satu materi yang menarik pada Hari Komsos Sedunia ke-58 dengan tema ‘Kecerdasan Artifisial dan Kebijaksanaan Hari Menuju Komunikasi yang Sungguh Manusiawi’ yaitu soal Perlindungan Hak.
Sekretaris Komsos Keuskupan Manado Romansa mengungkapkan sebagai pegiat Komsos yang sarat berada di ranah media sosial, harus mengetahui tentang perlindungan hak.
“Pertama ada hak ekonomi, kemudian ada hak moral dan hak cipta atau merupakan hak intelektual,” ungkap Romansa.
Dirinya kemudian mengingatkan untuk tidak melanggar hak-hak itu agar tidak berhadapan dengan hukum.
“Contohnya mengambil sebagian atau keseluruhan karya orang lain untuk konten kita. Apalagi itu digunakan untuk mendapatkan profit,” papar Romansa.
Sementara itu Ketua Komsos Keuskupan Manado Pastor I Made Yohanes Pantyasa Pr juga memberikan materi belajar membuat konten gereja.(Roy)
Komsos Keuskupan Manado, Rayakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-58 di Taratara
Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-58 dirayakan Komsos se-Keuskupan Manado melalui kegiatan Komsos Family Gathering yang dipusatkan di Paroki Antonius Padua Taratara, Tomohon, Sabtu (11/05/2024) hingga Minggu (12/05/2024).
Kegiatan dibuka Sabtu (11/05/2024) melalui pemukulan tetengkoren oleh Ketua Komisi Komsos Keuskupan Manado Pst I Made Yohanes Pantyasa Pr, Pastor Paroki Antonius Padua Taratara Pst Alfianus Windy Tangkuman Pr dan Ketua Panitia Rolvi Pongoh.
Hari kedua Minggu (12/05/2024) puncak kegiatan Family Gathering dilaksanakan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Ketua Komisi Komsos Keuskupan Manado, Pastor Yohanes I Made Pantyasa Pr., bersama conselebran Pastor Windy Tangkuman Pr.
Pastor Made dalam khotbahnya, mengangkat pesan penting yang disampaikan oleh Bapa Suci Paus Fransiskus pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-58, tentang Artificial Intelligence (AI) dan kebijaksanaan hati menuju komunikasi yang sungguh manusiawi.
“Tulisan yang tidak bertanggung jawab atau tidak kritis bisa menjadi penyebab terjadinya perpecahan. Teknologi seharusnya membantu dan menghantar manusia menuju komunikasi yang sungguh manusiawi. Kita dipanggil untuk menjadi manusia yang utuh dan bijaksana dalam menggunakan teknologi yang ada,” tutur Pastor Made.
Dalam misa juga dilakukan pelantikan Badan Pengurus Komsos Keuskupan Manado, yang merupakan komitmen gereja dalam memperkuat peran komunikasi sosial di tengah masyarakat.
Ketua Komsos Kusuma yaitu Pastor Made menutup Komsos Family Gathering dengan pesan semoga semangat komunikasi yang sungguh manusiawi terus menginspirasi kita dalam menyebarkan kabar baik.
“Acara ini ditutup dengan harapan bahwa pesan kebijaksanaan hati dalam komunikasi akan terus mengilhami langkah-langkah kita di masa depan. Semua peserta pulang dengan hati yang penuh dengan semangat dan inspirasi baru untuk terus berkarya dalam pelayanan dan komunikasi sosial di paroki masing-masing,” pungkas Pastor Made.(Roy)
Badan Pengurus Komsos Keuskupan Manado Dilantik
Ketua Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Manado, Pastor Yohanes I Made Pantyasa Pr., melantik Badan Pengurus Komsos Keuskupan Manado dalam Perayaan Ekaristi puncak kegiatan Family Gathering, Minggu (12/05/2024) di Paroki Paroki Antonius Padua Taratara, Tomohon.
Badan Pengurus Komsos Keuskupan Manado ini terdiri dari umat dengan berbagai latar belakang profesi yang akan bertugas untuk membantu Ketua Komisi. Beranggotakan 10 orang, Badan Pengurus ini akan melaksanakan tugas hingga 17 Mei 2026.
“Hal ini merupakan salah satu komitmen gereja dalam memperkuat peran komunikasi sosial di tengah masyarakat,” kata Pastor Made.
Kesepuluh anggota Badan Pengurus Komsos Keuskupan Manado ini akan bertugas antara lain sebagai jembatan dan penghubung dengan pemerintah dan asosiasi terkait dalam pengembangan komisi Komsos.
Berikut nama anggota Badan Pengurus Komsos Keuskupan Manado yang dilantik.
1. Andreas Indra Gunawan
2. Theresia Deisy Wulansari
3. Vivi Aganitji Pamikiran
4. Christina Rumayar
5. Jacky Randang
6. Yohanes Sujiyo
7. Ciquita Kojo
8. Fransiskus Marcelino Talokon
9. Yoseph E. Ikanubun
10.Varis Marianus Tinangon.(Roy)
Sabtu, 11 Mei 2024
Yesus Naik ke Surga, Umat Paroki GPI Ziarah ke Seminari Kakaskasen
Umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah melaksanakan Ziarah ke Gua Maria di Seminari Menangah Santo Fransiskus Xaverius, Kakaskasen, Tomohon, pada hari raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, Kamis (09/05/2022).
Sebanyak 16 wilayah rohani dari Pusat Paroki dan 5 wilayah rohani dari 2 Stasi (Stasi St Petrus Mapanget Barat dan Stasi St Carolus Boromeus Kima Atas dilepas dari Gereja Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI oleh Pastor Petrus Tinangon Pr. Selanjutnya dari Biara Karmel Kakaskasen umat berarak sambil berdoa Rosario menuju ke Kimentur lokasi Gua Maria di Seminari Kakaskasen.
Dilanjutkan dengan Misa yang dipimpin Pastor Rekan Pst Jan Silvianus Koraag Pr didampingi Pst Petrus Tinangon. Pastor Petrus dalam homilinya mengungkapkan orang yang percaya akan diselamatkan artinya akan diperhatikan Allah secara istimewa. “Orang itu menikmati surga, bukan kelak melainkan sudah di bumi ini. Karena karena dimana ada iman sejati di situ ada surga yaitu Allah sendiri. Bagi orang Yahudi, Allah sendiri dan kata surga bagi mereka adalah sinonim. Bagi Nabi Yesaya pasal 57 ayat 15, Allah juga bersama orang-orang yang remuk dan rendah hati untuk menghidupkan orang-orang,” tutur Pastor.
Lanjutnya merayakan kenaikan Yesus ke surga berarti merayakan sebuah akhir yang cemerang. Lanjutnya bahayanya kita cuma merayakan sebuah pesta tetapi jangan lupa akan jalan salib.
“Ziara ini mengenang pertempuran, perjuangan bukan hanya kemenangan.
Yesus dia cuma melihat kehebatan jalan menuju kegembiraan itu jalan yang kita semua harus tapaki. Jalan di mana kita semua harus bergabung dengan Allah,” tutur Pastor Petrus Tinangon.
Pasor Lucky Singal Pr dari pihak Seminari Kakaskasen. menyampaikan terima kasih pada umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI. “Kami sangat bahagia mendapat dukungan umat GPI,” tutur Pst Lucky Singal.
Ziarah kemudian dilanjutkan dengan acara kebersamaan umat.(Roy)