Sabtu, 14 Juni 2025

Pastor Fransiscus Runtu: Kita Harus Bangga Mewartakan Kebenaran Tritunggal Maha Kudus

 


Dalam homili Misa Hari Raya Tritunggal Maha Kudus, Pastor Fransiscus Antonio Runtu mengajak umat Katolik untuk kembali merenungkan makna terdalam dari iman kepada Allah Tritunggal: Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Ia menegaskan bahwa “Aku Percaya”, yang tercantum dalam Credo, bukan hanya sekadar doa atau pengakuan lisan, tetapi pernyataan iman yang berakar dari para rasul dan menjadi dasar keyakinan umat Kristiani.

“Credo adalah dasar iman kita. Lebih singkat lagi, cukup kita hayati dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus,” tutur Pastor Runtu.

Pastor Runtu juga menantang umat untuk tidak hanya percaya, tetapi bangga dan berani mewartakan kebenaran yang datang dari Roh Kudus — Roh Kebenaran. Ia menegaskan bahwa kebenaran harus dimulai dari diri sendiri, sebagai bentuk nyata dari iman yang hidup.

“Apakah saya sungguh percaya akan apa yang saya imani? Apakah saya bangga dengan Roh Kudus yang hidup di dalam saya? Apakah saya berani menyuarakan kebenaran itu?” tanya Pastor Runtu menggugah.

Menurutnya, konsekuensi dari pernyataan iman tersebut adalah menjadi bagian dari Gereja Katolik yang Kudus, persekutuan para kudus, dan hidup dalam terang kebenaran. Orang Katolik, lanjutnya, dipanggil untuk menjadi garda terdepan dalam mewartakan kebenaran dan kasih di tengah dunia.

"Kita harus bangga mewartakan kebenaran Tritunggal Maha Kudus," tandas Pastor.(KomsosGPI)


Minggu, 08 Juni 2025

Pastor Valen Ingatkan Umat GPI, Biarkan Roh Kudus Membimbing Kita




Pastor Neomis Pst. Valentino Pandelaki Pr., pada misa keempat Hari Raya Pentakosta di pusat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI), mengingatkan umat bahwa ada penolong dan pembimbing sejati yaitu Roh Kudus yang telah dijanjikan Tuhan.

Pada misa Minggu 8 Juni 2025 yang dipimpin Pastor Paroki Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr., itu Pastor Valen membawakan homili perdana di Paroki BTDC GPI.

Menurutnya di zaman teknologi ini, kita sangat bergantung dengan teknologi komunikasi. Seperti halnya dirinya sampai di paroki ini harus dituntun oleh GPS. Namun menurutnya, secangih-canggihnya alat komunikasi yang kita miliki tentu masih memiliki kekurangan dan kelemahan. 

“Tidak semua bisa kita lakukan dengan handphone. Buktinya tadi pagi dan malam ini dituntun GPS, tetapi ternyata kenapa jalan malam ini sudah berbeda dengan yang tadi pagi. Hari ini gereja merayakan Hari Raya Pentakosta, turunnya Roh Kudus, mau mengingatkan dan menyadarkan bahwa kita mempunyai penolong yang sejati,” ungkap Pastor Valen. 

Lanjutnya, Roh Kudus adalah penolong yang dapat sungguh-sungguh menolong, mengantar, membimbing dalam perziarahan hidup kita. Penolong, pembimbing sejati yang Tuhan janjikan kepada kita seperti dalam injil, itulah Roh Kudus. 

“Sebagai orang kristen sebenanrya apa yang kita takutkan. Kita adalah anak-anak Allah, dan Tuhan menganugerahkan kepada kita Roh Kudus yang akan menuntun kita dalam perziarahan kehidupan kita. Tak dapat disangkal, bahwa kenyataan dalam hidup kita akan banyak menjumpai tantangan, pergumulan, dan pencobaan. Melalui Hari Raya Pentakosta, Tuhan menguatkan kita dengan Roh Kudus yang senantiasa menuntun kita,” tutur Pastor Valen. 




