Minggu, 29 Desember 2024

Berkat Khusus Pada Pesta Keluarga Kudus, Pastor Angki Ingatkan Janji Nikah





Perayaan Ekaristi Pesta Keluarga Kudus pada Minggu, 29 Desember 2024, di Gereja Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), menjadi momen penuh makna bagi umat Katolik untuk merayakan dan menguatkan nilai-nilai iman kristiani dalam keluarga.

Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr., dalam misa ini menyoroti pentingnya keluarga sebagai fondasi iman Kristiani. Dalam khotbahnya yang didasarkan pada Bacaan Injil Lukas 2:41-52, Pastor Fransiscus mengingatkan umat bahwa keluarga adalah tempat pertama di mana kasih Allah dipupuk. 

“Keluarga memiliki hak khusus untuk melanjutkan tugas dan karya Allah. Pesta Keluarga Kudus adalah teladan bagi kita semua, menginspirasi bagaimana membangun keluarga yang beriman dan penuh kasih,” ujar Pastor Fransiscus.

Ia menekankan bahwa Natal adalah waktu yang istimewa untuk merayakan cinta dan iman dalam keluarga. “Selamat Natal semestinya dimulai dari keluarga kita. Sakramen pernikahan adalah dasar penting, di mana janji suci yang diucapkan bukan hanya di hadapan pastor, tetapi juga di hadapan Tuhan. Janji ini mengikat pasangan untuk saling menerima dalam suka maupun duka hingga seumur hidup,” jelasnya.



Setelah perayaan ekaristi ini, Pastor Fransiscus memberikan berkat khusus kepada setiap keluarga yang hadir. Berkat ini menjadi simbol penguatan iman dan kasih, serta komitmen untuk menjadikan keluarga sebagai ruang pertama dalam penghayatan nilai-nilai Kristiani. Suasana haru terasa ketika umat secara berpasangan dan bersama keluarga menerima berkat, melambangkan kesatuan mereka dalam iman.

“Berkat kepada keluarga bukan hanya ritual, tetapi pengingat bahwa Tuhan hadir dalam keluarga kita, membimbing dan memberkati setiap langkah perjalanan hidup kita,” ungkap Pastor Fransiscus.(Roy)




Jumat, 27 Desember 2024

Wilayah Rohani St. Yohanes Rasul Penginjil Rayakan HUT ke-7 dengan Misa Syukur


Wilayah Rohani St. Yohanes Rasul Penginjil merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 dengan penuh syukur melalui Misa Kudus yang dipimpin oleh Pastor Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr, didampingi Pst. Jan Silvianus Koraag Pr, pada Jumat (27/12/2024).

Pesta pelindung kali ini mengusung tema “Dengan semangat Santo Yohanes Rasul Penginjil kita terus bersama dalam persekutuan iman yang siap sedia melayani Allah dan sesama.” Misa yang berlangsung khidmat ini mengangkat tema yang terinspirasi dari karya kebangkitan, dengan dasar bacaan Injil Yohanes 20:2-8 dan Bacaan Pertama 1 Yohanes 1:1-4. Dalam homilinya, Pastor Fransiscus menekankan spiritualitas Yohanes Rasul yang berakar pada iman dan kasih.

Pastor Fransiscus Runtu mengungkapkan tema ini berinspirasi pada karya kebangkitan. “Karena dia percaya Yohanes mengikuti Yesus dan menulis. Dia melihat dan ia percaya. Spiritualitas Yohanes mulai dari diri sendiri yaitu dia percaya,” tutur Runtu. 

Lanjutnya, yang kita percayai adalah sabda yang hidup. Seperti halnya salib, syarat kebangkitan adalah kematian. Menurutnya injil Yohanes itu berbicara tentang kasih.

“Yohanes melihat dan percaya. Percaya itu adalah sebuah proses yang tumbuh dari pengalaman pribadi akan Sabda yang hidup. Seperti salib menjadi syarat kebangkitan, begitu pula iman bertumbuh melalui kasih,” ujar Pastor Fransiscus.

Misa syukur ini dihadiri oleh Dewan Pastoral Paroki (DPP), Koordinator Bidang II Rommy Humokor, serta para ketua wilayah rohani. Ketua Wilayah Rohani St. Yohanes Rasul Penginjil, Tommy Mandey, menyampaikan rasa syukur atas pertumbuhan spiritual komunitas ini selama tujuh tahun terakhir.

"Kehadiran Wilayah Rohani St. Yohanes Rasul Penginjil telah menjadi berkat bagi umat, tidak hanya dalam memperkuat iman, tetapi juga melalui pelayanan dan kebersamaan di komunitas,” tutur Tommy Mandey.

Momentum HUT ke-7 ini juga menjadi refleksi bagi umat untuk terus menghidupi semangat kasih sebagaimana diajarkan dalam Injil Yohanes. Melalui perayaan ini, umat diajak untuk menjadikan kasih sebagai dasar pelayanan, baik di dalam Gereja maupun di tengah masyarakat.

Lanjutnya dengan semangat kebersamaan dan iman, Wilayah Rohani St. Yohanes Rasul Penginjil berharap dapat terus menjadi saksi kasih Kristus dan bertumbuh dalam pelayanan selama tahun-tahun mendatang.(Roy)


Rabu, 25 Desember 2024

Pastor Jan Koraag Ajak Umat Memaknai Natal Sebagai Wujud Cinta Allah


Hari Raya Natal pada Rabu, 25 Desember 2024, dirayakan dengan penuh khidmat di Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah. Pastor Jan Silvianus Koraag Pr, dalam khotbahnya, mengajak umat untuk merenungkan makna Natal sebagai ungkapan cinta Allah yang begitu besar kepada umat manusia.

