Kamis, 31 Oktober 2024

Penutupan Bulan Rosario, Pastor Angki Ingatkan Doa Harus Disertai Iman



Pada misa penutupan Bulan Rosario, Kamis (31/10/2024) Pastor Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr,  mengajak umat untuk merefleksikan agar doa harus disertai dengan kualitas-kualitas iman.

Misa penutupan Bulan Rosario dilaksanakan di Gua Maria, halaman gereja paroki. Pastor mengawali dengan doa Rosario kemudian melanjutkan dengan perayaan ekaristi. 

Dalam khotbahnya, Pastor Angki, sapaan akrabnya, mengingatkan umat akan pentingnya iman yang sejati dalam berdoa. Mengutip Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus 6:10-20, Pastor Angki menegaskan bahwa doa perlu disertai iman yang kokoh, kebenaran, keadilan, dan kerelaan untuk membangun kedamaian. 

“Rasul Paulus mengingatkan sesuatu yang baik. Hendaklah kamu mengenakan perlengkapan senjata Allah, ketopong keselamatan, berikat pinggang kebenaran, berbaju sirah keadilan, pedang roh, perisai iman. Kita berdoa tetapi tanpa kerelaan membangun damai saejahtera, tanpa kebenaran, percuma semua. Doa tanpa disertai tindakan iman adalah sia-sia," ujar Pastor Angki.

Pastor Angki juga menyoroti esensi doa Rosario yang menekankan pujian kepada Maria dan Yesus. 

“Dalam doa rosario, hanya ada satu permohonan sederhana. Doakanlah kami yang berdosa ini. Sementara sisanya adalah pujian kepada Bunda Maria dan Yesus. Rosario adalah doa pujian yang mengarahkan kita untuk menyadari kebesaran kasih Tuhan,” tambahnya.(Roy)


Minggu, 27 Oktober 2024

Pastor Fransiscus Ingatkan Prioritas yang Benar Membawa Keselamatan


Prioritas dan kepekaan menjadi pesan penting Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr dalam Perayaan Ekaristi Hari Minggu Biasa XXX, 27 Oktober 2024.

Pastor Fransiscus menyoroti dalam Injil Markus 10:46-52 tentang kisah Bartimeus, seorang buta dan pengemis yang berteriak meminta perhatian Yesus, meski diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya.

"Dalam kisah ini, Yesus mendengar teriakan Bartimeus, walaupun orang lain suruh diam. Lalu Yesus menyuruh murid-murid-Nya memanggilnya. Respons orang-orang yang awalnya mengabaikan Bartimeus menjadi berubah; apakah itu karena peduli atau sekadar ingin terlihat baik di mata Yesus, namun setidaknya ada pertobatan di situ," ujar Pastor Angki sapaan akrab dari Pastor Fransiscus.

Lanjut Pastor Angki , Tuhan Yesus bertanya pada Bartimeus apa yang dapat Ia perbuat untuk orang buta itu. “Biasanya kita kalau melihat sesuatu langsung simpulkan, tanpa bertanya-tanya,” ujar Pastor. 

Menurutnya Bartimeus tidak meminta hal-hal material, melainkan sesuatu yang benar-benar ia butuhkan, yaitu penglihatannya. "Tuhan Yesus mengatakan, 'Imanmu telah menyelamatkan engkau.' Ini adalah bukti bahwa prioritas yang benar dapat membawa keselamatan. Dengan melihat Bartimeus bisa memperhatikan orang lain di sekitarnya, dengan melihat ia bisa memprioritaskan, dan dengan melihat dia bisa melayani," jelas Pastor Angki sapaan akrabnya.

Dalam homilinya, Pastor Fransiscus mengingatkan umat untuk melihat kembali apa yang esensial dalam hidup dan pelayanan. Ia menggarisbawahi bahwa iman bukan hanya soal percaya, melainkan juga tentang kemampuan memilih prioritas yang tepat, yang pada akhirnya memberi makna sejati. Di akhir homilinya, Pastor juga mengajak umat untuk menjalankan program-program gereja yang telah disusun sesuai kebutuhan, bukan sekadar rencana semata, namun apa yang sungguh-sungguh dibutuhkan umat.

Pesan ini, menurut Pastor Fransiscus, juga berlaku dalam setiap doa, termasuk dalam bulan Rosario ini. "Semoga kita tidak hanya berdoa untuk banyak keinginan, tapi untuk hal-hal yang benar-benar penting dan esensial," pesannya menutup homili.(Roy)


Senin, 21 Oktober 2024

Pastor Angki: Untuk Apa Kita Bekerja Keras?



Pada misa syukur pesta pelindung Wilayah Rohani Santa Ursula, Senin 21 Oktober 2024, Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr., Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah, menyampaikan pesan penting mengenai tujuan kita bekerja keras. 

Dalam khotbahnya, Pastor Angki menekankan bahwa keselamatan bukanlah hasil dari kerja keras manusia, melainkan murni anugerah Tuhan.

"Kita sering banting tulang mengejar keselamatan, namun segala karya kita tidak akan otomatis menghasilkan kekudusan," ujar Pastor Angki. Menurutnya, kekudusan adalah anugerah yang diakui oleh orang lain atas hidup seseorang, bukan sesuatu yang bisa dikejar dengan usaha pribadi.

Pastor Angki juga mengingatkan bahwa tujuan utama kita dalam bekerja bukanlah semata-mata untuk mengumpulkan harta atau mengamankan masa depan pribadi.