Bukti nyata Roh Kudus akan menuntun dan menolong kita menurutnya yakni gereja ini sendiri. Dari 2000 tahun lalu sampai saat ini gereja katolik masih tetap berdiri. Bahkan menurutnya peristiwa baru-baru ini wafatnya Paus Fransiskus pemimpin gereja katolik tetapi tidak mengacaukan gereja katolik. karena ada rohkudus yang menuntun gereja kita sampai saat ini. Syukur kepada Allah berkat Roh Kudus, telah terpilih Paus yang baru yang memimpin gereja kita.

“Hari Raya Pentakosta yang kita rayakan saat ini untuk menguatkan dan menyakinkan iman kita bahwa kita tidak pernah berjalan sendiri. Kita anak-anak Allah yang tidak akan dibiarkan berjalan sendiri. Semoga hari raya pentakosta yang kita rayakan ini mengajak kita memperbaharui diri menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.(KomsosGPI)


Paroki BTDC GPI Ketambahan Neomis Pastor Valentino Pandelaki




Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah ketambahan imam baru dengan masuknya Pastor Valentino Pandelaki Pr., bertepatan dengan Hari Raya Pentakosta, Minggu 8 Juni 2025.

Pastor Valen setelah ditahbiskan oleh Uskup Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC., pada Sabtu 3 Mei 2025 mulai berkarya di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI dengan memimpin misa Hari Raya Pentakosta di Stasi St Carolus Borromeus Kima Atas dan Stasi St Petrus Mapanget Barat, sekaligus perkenalan dengan umat kedua stasi itu. Selanjutnya sore hari hari mendampingi Pastor Paroki Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr., memimpin misa di pusat paroki. Setelah memberi berkat pada umat selesai misa, Pst. Valen memberkati kendaraan atas permintaan seorang umat.



Acara perkenalan dengan DPP dan ketua-ketua Wilayah Rohani usai misa dipimpin langsung Pastor Angki. Pada perkenalan itu, Pastor Angki menyampaikan bahwa Keuskupan Manado ingin Pastor Neomis, imam yang baru ditahbiskan mempraktekkan apa yang telah dipelajari selama ini secara teoritis sakramental dan banyak belajar diantaranya soal dewan pastoral paroki. 

“Keuskupan membutuhkan figur-figur pastor paroki. Di paroki ini banyak ruang-ruang untuk praktek dan belajar. Seperti hanya kita punya tim katekese, nah Pastor Neomis ini belajar di situ. Pastor neomis akan belajar dengan saya memimpin misa dengan tata gerak, tata letak dalam misa. Karena gereja katolik di mana saja, tata liturginya sama,” jelas Pastor Angki. 

Lebih lanjut Pastor Angki mengatakan, pastor-pastor juga harus terus mengupdate.

“Pastor Valen selamat belajar, selamat bergabung di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah. Di Paroki ini semua lengkap, banyak yang bisa dipelajari,” tutur Pastor Angki.

Sementara itu Pastor Valen menceritakan pengalamannya yang selama ini hanya berada di dalam seminari. “Ketika teman-temannya mendapat tugas pastoral di paroki-paroki dirinya justru mendapat tugas pastoral di Seminari Agustinianum, begitu juga ketika masa diakon dirinya mendapat tugas di Seminari Pineleng. Inilah pertama kalinya saya di paroki,” tutur Pastor Valen.

Menurutnya mungkin itu alasannya dirinya kurang tahu mengendarai sepeda motor karena hanya di seminari. 

Dirinya mengakui saat ini harus membiasakan diri disapa Pastor  Valen. Pastor yang berasal dari Kelurahan Kamasi, Paroki Hati Kudus Yesus Kolongan Tomohon ini kemudian berterima kasih Pastor Paroki, umat sekalian atas penyambutan ini. “Saya yakin dan percaya pastor paroki, pastor rekan dan umat mau membantu saya dalam masa neomis ini dan pelayanan di paroki ini,” pungkas Pastor Valen.(KomososGPI)


Aksi Umat Gelar Kantin Pembangunan di Paroki BTDC GPI


Dalam rangka menunjang pembangunan di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI), umat pusat paroki melakukan aksi bersama. Salah satunya dengan menggelar kantin pembangunan di kompleks halaman gereja.