“Natal adalah wujud nyata cinta Allah kepada manusia. Allah rela hadir dalam dunia melalui kelahiran Kristus untuk membawa terang dan keselamatan,” ungakap Pastor Jan yang akrab disapa Pastor Alo di hadapan umat yang memadati gereja.

Ia menekankan bahwa Natal bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan momen untuk bersyukur atas kasih Allah yang tidak pernah berkesudahan, meskipun manusia seringkali jatuh dalam dosa dan memberontak terhadap-Nya.

“Bahkan ketika kita jatuh dalam dosa, Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia tetap mencintai kita, hingga rela berkorban disalibkan demi keselamatan umat manusia. Maka, mari kita hayati Natal ini dengan saling memaafkan dan mencintai,” imbuhnya.

Pastor Jan mengingatkan bahwa manusia diciptakan secitra dengan Allah. Dalam refleksi Natal ini, umat diajak untuk memulihkan relasi yang rusak, baik dengan Allah maupun dengan sesama, sebagai wujud nyata penghayatan cinta Allah.

“Dengan memaafkan sesama, kita mencerminkan cinta Allah yang sejati. Semoga melalui kasih dan pengampunan, ada keselamatan dalam kehidupan kita sehari-hari,” ungkap Pastor Alo.

Pastor Jan menutup refleksinya dengan mengajak umat untuk menjadikan Natal sebagai momentum pengharapan baru dalam membangun kehidupan yang lebih baik di tengah keluarga, komunitas, dan masyarakat.(Roy)


Selasa, 24 Desember 2024

Pastor Fransiscus Runtu Ajak Umat Maknai Kesederhanaan Kelahiran Yesus di Kandang Natal


Misa Malam Natal di Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah, pada Selasa (24/12/2024) berlangsung khidmat. Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr,mengajak umat merenungkan makna Natal melalui simbol Kandang Natal yang penuh kesederhanaan.

Dalam homilinya, Pastor Fransiscus menjelaskan bahwa Kandang Natal bukan sekadar dekorasi, melainkan simbol utama Natal dalam iman Katolik.

“Kandang Natal mengingatkan kita akan kesederhanaan dan kerendahan hati Kristus yang lahir di tengah keterbatasan. Ucapan ‘Selamat Natal’ bukan hanya rangkaian kata, tetapi doa dan harapan agar hidup kita menjadi lebih baik dengan meneladani kesederhanaan Sang Penebus,” ujar Pastor Fransiscus.

Pastor juga mengangkat kisah Yosep yang sebagai kepala keluarga harus kembali ke kampung halamannya, tetapi justru menghadapi kenyataan pahit karena tidak ada tempat bagi keluarganya di tanah asalnya. 

“Selamat Natal mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini sementara. Maria tahu bahwa anaknya adalah Putra Allah, tetapi ia tetap hidup dalam kesederhanaan. Hari ini lahir Penebus, marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat kesederhanaan ini,” tambahnya.

Pastor Fransiscus juga mengajak umat untuk menjadi pribadi dan keluarga yang sederhana, menekankan bahwa kekudusan tidak ditentukan oleh kemewahan atau gelar, tetapi oleh perjuangan dan belajar menerima apa yang ada menjadi bagian hidup kita dan itulah selamat Natal. 

“Kekudusan adalah tentang menerima apa yang ada sebagai bagian hidup kita. Inilah inti dari Natal: menjalani hidup dengan kasih, kerendahan hati, dan syukur,” tutupnya.

Misa Malam Natal ini menjadi momen refleksi bagi umat untuk kembali menghidupi nilai-nilai kesederhanaan dan kebersamaan, sebagaimana ditunjukkan dalam peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem.(Roy) 


Sabtu, 07 Desember 2024

Pesta Pelindung, Wilayah Rohani St Ambrosius Laksanakan Rekoleksi



Umat Wilayah Rohani Santo Ambrosius Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI) memperingati pesta pelindung dan HUT ke-15, Sabtu 7 Desember 2024.

Sebelum dilaksanakan misa syukur di rumah keluarga Sjauw En Wa Karnyoto, umat Wilayah Rohani Santo Ambrosius mengikuti rekoleksi oleh Pastor Paroki, Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr tentang semangat santo pelindung tersebut.

Selanjutnya dilaksanakan misa syukur yang dipimpin Pastor Angki. Dalam khotbahnya Pastor Angki mengungkapkan jangan merasa orang yang paling hina di antara semua orang. Tapi kepadaku diberikan karunia memberitakan kasih Kristus kepada dunia. “Kita adalah orang yang tak terhitung tetapi semoga kita menyadari ada kekayaan dalam diri kita dan itu harus disyukuri. Sebodoh apapun kita itu sebenarnya masih ada kekayaan. Bodoh dan pandai itu hanya diukur dengan pikiran. Kita boleh mendidik anak-anak berarti ada kekayaan yang diwariskan,” tuturnya. 

Lanjutnya,jangan pernah merasa saya tidak berharga. “Tetapi apakah kita mau membagikan kepada sesama untuk kebersamaan? Gembala menuntun domba-dombanya demi kesatuan dan kebersamaan. Maka prioritas gembala menjaga kawanan domba untuk tidak tercerai berai. Gembala yang tidak baik karena meninggalkan kawanannya. Gembala yang baik tidak pernah meninggalkan kawanannya,” ungkapnya. 

