Minggu, 29 Desember 2024

Berkat Khusus Pada Pesta Keluarga Kudus, Pastor Angki Ingatkan Janji Nikah





Perayaan Ekaristi Pesta Keluarga Kudus pada Minggu, 29 Desember 2024, di Gereja Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), menjadi momen penuh makna bagi umat Katolik untuk merayakan dan menguatkan nilai-nilai iman kristiani dalam keluarga.

Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr., dalam misa ini menyoroti pentingnya keluarga sebagai fondasi iman Kristiani. Dalam khotbahnya yang didasarkan pada Bacaan Injil Lukas 2:41-52, Pastor Fransiscus mengingatkan umat bahwa keluarga adalah tempat pertama di mana kasih Allah dipupuk. 

“Keluarga memiliki hak khusus untuk melanjutkan tugas dan karya Allah. Pesta Keluarga Kudus adalah teladan bagi kita semua, menginspirasi bagaimana membangun keluarga yang beriman dan penuh kasih,” ujar Pastor Fransiscus.

Ia menekankan bahwa Natal adalah waktu yang istimewa untuk merayakan cinta dan iman dalam keluarga. “Selamat Natal semestinya dimulai dari keluarga kita. Sakramen pernikahan adalah dasar penting, di mana janji suci yang diucapkan bukan hanya di hadapan pastor, tetapi juga di hadapan Tuhan. Janji ini mengikat pasangan untuk saling menerima dalam suka maupun duka hingga seumur hidup,” jelasnya.



Setelah perayaan ekaristi ini, Pastor Fransiscus memberikan berkat khusus kepada setiap keluarga yang hadir. Berkat ini menjadi simbol penguatan iman dan kasih, serta komitmen untuk menjadikan keluarga sebagai ruang pertama dalam penghayatan nilai-nilai Kristiani. Suasana haru terasa ketika umat secara berpasangan dan bersama keluarga menerima berkat, melambangkan kesatuan mereka dalam iman.

“Berkat kepada keluarga bukan hanya ritual, tetapi pengingat bahwa Tuhan hadir dalam keluarga kita, membimbing dan memberkati setiap langkah perjalanan hidup kita,” ungkap Pastor Fransiscus.(Roy)




Jumat, 27 Desember 2024

Wilayah Rohani St. Yohanes Rasul Penginjil Rayakan HUT ke-7 dengan Misa Syukur


Wilayah Rohani St. Yohanes Rasul Penginjil merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 dengan penuh syukur melalui Misa Kudus yang dipimpin oleh Pastor Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr, didampingi Pst. Jan Silvianus Koraag Pr, pada Jumat (27/12/2024).

Pesta pelindung kali ini mengusung tema “Dengan semangat Santo Yohanes Rasul Penginjil kita terus bersama dalam persekutuan iman yang siap sedia melayani Allah dan sesama.” Misa yang berlangsung khidmat ini mengangkat tema yang terinspirasi dari karya kebangkitan, dengan dasar bacaan Injil Yohanes 20:2-8 dan Bacaan Pertama 1 Yohanes 1:1-4. Dalam homilinya, Pastor Fransiscus menekankan spiritualitas Yohanes Rasul yang berakar pada iman dan kasih.

Pastor Fransiscus Runtu mengungkapkan tema ini berinspirasi pada karya kebangkitan. “Karena dia percaya Yohanes mengikuti Yesus dan menulis. Dia melihat dan ia percaya. Spiritualitas Yohanes mulai dari diri sendiri yaitu dia percaya,” tutur Runtu. 

Lanjutnya, yang kita percayai adalah sabda yang hidup. Seperti halnya salib, syarat kebangkitan adalah kematian. Menurutnya injil Yohanes itu berbicara tentang kasih.

“Yohanes melihat dan percaya. Percaya itu adalah sebuah proses yang tumbuh dari pengalaman pribadi akan Sabda yang hidup. Seperti salib menjadi syarat kebangkitan, begitu pula iman bertumbuh melalui kasih,” ujar Pastor Fransiscus.