Penggalangan dana melalui kantin dilaksanakan mulai Jumat 6 Juni 2025 hingga September 2025. Sebanyak 16 wilayah rohani di pusat paroki diberi kesempatan mengelolah kantin tersebut. Tiap wilayah rohani akan berkantin selama tiga hari (Jumat-Minggu) dan selain itu akan diisi dengan karaoke, permainan dan lomba-lomba menarik.

Pastor Paroki Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr., berharap penggalangan dana pembangunan yang dikoordinir Dewan Keuangan Paroki (DKP) ini dapat menopang program pembangunan paroki. Pastor juga berharap umat mendukung dan menopang setiap program paroki.(Roy)


Jumat, 06 Juni 2025

Paroki BTDC GPI Layani Komuni untuk Orang Sakit di Rumah



Setiap hari Sabtu minggu pertama dalam bulan, Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah melaksanakan pelayanan Komuni kepada orang sakit yang ada di rumah maupun dirawat di rumah sakit.

Sabtu (07/06/2025) Pastor Rekan, Pst. Yan Silvianus Koraag Pr., turun  ke rumah-rumah umat memberikan Komuni kepada orang sakit yang belum bisa menyambut tubuh dan darah Kristus di dalam misa di gereja.

Spiritualitas Bunda Teresa Dari Calcutta harus kita jalani dalam gereja ini. Membantu dan memperhatikan orang yang lemah, sakit dan terabaikan.(KomsosGPI)




Paroki BTDC GPI Bekali DPS dan Pengurus Tingkat Basis Stasi


Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) menggelar pembekalan Dewan Pastoral Stasi (DPS) dan pengurus tingkat basis serta Monitoring, Evaluasi (Monev) program kerja dan keuangan Stasi Santo Carolus Borromeus Kima Atas dan Stasi Santo Petrus Mapanget Barat.

Kegiatan yang dipimpin langsung Pastor Paroki Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr., didampingi Pastor Rekan Pst. Yan Silvianus Koraag Pr., tersebut dilaksanakan di Stasi Santo Petrus Mapanget Barat, Jumat 6 Juni 2025.

Pastor Angki yang juga Ketua Tim Monev Keuskupan Manado, pada kesempatan itu mengingatkan pentingnya pembekalan pengurus DPS dan tingkat basis terus menerus. Selain itu Pastor Angki juga menegaskan  perlunya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program kerja serta keuangan tingkat stasi. Menurutnya program kerja stasi tersebut tentunya berkaitan dan berpadu dengan program kerja paroki.

Pelaksanaan Monev tersebut dibantu Tim Monev Paroki dan dihadiri pengurus DPS, para pengurus wilayah rohani dan kelompok kategorial di kedua stasi tersebut.(Roy)


Senin, 02 Juni 2025

Komsos se-Keuskupan Manado Membaur Bersama Umat Paroki Laikit Membuat Konten




Seperti halnya pada Family Ganthering Komsos Kesukupan Manado sebelumnya di Paroki Anthonius De Padua, Tara-tara, tahun 2025 ini di Paroki Santo Yohanes Penginjil, Laikit, para pegiat Komsos diajak membaur bersama umat untuk membuat konten pewartaan, Minggu (01/06/2025).

Ratusan pegiat Komsos se-Keuskupan Manado dibagi menjadi 21 kelompok untuk turun ke 21 Wilayah Rohani di pusat Paroki Santo Yohanes Penginjil Laikit. Kendati cuaca saat itu hujan lebat, namun tidak menyurutkan semangat para pegiat Komsos untuk bergabung dengan umat. Bahkan tak kala semangatnya, dalam kondisi hujan, umat pun rela berkumpul dan menunggu di Wilayah Rohani mereka.