Lebih lanjut Pastor Angki mengungkapkan, kawanan terkecil adalah keluarga. “Persekutuan atau gereja terkecil itu adalah keluarga. Karena cuma keluarga yang diberikan kewenangan atau anugrah untuk melanjutkan ciptaan Allah. Keluarga menjadi gereja paling dasar. Ketika suami istri mau diikrarkan dalam suatu perkawinan mereka menjanjikan menjadi guru dan gembala bagi anak-anak mereka,” sebut Pastor Angki.

Dalam sambutannya Ketua Wilayah Rohani Santo Ambrosius Deky Rawung berharap umatnya dapat mendukung program kerja wilayah rohani dan paroki.(Roy)


Selasa, 26 November 2024

Ketua Wilayah Rohani, Seksi Liturgi dan Katekese Ikuti Sosialisasi Panduan Masa Adven 2024

 


Para Ketua Wilayah Rohani bersama Seksi Liturgi dan Katekese Wilayah Rohani Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI mengikuti sosialisasi panduan Masa Adven 2024 di aula paroki, Rabu 27 November 2024.

Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh Pastor Paroki Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr.

“Para ketua wilayah dan pengurus wilayah rohani menjadi ujung tombak Paroki. Minggu depan kita akan memasuki Masa Adven, banyak persiapan harus kita lakukan. Apalagi paroki kita ini menjadi pilot project, proyek percontohan untuk paroki-paroki baru,” papar Pastor yang akrab disapa Pastor Angki itu.

Materi sosialisasi yang disiapkan oleh tim Katekese yang diketuai Ginus Ugha dibawakan oleh Sales Tapobali. “Adven berasal dari kata bahasa Latin Adventus yang berarti kedatangan.Adven menunjuk pada persiapan perayaan kelahiran Yesus Kristus,” ungkap Tapobali.

Lanjutnya, ciri persiapannya berkenaan dengan penghayatan iman akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus baik melalui aneka perayaan liturgis gerejani maupun berbagai askese dan kegiatan rohani pribadi dan kelompok.

“Adven dilihat sebagai masa persiapan untuk menyongsong masa Natal dalam konteks dekat dan dalam konteks jauh masa penantian kedatangan Tuhan di akhir zaman, eskatologis,” jelasnya.

Pada akhir sosialisasi itu pemateri memberikan kuis melalui aplikasi dan tiga orang yang nilainya tertinggi mendapat hadiah.(Roy) 


Sabtu, 23 November 2024

Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam Momen Refleksi Kebenaran dalam Iman dan Pilkada




Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam pada Minggu, 24 November 2024, menjadi momen refleksi mendalam bagi umat Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah tentang kebenaran iman dan Pilkada. 

Misa yang dipimpin oleh Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr. mengangkat tema kebenaran dan keimanan sejati, sebagaimana diungkapkan dalam Bacaan Injil Yohanes 18:33-37.

Dalam homilinya, Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr menekankan bahwa perayaan ini bukan untuk memaksakan pengakuan bahwa Yesus adalah Raja, tetapi untuk mengajak umat memahami makna sejati kebenaran. "Yesus berharap mereka yang belajar menerima kebenaran akan mengakui Dia secara pribadi, bukan karena paksaan atau mengikuti arus," ujarnya.

Refleksi Bacaan Injil Yohanes 18:33-37 ini kemudian dikaitkan dengan fenomena Pilkada. Pastor Fransiscus mengingatkan bahwa sering kali orang membuat pilihan bukan berdasarkan keyakinan, tetapi mengikuti keramaian atau dorongan materi. “Seperti saat kampanye, banyak yang hadir di semua acara calon hanya untuk mendapatkan kaos atau sekadar ikut ramai. Padahal, pilihan itu seharusnya berasal dari hati, bukan sekadar pesta," tambahnya.

Pastor Angki juga menyoroti perbedaan mendasar antara "orang baik" dan "orang benar." Dalam kehidupan, orang baik sering diukur dari seberapa besar manfaat yang diberikan kepada kita. Namun, orang benar adalah mereka yang rela berkorban demi kebenaran, bahkan jika tindakannya tidak selalu menyenangkan kita. Hal ini, menurut Pastor Angki, mirip dengan pertanyaan yang harus dijawab dalam Pilkada: apakah kita memilih orang baik atau orang benar?

“Mengakui Kristus sebagai Raja Semesta Alam bukan ditunjukkan melalui arak-arakan atau ritual meriah, tetapi melalui tindakan nyata dalam hidup sehari-hari. Sama halnya dengan memilih pemimpin. Pilihan kita harus berdasarkan nilai kebenaran, bukan hanya keuntungan sesaat,” tegasnya.

Pastor Fransiscus juga mengingatkan agar umat tidak terjebak dalam godaan "serangan fajar" yang bisa merusak nilai kebenaran. "Kristus memberikan teladan universal, yaitu mengorbankan segalanya, bahkan nyawanya, demi kebenaran dan kesejahteraan orang lain," tutup Pastor Angki.