Misa syukur ini dihadiri oleh Dewan Pastoral Paroki (DPP), Koordinator Bidang II Rommy Humokor, serta para ketua wilayah rohani. Ketua Wilayah Rohani St. Yohanes Rasul Penginjil, Tommy Mandey, menyampaikan rasa syukur atas pertumbuhan spiritual komunitas ini selama tujuh tahun terakhir.

"Kehadiran Wilayah Rohani St. Yohanes Rasul Penginjil telah menjadi berkat bagi umat, tidak hanya dalam memperkuat iman, tetapi juga melalui pelayanan dan kebersamaan di komunitas,” tutur Tommy Mandey.

Momentum HUT ke-7 ini juga menjadi refleksi bagi umat untuk terus menghidupi semangat kasih sebagaimana diajarkan dalam Injil Yohanes. Melalui perayaan ini, umat diajak untuk menjadikan kasih sebagai dasar pelayanan, baik di dalam Gereja maupun di tengah masyarakat.

Lanjutnya dengan semangat kebersamaan dan iman, Wilayah Rohani St. Yohanes Rasul Penginjil berharap dapat terus menjadi saksi kasih Kristus dan bertumbuh dalam pelayanan selama tahun-tahun mendatang.(Roy)


Rabu, 25 Desember 2024

Pastor Jan Koraag Ajak Umat Memaknai Natal Sebagai Wujud Cinta Allah


Hari Raya Natal pada Rabu, 25 Desember 2024, dirayakan dengan penuh khidmat di Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah. Pastor Jan Silvianus Koraag Pr, dalam khotbahnya, mengajak umat untuk merenungkan makna Natal sebagai ungkapan cinta Allah yang begitu besar kepada umat manusia.

“Natal adalah wujud nyata cinta Allah kepada manusia. Allah rela hadir dalam dunia melalui kelahiran Kristus untuk membawa terang dan keselamatan,” ungakap Pastor Jan yang akrab disapa Pastor Alo di hadapan umat yang memadati gereja.

Ia menekankan bahwa Natal bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan momen untuk bersyukur atas kasih Allah yang tidak pernah berkesudahan, meskipun manusia seringkali jatuh dalam dosa dan memberontak terhadap-Nya.

“Bahkan ketika kita jatuh dalam dosa, Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia tetap mencintai kita, hingga rela berkorban disalibkan demi keselamatan umat manusia. Maka, mari kita hayati Natal ini dengan saling memaafkan dan mencintai,” imbuhnya.

Pastor Jan mengingatkan bahwa manusia diciptakan secitra dengan Allah. Dalam refleksi Natal ini, umat diajak untuk memulihkan relasi yang rusak, baik dengan Allah maupun dengan sesama, sebagai wujud nyata penghayatan cinta Allah.

“Dengan memaafkan sesama, kita mencerminkan cinta Allah yang sejati. Semoga melalui kasih dan pengampunan, ada keselamatan dalam kehidupan kita sehari-hari,” ungkap Pastor Alo.

Pastor Jan menutup refleksinya dengan mengajak umat untuk menjadikan Natal sebagai momentum pengharapan baru dalam membangun kehidupan yang lebih baik di tengah keluarga, komunitas, dan masyarakat.(Roy)


Selasa, 24 Desember 2024

Pastor Fransiscus Runtu Ajak Umat Maknai Kesederhanaan Kelahiran Yesus di Kandang Natal


Misa Malam Natal di Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah, pada Selasa (24/12/2024) berlangsung khidmat. Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr,mengajak umat merenungkan makna Natal melalui simbol Kandang Natal yang penuh kesederhanaan.

Dalam homilinya, Pastor Fransiscus menjelaskan bahwa Kandang Natal bukan sekadar dekorasi, melainkan simbol utama Natal dalam iman Katolik.