Kunjungan Komsos ke Wilayah-wilayah Rohani ini selain mengaplikasikan materi yang telah diperoleh pada hari pertama yaitu tentang Tahapan Penulisan Naskah serta Pelatihan Naskah dan Produksi. Kegiatan ini juga untuk lebih mendekatkan umat dengan konten pewartaan dan Komsos serta berbagi pengalaman. 

Di mana masing-masing kelompok ditugaskan membuat konten dengan durasi 1 menit saja menggunakan handphone.

“Sebagai ungkapan terima kasih dan solidaritas, kita bersama umat Wilayah Rohani memproduksi bersama konten untuk pewartaan. Semua umat silahkan bisa terlibat dan berbagi pengalaman. Seperti homili Pastor Steven Lalu tadi, perjumpaan atau pertemuan akan menghasilkan pengharapan. Hidup dalam pengharapan tentu bahagia dan penuh sukacita,” sebut Ketua Komsos Keuskupan Manado Pastor Made Pantyasa Pr.

Hasil konten dari 21 kelompok tersebut kemudian dievaluasi.(Roy)


3 Frater dari Paroki BTDC GPI Terima Busana Rohani



Suatu kebanggaan dan pengharapan bagi umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) tiga putranya telah menerima busana rohani dalam misa yang dipimpin Uskup Kesukupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, Senin (02/06/2025) di Pondok Emaus.

Sebanyak 27 Frater Tahun Orientasi Rohani Pondok Emaus angkatan XLI telah menerimakan busana rohani. Tiga Frater diantaranya adalah putra dari keluarga umat di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah. Ketiganya adalah : 

Fr. Petrus Lewokelodo.

Fr. Rexa Margonanda.

Fr. Patrick Pratasik.

Dari wajah orang tua mereka yang ikut secara langsung dalam misa tersebut, nampak kebahagiaan, kebanggan dan penuh pengharapan.

“Inilah panggilan dan motivasi,” tutur Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr seraya mengenang dirinya bersama teman-teman pastor penah belajar di Pondok Emaus.

“Tidak ada kata lain, cuma bekerja untuk belajar,” sebut Pastor Angky. Dirinya berharap ketiganya bisa menjadi imam. Pastor Angky mengingatkan seperti kata-kata almarhum Uskup Mgr. Theodorus Moor MSC, “Satu saja ditabiskan bersyukur.” Namun dirinya berharap tetapi alangkah baiknya jika semua bisa ditahbiskan untuk memperkuat kebutuhan imam di Keuskupan Manado.

“Kita bersukacita pada peristiwa iman ini yaitu pengenaan busana rohani yang mengakhiri masa tahun rohani mereka di Pondok Emaus. Semua ini menggambarkan perjalanan hidup sekaligus mendampingi panggilan Tuhan,” ungkap Uskup Benedictus Rolly Untu dalam misa pengenaan busana rohani tersebut.

Uskup mengungkapkan, bacaan Kitab Suci hari ini tentang anak yang kembali menggambarkan menjadi manusia baru untuk menciptakan dunia baru. Dunia yang semakin pantas didiami. 

“Anda-anda memulai tahap kehidupan yang ditandai dengan kerja keras dengan usaha yang lebih mantap, dengan demikian perjalan anda kedepan akan disebutkan menjadi imam Tuhan dan akan dinamai pelayan Allah. Sungguh-sungguh menjadi berkat bagi banyak orang. Tetapi perjalanan anda masih panjang,” tukas Uskup Rolly Untu.(Roy)


Komsos Award 2025, Tataaran Raih Teladan, BTDC GPI Terfavorit


Komsos Award pada Family Gathering Hari Komunikasi Sosial (Komsos) sedunia ke-59, Kesukupan Manado, tahun 2025 kali penuh dengan kejutan. Ini nampak pada capaian konten-konten media sosial terbaik oleh masing-masing Komsos Paroki yang mulai bergeser dari sebelumnya dan  dari biasanya. Apalagi pelaksana yaitu Komsos Keuskupan Manado mengadakan kategori baru yaitu Komsos Terfavorit.