Dengan pesan ini, Hari Raya Kristus Raja tidak hanya menjadi perayaan liturgis, tetapi juga panggilan untuk menilai pilihan hidup, termasuk dalam momen penting seperti Pilkada, dengan dasar kebenaran yang sejati.(Roy)


Kamis, 21 November 2024

Gandeng Keuskupan Manado, KPU Sulut Sosialisasi Tahapan Pilkada


Enam hari lagi pemungutan suara Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Walikota, Wakil Walikota dan Bupati, Wakil Bupati akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara terus meimaksimalkan katu untuk mensosialisasikan tahapan dalam mensukseskan Pilkada. 

Kali ini Kamis (21/11/2024) di Hotel Arya Duta, Manado, KPU Sulut menggandeng dan bekerjasama dengan Keuskupan Manado melalui Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Manado melaksanaan sosialisasi tahapan Pilkada dengan sasaran para penggiat Komsos dan mahasiswa katolik. 

Saat membuka kegiatan tersebut Komisioner KPU Sulut Lanny Ointu, mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada. “Enam hari lagi pemilihan dilaksanakan, untuk itu kami terus mengingatkan tanggal 27 November 2024 wajib ke TPS. Kami mengharapkan umat Katolik juga ikut berperan serta mensosialisasikan tahapan Pilkada kepada umat yang lain,” ungkap Ointu.  

Narasumber dalam sosialisasi itu yaitu Ketua Komisi Komsos Keuskupan Manado Pastor I Made Yohanes Pantyasa Pr, membawakan materi Gereja bicara politik, Stephanus Hanny Pangemanan, membawakan materi Moderasi beragama dalam politik, Selvi Rumampuk mantan komisioner KPU Bitung, anggota Komisi Keluarga dan pengurus WKRI, membawakan materi Partisipasi masyarakat serta Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh membawakan materi Partisipasi pengawasan.

Mewoh mengajak peserta sosialisasi untuk ikut mengawasi tahapan Pilkada di tempat masing-masing.(Roy)


Minggu, 10 November 2024

Pastor Angki Soroti Motivasi Berbagi dan Kesibukan Pribadi


Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr, dari Paroki Bunda Teresa, Griya Paniki Indah, menyampaikan refleksi mendalam pada perayaan Ekaristi Minggu Biasa XXXII, 10 November 2024. Ia menyoroti bacaan Injil Markus 12:38-44 yang mengingatkan umat agar berhati-hati terhadap ahli-ahli Taurat yang menggunakan agama demi keuntungan pribadi.

“Bacaan injil Markus 12:38-44 hari ini dimulai dengan hati-hatilah terhadap ahli-ahli taurat yang suka berjalan-jalan dan suka mengatakan yang hebat-hebat dengan maksud sebenanrya untuk kepentingan diri sendiri,” tukas Pastor Fransiscus Runtu.

Pastor Fransiscus menekankan bahaya motivasi yang salah dalam tindakan berbagi dan berderma. Menurutnya, liturgi bukanlah ajang untuk mengumpulkan kekayaan atau mencari kesempatan meminta-minta. “Itu yang kita cemaskan, berdosalah kita yang menggunakan kata-kata injili, menggunakan sarana, ruang peribadatan liturgis dengan maksud untuk mengumpulkan banyak hal. Sesudah misa ada kelompok datang menyanyi dan mulai beredar aksi 2 menit. Itu tidak ada dalam liturgi. Itu menggunakan kesempatan liturgi untuk minta-minta. Silahkan cari waktu yang lain,” tandasnya.

Pastor Angki sapaan akrabnya membandingkan derma yang diberikan umat. Pastor menggambarkan saat derma ada uang yang menderita sekali, ada juga uang yang tidak menderita. Semakin rendah nilai uang itu semakin menderita, semakin besar nilainnya uang itu tidak menderita. “Lihat saja ada uang derma yang lipatan sampai 8 atau 9 kali, bahkan diramas lagi. Kita harus berterima kasih karena itu pemberian orang yang sayang sekali dengan uang itu sampai dilipat-lipat dan diramas bae-bae dan akhirnya harus terlepas darinya untuk derma. Nilai pemberian yang sejati terletak pada pengorbanan, bukan nominal,” sebut Pastor Angki.

Cerita tentang janda miskin yang memberi dari kekurangannya menjadi sorotan Pastor Fransiscus sebagai contoh pemberian sejati. Ia mengingatkan bahwa aksi puasa dan pantang (APP) akan lebih bermakna bila dilakukan dengan ketulusan dan pengorbanan, bukan dari kelebihan yang tersisa.

Pastor Angki juga menyinggung tentang kebiasaan umat yang sibuk dengan kesenangan pribadi. Misalnya, ibu-ibu yang terlalu asyik menonton drama Korea hingga mengabaikan tugas rumah tangga, atau bapak-bapak yang menyesuaikan waktu ibadah dengan jadwal pertandingan bola. Kesibukan pribadi semacam ini kadang mengganggu pelaksanaan ibadah dan pengabdian rohani.

“Khususnya ibu-ibu, mengaku sibuk, urus pekerjaan, keluarga, arisan, pulang sudah sore menjelang malam. Tetapi meskipun ibu-ibu sibuk tetapi masih ada waktu nonton drama korea. Nonton drama korea termasuk ibu-ibu pe kesibukan. Bahkan karena kesibukan itu ibu-ibu tidak setrika baju suaminya karena nonton drama korea. Bahkan kesibukan nonton drama korea itu ada yang mengabaikan ibadah. ibadah wilayah rohani disesuaikan dengan waktu nonton drama korea. Begitu juga bapak-bapak yang hobi bola, pertemuan KBK disesuaikan dengan jam pertandingan piala dunia,” ujarnya, seraya menambahkan berbela rasa, berbagi, mewujudkan kasih, bukan soal berapa banyak yang kita berikan, tetapi apakah kita mau berbagi dan itu kualitas tertinggi. 