“Kandang Natal mengingatkan kita akan kesederhanaan dan kerendahan hati Kristus yang lahir di tengah keterbatasan. Ucapan ‘Selamat Natal’ bukan hanya rangkaian kata, tetapi doa dan harapan agar hidup kita menjadi lebih baik dengan meneladani kesederhanaan Sang Penebus,” ujar Pastor Fransiscus.

Pastor juga mengangkat kisah Yosep yang sebagai kepala keluarga harus kembali ke kampung halamannya, tetapi justru menghadapi kenyataan pahit karena tidak ada tempat bagi keluarganya di tanah asalnya. 

“Selamat Natal mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini sementara. Maria tahu bahwa anaknya adalah Putra Allah, tetapi ia tetap hidup dalam kesederhanaan. Hari ini lahir Penebus, marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat kesederhanaan ini,” tambahnya.

Pastor Fransiscus juga mengajak umat untuk menjadi pribadi dan keluarga yang sederhana, menekankan bahwa kekudusan tidak ditentukan oleh kemewahan atau gelar, tetapi oleh perjuangan dan belajar menerima apa yang ada menjadi bagian hidup kita dan itulah selamat Natal. 

“Kekudusan adalah tentang menerima apa yang ada sebagai bagian hidup kita. Inilah inti dari Natal: menjalani hidup dengan kasih, kerendahan hati, dan syukur,” tutupnya.

Misa Malam Natal ini menjadi momen refleksi bagi umat untuk kembali menghidupi nilai-nilai kesederhanaan dan kebersamaan, sebagaimana ditunjukkan dalam peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem.(Roy) 


Sabtu, 07 Desember 2024

Pesta Pelindung, Wilayah Rohani St Ambrosius Laksanakan Rekoleksi



Umat Wilayah Rohani Santo Ambrosius Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI) memperingati pesta pelindung dan HUT ke-15, Sabtu 7 Desember 2024.

Sebelum dilaksanakan misa syukur di rumah keluarga Sjauw En Wa Karnyoto, umat Wilayah Rohani Santo Ambrosius mengikuti rekoleksi oleh Pastor Paroki, Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr tentang semangat santo pelindung tersebut.

Selanjutnya dilaksanakan misa syukur yang dipimpin Pastor Angki. Dalam khotbahnya Pastor Angki mengungkapkan jangan merasa orang yang paling hina di antara semua orang. Tapi kepadaku diberikan karunia memberitakan kasih Kristus kepada dunia. “Kita adalah orang yang tak terhitung tetapi semoga kita menyadari ada kekayaan dalam diri kita dan itu harus disyukuri. Sebodoh apapun kita itu sebenarnya masih ada kekayaan. Bodoh dan pandai itu hanya diukur dengan pikiran. Kita boleh mendidik anak-anak berarti ada kekayaan yang diwariskan,” tuturnya. 

Lanjutnya,jangan pernah merasa saya tidak berharga. “Tetapi apakah kita mau membagikan kepada sesama untuk kebersamaan? Gembala menuntun domba-dombanya demi kesatuan dan kebersamaan. Maka prioritas gembala menjaga kawanan domba untuk tidak tercerai berai. Gembala yang tidak baik karena meninggalkan kawanannya. Gembala yang baik tidak pernah meninggalkan kawanannya,” ungkapnya. 

Lebih lanjut Pastor Angki mengungkapkan, kawanan terkecil adalah keluarga. “Persekutuan atau gereja terkecil itu adalah keluarga. Karena cuma keluarga yang diberikan kewenangan atau anugrah untuk melanjutkan ciptaan Allah. Keluarga menjadi gereja paling dasar. Ketika suami istri mau diikrarkan dalam suatu perkawinan mereka menjanjikan menjadi guru dan gembala bagi anak-anak mereka,” sebut Pastor Angki.

Dalam sambutannya Ketua Wilayah Rohani Santo Ambrosius Deky Rawung berharap umatnya dapat mendukung program kerja wilayah rohani dan paroki.(Roy)