Hasil Komsos Award tahun 2025 yaitu:

  • Kategori konten Facebook (FB) terbaik diraih Komsos Paroki Bunda Kati Kudus Kairagi.

  • Kategori Konten Instagram (IG) terbaik Komsos Paroki St Yosep Sarongsong.

  • Kategori konten Tiktok terbaik Komsos Paroki Kristus Raja Kotamobagu.

  • Kategori Konten Youtube terbaik Komsos Paroki Ratu Rosari Tuminting.

  • Kategori konten Website terbaik Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI).

  • Komsos Teladan diraih Komsos Paroki St Anthonius de Padua Tataaran.

  • Komsos Terfavorit diraih Komsos Paroki Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI).

  • Lomba film pendek:

Juara 1 Komsos Paroki Ignasius Manado

Juara 2 Komsos Paroki Kristus Raja Kotamobagu

Juara 3 Komsos Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI)








Dari hasil tersebut dapat dilihat dinamika Komsos teladan yang tahun 2024 diraih Komsos Paroki Kristus Raja Kotamobagu, kali ini beralih kepada komsos Paroki St Anthonius de Padua Tataaran. Sementara konten Youtube terbaik yang tiga kali berturut-turut dipegang Komsos Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) harus beralih kepada Komsos Paroki Ratu Rosari Tuminting. Begitu juga dengan konten website terbaik yang sebelumnya dipegang Komsos Paroki Mikael Perkamil, kali ini beralih kepada Komsos Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah yang sejak awal Komsos Award hanya menyandang nominator. Bahkan untuk kategori Komsos terfavorit untuk perdana diraih Komsos Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah.

Sekretaris Eksekutif Komsos KWI Pst., Antonius Steven Lalu Pr., mengungkapkan semua adalah terbaik. Menurut nya ini bukan kompetisi atau bersaing, tetapi saling memberi semangat, saling memotivasi. “Award bukan untuk saling bersaing atau gagah-gagahan, tetapi saling menguatkan, saling topang. Persatuan ini untuk mengobarkan pengharapan dalam hati kita,” tuturnya.   

Sementara Ketua Komsos Keuskupan Manado Pastor Yohanes I Made Pantyasa Pr., mengungkapkan Komsos Award bukan kompetisi untuk sebuah pemenang, tetapi suatu penghargaan. 

“Komsos Award bukan kompetisi untuk sebuah pemenang, tetapi suatu penghargaan untuk karya-karya yang telah dibuat teman-teman Komsos. Apresiasi ini untuk membawa semangat baru, sekaligus memotivasi teman-teman yang belum berkarya. Seperti injil hari ini Tuhan Yesus mendoakan kita semua supaya menjadi satu. Makanya marilah kita mendoakan satu-sama lain,” ungkap Pastor Made Pantyasa.

Lebih lanjut Pastor Made Pantyasa mengungkapkan lebih baik tidak ada kata-kata, tetapi menggunakan hati. Dari pada banyak kata-kata tetapi tidak menggunakan hati. “Itulah satu-satunya cara membagikan harapan dengan lemah-lembut dari dalam hati,” pungkasnya.

Pastor Made juga mengakui untuk Komsos Award kali ini mulai ada peningkatan penilaian yang sebelumnya masih berpatokan pada kuantitas tetapi sekarang lebih kepada ada kualitas. Ditambahkannya juga untuk penilaian film pendek pihaknya melibatkan juri kompeten dari Keuskupan Bandung dan Keuskupan Bali.(Roy)


Sekretaris Eksekutif Komsos KWI Ingatkan untuk Menjadi Pembawa Pengharapan

Dalam suasana penuh syukur dan semangat persaudaraan, Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI, Pastor Antonius Steven Lalu Pr., memimpin Misa Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-59 di Paroki Santo Yohanes Penginjil, Laikit, Keuskupan Manado, Minggu (01/06/2025).