Dalam dua minggu menjelang Hari Raya Kristus Raja, Pastor Fransiscus mengajak umat untuk merenungkan makna berbagi yang sejati. Berbagi tidak hanya soal materi, tetapi juga melibatkan waktu, tenaga, dan pikiran yang tulus untuk sesama. Iman bukanlah tentang banyaknya pemberian, melainkan kualitas kasih yang tulus di baliknya.(Roy)


Minggu, 03 November 2024

Santo Carolus Borromeus

4 November 



Santo Carolus Borromeus lahir pada 2 Oktober 1538 di Rocca d'Arona dari keluarga bangsawan, namun memilih jalan pengabdian bagi Gereja. Pada usia muda, ia diangkat menjadi Uskup Agung Milano dan segera menunjukkan komitmen luar biasa dalam memperjuangkan pembaruan Gereja melalui Konsili Trente, sebuah konsili penting yang bertujuan memperkuat ajaran Katolik di tengah tantangan Reformasi Protestan.

Sebagai tokoh utama dalam Konsili Trente, Carolus dengan gigih mendesak penerapan keputusan-keputusan konsili yang tegas. Ia melihat pembaruan ajaran dan moral Gereja sebagai hal yang krusial, terutama untuk mendisiplinkan kaum klerus dan mendidik umat agar lebih paham tentang iman mereka. Ketegasan Carolus seringkali menimbulkan tantangan, bahkan penentangan, tetapi ia tidak goyah.

Selain perannya dalam Konsili Trente, Carolus menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Ketika wabah sampar melanda Milano, ia turun langsung merawat korban dan berbagi kekayaannya untuk membantu yang miskin. Bagi anak-anak, ia mendirikan sekolah untuk memerangi "kebutaan rohani," berusaha agar generasi muda memahami iman dan nilai-nilai Kristiani.

Carolus Borromeus wafat pada 3 November 1584, meninggalkan warisan sebagai seorang santo yang teguh dan berpengaruh. Melalui semangat reformasi Konsili Trente, ia membawa pembaruan Gereja yang bertahan hingga saat ini, menginspirasi banyak orang dengan ketulusan dan keteguhannya dalam iman.


Pesan Pastor Fransiscus Runtu: Cinta kepada Allah Tanpa Mengorbankan Sesama


Pada perayaan ekaristi Hari Minggu Biasa XXXI, 3 November 2024  di Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), Minggu, Pastor Fransiscus Runtu, Pr. menyampaikan renungan mendalam berdasarkan bacaan Injil Markus 12:28b-34. Dalam khotbahnya, Pastor Runtu menyoroti pesan inti dari ajaran Yesus, yakni mencintai Allah dan sesama sebagai hukum utama. 

"Yesus mengatakan, 'Engkau tidak jauh lagi dari Kerajaan Allah,' bukan dalam konteks kematian yang semakin dekat, tetapi dalam makna hadirnya kasih Allah di dunia," ungkap Pastor Runtu.

Pastor Runtu menekankan bahwa di dalam iman Kristiani, tidak ada pembenaran untuk merendahkan atau mengorbankan orang lain demi nama Allah. Ia memperingatkan umat agar berhati-hati dengan perilaku yang menampilkan kebaikan namun dengan motivasi yang keliru. 

"Mencintai Allah tanpa mencintai sesama adalah kebohongan besar," jelas Pastor Angki sapaan akrabnya.

Pastor juga menyinggung rencana penataan ulang bagian belakang gereja, yang membutuhkan partisipasi umat dalam penggalangan dana. Namun, ia menolak pendekatan yang memaksa umat untuk menyumbang dengan nilai tertentu. 

“Jika kita menentukan jumlah sumbangan secara seragam untuk setiap keluarga itu kelihatannya adil tetapi sesungguhnya tidaklah adil. Adil adalah memberi kebebasan untuk berkontribusi sesuai kemampuan dan keikhlasan masing-masing, tanpa paksaan," katanya.

Dengan pesan ini, Pastor Runtu mengajak umat agar memperkuat kasih kepada Tuhan dan sesama dalam keseimbangan yang benar, demi membangun komunitas gereja yang peduli tanpa mengorbankan atau memaksa sesama.(Roy)


Kamis, 31 Oktober 2024

Penutupan Bulan Rosario, Pastor Angki Ingatkan Doa Harus Disertai Iman



Pada misa penutupan Bulan Rosario, Kamis (31/10/2024) Pastor Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr,  mengajak umat untuk merefleksikan agar doa harus disertai dengan kualitas-kualitas iman.

Misa penutupan Bulan Rosario dilaksanakan di Gua Maria, halaman gereja paroki. Pastor mengawali dengan doa Rosario kemudian melanjutkan dengan perayaan ekaristi. 

Dalam khotbahnya, Pastor Angki, sapaan akrabnya, mengingatkan umat akan pentingnya iman yang sejati dalam berdoa. Mengutip Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus 6:10-20, Pastor Angki menegaskan bahwa doa perlu disertai iman yang kokoh, kebenaran, keadilan, dan kerelaan untuk membangun kedamaian. 