Dalam homilinya, Pastor Steven menekankan makna mendalam dari pesan Paus Fransiskus untuk Hari Komsos tahun ini yaitu: "Bagikanlah dengan lemah lembut pengharapan yang ada di hatimu."

Pesan ini, menurutnya, bukan sekadar ajakan, melainkan sebuah undangan nyata untuk menjadi pembawa harapan di tengah dunia yang penuh kecemasan.

“Pertanyaannya, apakah ada pengharapan dalam hati kita yang siap kita bagikan? Ketika kita berjumpa satu sama lain, kita harus menyadari bahwa kita tidak sendirian,” ungkapnya.

Pastor Steven menegaskan bahwa Komsos bukan sekadar media dan informasi, tetapi alat pewartaan firman Tuhan dan ajaran Gereja, yang harus dikelola dengan profesional dan spiritual.

“Ketika berjumpa, bertemu satu sama lain, kita punya pengharapan, kita tidak sendirian. Walaupun gathering hanya setahun sekali, tetapi jangan mengecilkan peran komsos. Komsos itu harus profesional, bukan sembarang, karena yang disebarkan dan diwartakan adalah firman Tuhan dan ajaran gereja,” tuturnya.

Ia menyampaikan bahwa pengharapan lahir dari perjumpaan, terutama perjumpaan pertama-tama dengan Yesus. Dari situ, barulah kita bisa menjalin perjumpaan yang tulus dengan sesama, dengan telinga hati yang mendengar dan hati yang berbicara.

“Makanya perjumpaan Komsos pertama-tama harus dibuat dengan spiritualitas, selebrasi dan doa. Kedua yaitu dengan formasi, pembinaan dan  ketiga yaitu solidaritas,” jelas Pastor Steven.

Misa ini menjadi bagian dari rangkaian Family Gathering Komsos Keuskupan Manado yang berlangsung dua hari. Untuk itu Pastor mengingatkan agar Komsos menjadi pembawa pengharapan kepada setiap orang.

“Pengharapan hanya bisa kita bagikan karena ada perjumpaan. Perjumpaan pertama dengan Yesus kemudian sesama dengan penuh kasih dan semangat mendengarkan dengan telinga hati, berbicara dari hati. Makanya  perjumpaan dalam dua hari family gathering ini sungguh menguatkan pengharapan itu. Manfaatkan dua hari ini untuk saling berjumpa dan menguatkan dalam kasih serta harapan,” ungkapnya. 

Pastor Steven mengingatkan Award dalam kegiatan Family Gathering ini bukan untuk saling bersaing atau gagah-gagahan, tetapi saling menguatkan, saling topang. “Persatuan ini untuk mengobarkan pengharapan dalam hati kita. Kita bagikan pengharapan kita supaya semua orang mengalami pengharapan akan Allah, pengharapan akan cinta kasih. Apakah kita pembawa harapan, pembawa persatuan atau justru membawa kesulitan dan pemecah belah. Hidup dalam pengharapan tentu bahagia dan penuh sukacita,” tantangnya.

Dalam misa itu Pastor Steven Lalu didampingi Ketua Komsos Keuskupan Manado Pst. Yohanes I Made Pantyasa Pr, Pastor Paroki St. Yohanes Penginjil Laikit Pst. Cherril F Tanod Pr., dan Pastor Rekan Pst. Glen Woy Pr.(Roy)


Komsos Keuskupan Manado Kembali Diingatkan Tugas Pelayanan


Ratusan pegiat Komunikasi Sosial (Komsos) se-Keuskupan Manado diingatkan kembali soal tugas dan etika sebagai Komsos. Hal itu diungkapkan kembali dalam Family Gathering dalam rangka Hari Komsos sedunia ke-59, Keuskupan Manado yang dilaksanakan di Paroki Santo Yohanes Penginjil, Laikit, Sabtu (31/05/2025) - Minggu (01/06/2025). 