“Rasul Paulus mengingatkan sesuatu yang baik. Hendaklah kamu mengenakan perlengkapan senjata Allah, ketopong keselamatan, berikat pinggang kebenaran, berbaju sirah keadilan, pedang roh, perisai iman. Kita berdoa tetapi tanpa kerelaan membangun damai saejahtera, tanpa kebenaran, percuma semua. Doa tanpa disertai tindakan iman adalah sia-sia," ujar Pastor Angki.

Pastor Angki juga menyoroti esensi doa Rosario yang menekankan pujian kepada Maria dan Yesus. 

“Dalam doa rosario, hanya ada satu permohonan sederhana. Doakanlah kami yang berdosa ini. Sementara sisanya adalah pujian kepada Bunda Maria dan Yesus. Rosario adalah doa pujian yang mengarahkan kita untuk menyadari kebesaran kasih Tuhan,” tambahnya.(Roy)


Minggu, 27 Oktober 2024

Pastor Fransiscus Ingatkan Prioritas yang Benar Membawa Keselamatan


Prioritas dan kepekaan menjadi pesan penting Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr dalam Perayaan Ekaristi Hari Minggu Biasa XXX, 27 Oktober 2024.

Pastor Fransiscus menyoroti dalam Injil Markus 10:46-52 tentang kisah Bartimeus, seorang buta dan pengemis yang berteriak meminta perhatian Yesus, meski diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya.

"Dalam kisah ini, Yesus mendengar teriakan Bartimeus, walaupun orang lain suruh diam. Lalu Yesus menyuruh murid-murid-Nya memanggilnya. Respons orang-orang yang awalnya mengabaikan Bartimeus menjadi berubah; apakah itu karena peduli atau sekadar ingin terlihat baik di mata Yesus, namun setidaknya ada pertobatan di situ," ujar Pastor Angki sapaan akrab dari Pastor Fransiscus.

Lanjut Pastor Angki , Tuhan Yesus bertanya pada Bartimeus apa yang dapat Ia perbuat untuk orang buta itu. “Biasanya kita kalau melihat sesuatu langsung simpulkan, tanpa bertanya-tanya,” ujar Pastor. 

Menurutnya Bartimeus tidak meminta hal-hal material, melainkan sesuatu yang benar-benar ia butuhkan, yaitu penglihatannya. "Tuhan Yesus mengatakan, 'Imanmu telah menyelamatkan engkau.' Ini adalah bukti bahwa prioritas yang benar dapat membawa keselamatan. Dengan melihat Bartimeus bisa memperhatikan orang lain di sekitarnya, dengan melihat ia bisa memprioritaskan, dan dengan melihat dia bisa melayani," jelas Pastor Angki sapaan akrabnya.

Dalam homilinya, Pastor Fransiscus mengingatkan umat untuk melihat kembali apa yang esensial dalam hidup dan pelayanan. Ia menggarisbawahi bahwa iman bukan hanya soal percaya, melainkan juga tentang kemampuan memilih prioritas yang tepat, yang pada akhirnya memberi makna sejati. Di akhir homilinya, Pastor juga mengajak umat untuk menjalankan program-program gereja yang telah disusun sesuai kebutuhan, bukan sekadar rencana semata, namun apa yang sungguh-sungguh dibutuhkan umat.

Pesan ini, menurut Pastor Fransiscus, juga berlaku dalam setiap doa, termasuk dalam bulan Rosario ini. "Semoga kita tidak hanya berdoa untuk banyak keinginan, tapi untuk hal-hal yang benar-benar penting dan esensial," pesannya menutup homili.(Roy)


Senin, 21 Oktober 2024

Pastor Angki: Untuk Apa Kita Bekerja Keras?



Pada misa syukur pesta pelindung Wilayah Rohani Santa Ursula, Senin 21 Oktober 2024, Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr., Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah, menyampaikan pesan penting mengenai tujuan kita bekerja keras. 

Dalam khotbahnya, Pastor Angki menekankan bahwa keselamatan bukanlah hasil dari kerja keras manusia, melainkan murni anugerah Tuhan.

"Kita sering banting tulang mengejar keselamatan, namun segala karya kita tidak akan otomatis menghasilkan kekudusan," ujar Pastor Angki. Menurutnya, kekudusan adalah anugerah yang diakui oleh orang lain atas hidup seseorang, bukan sesuatu yang bisa dikejar dengan usaha pribadi.

Pastor Angki juga mengingatkan bahwa tujuan utama kita dalam bekerja bukanlah semata-mata untuk mengumpulkan harta atau mengamankan masa depan pribadi.

“Untuk apa torang kerja tiap hari. Timbun banyak hal bukan untuk torang mo pake,” tukasnya. Ia menekankan bahwa dalam bacaan Injil, Kristus mengkritisi motivasi manusia yang bekerja hanya untuk diri sendiri. Sebaliknya, pekerjaan seharusnya menjadi ekspresi pelayanan kepada orang lain.

Pastor juga mempertanyakan motivasi umat dalam mengikuti misa dan ibadah. 

"Kalau saya imam membuat misa untuk mendapatkan sesuatu berarti itu bukanlah motivasi yang tulus. Tujuan saya adalah hadir bersama umat, karena inilah nilai dari pekerjaan saya," jelasnya.

Pastor Angki menegaskan bahwa perayaan liturgi, termasuk ekaristi, seharusnya menjadi bentuk doa, bukan untuk tujuan materi. Sebagai contoh, Pastor Angki menyoroti teladan Santa Ursula, yang sepanjang hidupnya tidak pernah berambisi menjadi orang kudus, melainkan mengabdikan dirinya bagi orang lain. Kekudusan, menurut Pastor Angki, adalah pemberian dari Tuhan dan penilaian dari sesama, bukan hasil usaha yang kita kejar.

"Kudus tidak terlepas dari kepedulian kepada sesama, dan inilah hakekat dari kehidupan Kristiani," tutup Pastor Angki.



Sementara itu Ketua Wilayah Rohani Santa Ursula Vivi Aganitji Pamikiran dalam sambutannya berharap umat meneladani spirit Santa Ursula sebagai simbol keteguhan iman dan keberanian.

“Sebagaimana Santa Ursula dikenal sebagai simbol keteguhan iman dan keberanian, kiranya kita semua umat Wilayah Rohani Santa Ursula bisa meneladani kedua hal itu. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat akan komitmen kita dalam melayani Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati, meneladani keberanian dan pengorbanan yang telah ditunjukkan oleh Santa Ursula,” pungkas Pamikiran.

Perayaan pesta pelindung Wilayah Rohani Santa Ursula juga dihadiri DPP dan ketua-ketua Wilayah Rohani Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI.(Roy)


Pastor Angki: Tujuan Pertemuan Wilayah Rohani untuk Saling Memperhatikan




Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) Pst. Fransiscus Runtu Pr mengungkapkan pertemuan wilayah rohani tujuannya adalah saling memperhatikan.

Hal itu diungkapkan Pastor yang akrab disapa Pastor Angki pada saat Misa Syukur Pesta Pelindung Wilayah Rohani Santa Ursula. Menurutnya pertemuan wilayah rohani adalah perjumpaan.

“Pertemuan wilayah rohani adalah perjumpaan, isinya tidak selalu dengan ibadah, bisa juga perbincangan. Tujuan pertemuan umat wilayah rohani yaitu saling memperhatikan,” tutur Pastor Angki. 

Lanjutnya, kalau ada masalah atau beban sampaikan saja kepada pastor. Pastor juga mengakui untuk kepengurusan wilayah rohani perlu terus kaderisasi. 

“Kita tetap berproses dalam statuta pedoman paroki tidak ada batasan 2 periode. Makanya sebagai pengurus harus ada kaderisasi. Selama umat masih mau, pastor masih mau apalagi Tuhan masih mau, teruslah bertugas,” jelas Pastor Angki. 

Pastor juga minta kepada pengurus dan umat wilayah rohani untuk membantu dirinya dalam pelayanan. “Terima kasih banyak, tetapi bantulah saya dalam pelayanan. Saya bertekat dalam waktu 1 tahun, saya akan hafal jalan dan lorong-lorong di perumahan GPI ini,” ujar Pastor Angki.(Roy)


Minggu, 20 Oktober 2024

Santa Ursula, Perawan dan Martir

21 Oktober


Santa. Ursula adalah seorang martir yang hidup pada abad ke-4 di wilayah Britania. Ia seorang puteri Raja Dionotus atau Maurus, yang dikenal sebagai pemimpin yang saleh dan baik hati di Dumnonia, Inggris. 

Saat Ursula tumbuh dewasa, kecantikannya menjadi terkenal, dan banyak bangsawan yang tertarik padanya. Namun, Ursula memutuskan untuk sepenuhnya mendedikasikan hidupnya kepada Kristus.

Ursula menolak lamaran seorang pangeran kafir yang lebih berkuasa daripada Raja DIonotus. Ursula kemudian mengusulkan empat syarat yang harus dipenuhi sebelum ia menerima lamaran tersebut, termasuk baptisan pangeran sebagai seorang Katolik.

Untuk menghindari paksaan, Ursula bersama 11.000 pengiring dengan 11 kapal melakukan ziarah ke Roma. Di sana, Ursula bertemu dengan Paus Cyriacus dan meminta agar semua gadis dibaptis. Setelah pulang dari ziarah untuk kembali ke Kӧln, Jerman, Ursula harus menghadapi ancaman bangsa Hun yang ingin merebut mereka. Ursula dan kawan-kawannya lebih memilih mati sebagai martir daripada menyangkal iman mereka. Akhirnya, mereka dibunuh secara brutal.

Santa Ursula menjadi simbol keimanan dan keberanian sepanjang sejarah Gereja. Santa Ursula menjadi inspirasi dan memberikan pelajaran berharga tentang keberanian dan komitmen terhadap iman.


Hari Minggu Misi Sedunia, Umat Paroki GPI Diminta Menjadi Pelayan Sejati


Pada perayaan ekaristi Hari Minggu XXIX, 20 Oktober 2024, di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), Pastor Fransiskus Antonio Runtu Pr., menyampaikan refleksi mendalam tentang Hari Minggu Misi Sedunia. Dalam kotbahnya, ia menyoroti bagaimana kita, sebagai umat Katolik, dapat menghidupi misi Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari.

“Jika dahulu Yesus mengajarkan para rasul tentang menjadi pelayan sejati, kini kita diajak untuk menampilkan kekatolikan kita dalam tindakan nyata, terutama melalui pengorbanan dalam solidaritas,” tutur Pastor Fransiscus atau yang akrab disapa Pastor Angki. 

Pastor Angki menegaskan bahwa misi tersebut tidaklah rumit. Intinya adalah kesediaan untuk berkorban demi kebaikan bersama, bukan hanya untuk diri sendiri.