Saat membuka kegiatan tersebut Sekretaris Eksekutif Komsos KWI Pst. Anthonius Steven Lalu Pr., mengapresiasi dan senang dengan kegiatan family gathering dalam rangka Hari Komsos Sedunia ke-59 yang dilaksanakan Keuskupan Manado tersebut. 

“Mungkin satu-satunya keuskupan yang melaksanakan family gathering dalam rangka Hari Komsos,” tutur lalu saat membuka kegiatan tersebut.

Pastor Lalu didampingi Ketua Komsos Keuskupan Manado Pst. Yohanes I Made Pantyasa Pr dan Pastor Paroki Santo Yohanes Penginjil, Laikit Pst. Cherril Angelo Ferdy Tanod Pr, kembali mengingatkan tugas-tugas Komsos. Menurutnya tugas Komsos harus disadari sebagai karya pelayanan.

“Tugas Komsos, pertama sebagai dokumentator yaitu mendokumentasi kegiatan-kegiatan Paroki-Keuskupan. Tugas kedua yaitu menjadi Komunikator yaitu mengkomunikasikan iman dan ajaran gereja. Ketiga, mewartakan iman yaitu missionaries di dunia digital. Selanjutnya membangun relasi yang efektif dan kelima yaitu menjadi jembatan,” ungkap Pastor Lalu.

Pastor Lalu juga mengingatkan soal Pesan Paus Fransiskus untuk Hari Komunikasi Sosial ke-59 tahun 2025, yang mengusung tema: “Bagikanlah dengan lemah lembut harapan yang ada di dalam hatimu.” 

Paus Fransiskus menekankan perlunya menjadi komunikator yang membawa harapan, khususnya di tengah dunia yang dilanda polarisasi dan misinformasi. Komunikasi yang penuh agresivitas, prasangka, dan fanatisme harus dihindari agar tidak menyesatkan atau memecah belah. Harapan yang sejati berwajah Yesus Kristus yang bangkit, yang selalu menyertai dan menguatkan. Komunikasi harus disampaikan dengan lemah lembut, penuh hormat, dan empati, meneladani Yesus. Komunikator Kristiani diajak untuk memberikan pertanggungan jawab atas harapan yang mereka miliki, sebagai bentuk kesaksian iman.

“Paus mengingatkan agar komunikasi tidak disederhanakan menjadi slogan-slogan yang provokatif, tetapi benar-benar menyampaikan kebenaran. Harapan adalah proyek bersama yang hanya bisa berkembang dalam komunitas yang saling mendukung. Komunikasi hendaknya menjadi sarana untuk membangun persekutuan, bukan memecah belah. Paus mengaitkan pesan ini dengan tema Yubileum 2025 “Peziarah Pengharapan,” mengajak semua untuk menjadi pembawa pengharapan. Komunikator perlu membuka diri terhadap karya Roh Kudus, yang membantu menemukan dan mengungkapkan kebaikan tersembunyi,” papar Pastor Anthonius Lalu.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Badan Pengurus Komsos Keuskupan Manado dan umat paroki setempat, Ketua Komsos Keuskupan Manado Pst. Yohanes I Made Pantyasa Pr, Pastor Paroki St. Yohanes Penginjil Laikit Pst. Cherril F Tanod Pr., dan Pastor Rekan Pst. Glen Woy Pr.(Roy)


Jumat, 30 Mei 2025

Ziarah Bersama Umat Paroki BTDC GPI di Pondok Emaus, 5 Pastor Rayakan HUT Tahbisan Imamat


Dalam nuansa penuh syukur, Uskup Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC, memimpin Misa Ziarah dan syukuran HUT ke-27 Imamat lima imam, Jumat (30/05/2025) di Pondok Emaus Tateli.

Dalam misa yang dihadiri ratusan umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta (BTDC) Griya Paniki Indah, refleksi yang disampaikan oleh Pastor Fransiscus Antonio Runtu, Pr., mengungkapkan bahwa ziarah adalah perjalanan pengharapan, bukan beban, melainkan berkat.