Dalam Injil Markus yang dibacakan hari itu, Yesus mengingatkan para murid-Nya bahwa Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya. Melalui pesan ini, Pastor Angki mengkritisi sikap pengurus gereja yang kerap menjatuhkan satu sama lain demi mengejar jabatan. Ia menekankan bahwa menjadi besar dalam Kerajaan Allah bukan berarti berkuasa, tetapi justru menjadi pelayan dan hamba bagi sesama.

"Barang siapa mau menjadi besar, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barang siapa ingin menjadi terkemuka, hendaklah ia menjadi hamba untuk semua," tandas Pastor Angki mengutip Injil Markus hari ini. 

Pesan ini menurutnya menjadi pengingat bagi kita untuk meneladani Yesus dalam setiap aspek kehidupan, khususnya dalam melayani sesama dengan penuh kasih dan pengorbanan.(Roy)


Minggu, 13 Oktober 2024

Pastor Fransiscus Runtu: Solidaritas dan Kebijaksanaan, Kunci Masuk Kerajaan Allah

Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr.


Pada perayaan Ekaristi Minggu Biasa XXVIII, Minggu (13/10/2024), Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr menyampaikan pesan mendalam tentang kebijaksanaan dan solidaritas, yang sering kali terabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Solidaritas dan kebijaksanaan itu merupakan kunci masuk kerajaan Allah.

Mengawali dengan cerita pengalamannya saat melakukan perjalanan ke Tolai, Pastor Angki sapaan akrab Pastor Frasiscus berbagi refleksi mengenai bagaimana orang kerap kali terlalu terfokus pada kepemilikan materi dan bantuan eksternal tanpa memikirkan esensi dari memberi dan melepaskan.

Pastor Angki menceritakan pengalaman pribadinya ketika berusaha mencari bensin dalam perjalanannya dan makan di pinggir Pantai Palasa. Secara tak terduga mereka singgah di tempat makan yang ramai dan ternyata sedang  ada acara makan bersama. 

“Teman saya berkata, pas-pas makan gratis,” ujar Pastor Angki. Dari cerita sederhana ini, Pastor Angki menggarisbawahi betapa manusia membutuhkan kebendaan, namun tidak bisa sepenuhnya bergantung pada itu. “Tidak mungkin malaikat turun membawa makanan di oto,” ujarnya sambil menggambarkan kenyataan bahwa kebendaan memiliki tempatnya, tetapi bukan tujuan akhir hidup.

Dalam khotbahnya, Pastor Angki juga mengkritisi pola pikir egois terkait warisan dan kepemilikan. Pastor mencontohkan seorang keponakan yang hanya memikirkan harta yang akan ia dapatkan setelah neneknya meninggal, tanpa memikirkan hubungan emosional dan perpisahan. "Yesus mengkritik pola pikir materialistik ini, yang sering kali kita tidak sadari," katanya.

Pastor kemudian menceritakan tentang seorang ayah di Paroki Tolai yang ingin mewariskan tanah seluas 4 hektar kepada keempat anaknya, di mana masing-masing anak mendapat 1 hektar. Kepada anak-anaknya bapak itu berkata kalian musti belajar mengolah tanah. Pastor Angki memuji niatnya, tetapi mengingatkan bahwa jika setiap generasi hanya fokus pada apa yang akan mereka dapatkan, akhirnya yang tersisa untuk generasi berikutnya hanyalah hal-hal kecil. 

“Bijaksana bukan hanya tentang apa yang kita dapatkan, tapi tentang apa yang bisa kita berikan untuk orang lain,” tegasnya.

Pastor Angki mengingatkan pentingnya belajar untuk melepaskan, yang menurutnya adalah esensi solidaritas. 

“Solidaritas bukan hanya soal menerima, tetapi tentang memberi dan berbagi, tanpa bergantung pada orang lain,” tuturnya. 

Pastor menutup khotbahnya dengan menegaskan bahwa sikap melepaskan untuk kepentingan orang lain adalah syarat utama untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.(Roy)


HUT ke-56 Pastor Fransiscus Runtu: Bertekat Paroki GPI Menjadi Model yang Benar


Umat Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) merayakan HUT ke-56 Pastor Paroki mereka, Pst. Fransiscus Antonio Runtu PR, yang akrab disapa Pastor Angki, pada Minggu, 13 Oktober 2024. Meskipun ulang tahun Pastor jatuh pada tanggal 10 Oktober, perayaan digelar seusai misa pertama pada hari Minggu untuk memberi kesempatan kepada seluruh umat turut serta.

Dalam perayaan yang penuh kebersamaan tersebut, Pastor Angki menyampaikan satu harapan besar bagi paroki. 

“Harapan saya adalah agar semua yang hadir di sini sebagai pimpinan basis dapat mendukung, membantu, dan bisa membangun kesepahaman dengan saya. Kita ingin agar paroki ini menjadi model paroki yang benar, sesuai dengan rencana strategis dan statuta Keuskupan Manado,” ungkapnya dengan penuh semangat.



Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen umat, termasuk pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP), Dewan Keuangan Paroki (DKP), Ketua-ketua Stasi, Wilayah Rohani, dan kelompok kategorial. Malam harinya, perayaan semakin meriah dengan kehadiran Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, yang secara khusus hadir untuk memberikan ucapan selamat kepada Pastor Angki.

Perayaan ini tidak hanya menjadi momen syukur atas perjalanan hidup Pastor Angki, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya dukungan dan kerjasama seluruh umat dalam membangun paroki yang lebih kuat dan menjadi contoh teladan di Keuskupan Manado.(Roy)