“Rosario bukan sarana mencari pendapatan, itu berdosa. Rosario dan ziarah adalah kesempatan untuk membawa berkat, saling mendoakan, dan memberi pengharapan. Kita tidak berjalan sendiri,” ujar Pastor Fransiscus Runtu yang akrab disapa Angky dengan penuh ketulusan.

Menurutnya, ziarah ini adalah jalan bersama sebagai persekutuan umat katolik dibawah pengganti para rasul itulah uskup. Ia menggambarkan bagaimana berjalan di jalur ramai kendaraan menyadarkan umat akan pentingnya solidaritas dan toleransi.

“Saat kita jalan kaki di tengah kendaraan, kita belajar cemas orang. Ini pengalaman spiritual — kita diajak belajar memperhatikan sesama yang sering kita abaikan,” tambahnya. 



Pastor Angky mengungkapkan alasan mengapa memilih ziarah di Pondok Emaus. “Karena di sini ada tiga orang dari Griya Paniki Indah calon imam yang hari senin akan menerima busana rohani. Inilah panggilan, sekaligus motifasi,” paparnya.

Menurutnya, alasan dibuat tanggal 30 ini karena sekaligus HUT Imamat bersama teman-teman saya yang juga kami berasal dari Pondok Emaus. Pastor Angky yang juga ketua Tim Monev Keuskupan Manado itu, mengenang masa bersama  empat temannya juga merayakan HUT ke 27 Imamat yang berawal dari tempat yang sama—Pondok Emaus—36 tahun lalu. 

Lima imam yang merayakan 27 tahun imamat mereka yaitu:

Pastor Fransiscus Antonio Runtu, Pr. (Pastor Paroki BTDC GPI)

Pastor Bayu Nurjartanto Pr. (Dosen STF Seminari Pineleng)

Pastor Antonius Aloysius Talangi Pr (Pastor Paroki Manembo-Nembo)

Pastor Alberthus Imbar (Rektor Seminari Agustinianum Kakaskasen)

Pastor Berthy Rumondor (Pastor Paroki Mokupa)

“Kami berasal dari tiga angkatan berbeda, tapi kami sama-sama dipanggil dan tetap bertahan dalam imamat ini. Saya bersyukur bisa berjalan bersama umat, walau tidak semua senang dengan kehadiran saya. Tapi saya tetap yakin dan setia berjalan di jalan yang saya yakini benar,” tutur Pastor Angky penuh keyakinan.

Sementara itu Uskup Rolly Untu pada akhir misa, menyamakan perjalanan ziarah umat dengan perjalanan Yesus bersama para murid-Nya, membentuk lingkaran-lingkaran kasih yang berjalan dalam satu arah menuju surga.



“Pastor Angky menggambarkan gembala sejati, seperti Yesus. Kadang di depan, kadang di tengah, kadang di belakang. Kita semua berjalan bersama, dan ziarah ini bukan hanya simbolik, tetapi nyata, mengingatkan bahwa kita tidak sendiri dalam iman,” ucap Uskup Rolly.

Ia juga menyampaikan harapan bahwa Pondok Emaus dapat terus menjadi oasis rohani bagi para frater dan calon imam. 

Uskup Untu menyampaikan ucapan selamat atas perjalanan imamat 27 tahun yang penuh dedikasi dan pelayanan tulus.

“Terima kasih untuk pendampingan, penemanan, dan penggembalaan kalian yang luar biasa. Semoga terus menjadi gembala-gembala yang setia, seperti Santo Yohanes Maria Vianney,” ujarnya.

“Ziarah di Pondok Emaus kali ini menjadi simbol iman yang hidup, perjalanan yang terus berlangsung, dan kesetiaan dalam panggilan — bahwa dalam peziarahan hidup, Tuhan selalu berjalan bersama umat-Nya melalui gembala-gembala-Nya,” tutur Uskup.

Perayaan ini juga dihadiri Pastor Rekan Paroki BTDC GPI Pst. Silvianus Jan Koraag Pr., dan Pastor Rektor Seminari Pondok Emaus Pst. Danny Surentu.(Roy)