“Untuk apa torang kerja tiap hari. Timbun banyak hal bukan untuk torang mo pake,” tukasnya. Ia menekankan bahwa dalam bacaan Injil, Kristus mengkritisi motivasi manusia yang bekerja hanya untuk diri sendiri. Sebaliknya, pekerjaan seharusnya menjadi ekspresi pelayanan kepada orang lain.

Pastor juga mempertanyakan motivasi umat dalam mengikuti misa dan ibadah. 

"Kalau saya imam membuat misa untuk mendapatkan sesuatu berarti itu bukanlah motivasi yang tulus. Tujuan saya adalah hadir bersama umat, karena inilah nilai dari pekerjaan saya," jelasnya.

Pastor Angki menegaskan bahwa perayaan liturgi, termasuk ekaristi, seharusnya menjadi bentuk doa, bukan untuk tujuan materi. Sebagai contoh, Pastor Angki menyoroti teladan Santa Ursula, yang sepanjang hidupnya tidak pernah berambisi menjadi orang kudus, melainkan mengabdikan dirinya bagi orang lain. Kekudusan, menurut Pastor Angki, adalah pemberian dari Tuhan dan penilaian dari sesama, bukan hasil usaha yang kita kejar.

"Kudus tidak terlepas dari kepedulian kepada sesama, dan inilah hakekat dari kehidupan Kristiani," tutup Pastor Angki.



Sementara itu Ketua Wilayah Rohani Santa Ursula Vivi Aganitji Pamikiran dalam sambutannya berharap umat meneladani spirit Santa Ursula sebagai simbol keteguhan iman dan keberanian.

“Sebagaimana Santa Ursula dikenal sebagai simbol keteguhan iman dan keberanian, kiranya kita semua umat Wilayah Rohani Santa Ursula bisa meneladani kedua hal itu. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat akan komitmen kita dalam melayani Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati, meneladani keberanian dan pengorbanan yang telah ditunjukkan oleh Santa Ursula,” pungkas Pamikiran.

Perayaan pesta pelindung Wilayah Rohani Santa Ursula juga dihadiri DPP dan ketua-ketua Wilayah Rohani Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI.(Roy)


Pastor Angki: Tujuan Pertemuan Wilayah Rohani untuk Saling Memperhatikan




Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) Pst. Fransiscus Runtu Pr mengungkapkan pertemuan wilayah rohani tujuannya adalah saling memperhatikan.

Hal itu diungkapkan Pastor yang akrab disapa Pastor Angki pada saat Misa Syukur Pesta Pelindung Wilayah Rohani Santa Ursula. Menurutnya pertemuan wilayah rohani adalah perjumpaan.

“Pertemuan wilayah rohani adalah perjumpaan, isinya tidak selalu dengan ibadah, bisa juga perbincangan. Tujuan pertemuan umat wilayah rohani yaitu saling memperhatikan,” tutur Pastor Angki. 

Lanjutnya, kalau ada masalah atau beban sampaikan saja kepada pastor. Pastor juga mengakui untuk kepengurusan wilayah rohani perlu terus kaderisasi. 

“Kita tetap berproses dalam statuta pedoman paroki tidak ada batasan 2 periode. Makanya sebagai pengurus harus ada kaderisasi. Selama umat masih mau, pastor masih mau apalagi Tuhan masih mau, teruslah bertugas,” jelas Pastor Angki. 

Pastor juga minta kepada pengurus dan umat wilayah rohani untuk membantu dirinya dalam pelayanan. “Terima kasih banyak, tetapi bantulah saya dalam pelayanan. Saya bertekat dalam waktu 1 tahun, saya akan hafal jalan dan lorong-lorong di perumahan GPI ini,” ujar Pastor Angki.(Roy)


Minggu, 20 Oktober 2024

Santa Ursula, Perawan dan Martir

21 Oktober


Santa. Ursula adalah seorang martir yang hidup pada abad ke-4 di wilayah Britania. Ia seorang puteri Raja Dionotus atau Maurus, yang dikenal sebagai pemimpin yang saleh dan baik hati di Dumnonia, Inggris. 

Saat Ursula tumbuh dewasa, kecantikannya menjadi terkenal, dan banyak bangsawan yang tertarik padanya. Namun, Ursula memutuskan untuk sepenuhnya mendedikasikan hidupnya kepada Kristus.

Ursula menolak lamaran seorang pangeran kafir yang lebih berkuasa daripada Raja DIonotus. Ursula kemudian mengusulkan empat syarat yang harus dipenuhi sebelum ia menerima lamaran tersebut, termasuk baptisan pangeran sebagai seorang Katolik.

Untuk menghindari paksaan, Ursula bersama 11.000 pengiring dengan 11 kapal melakukan ziarah ke Roma. Di sana, Ursula bertemu dengan Paus Cyriacus dan meminta agar semua gadis dibaptis. Setelah pulang dari ziarah untuk kembali ke Kӧln, Jerman, Ursula harus menghadapi ancaman bangsa Hun yang ingin merebut mereka. Ursula dan kawan-kawannya lebih memilih mati sebagai martir daripada menyangkal iman mereka. Akhirnya, mereka dibunuh secara brutal.

Santa Ursula menjadi simbol keimanan dan keberanian sepanjang sejarah Gereja. Santa Ursula menjadi inspirasi dan memberikan pelajaran berharga tentang keberanian dan komitmen terhadap iman.


Hari Minggu Misi Sedunia, Umat Paroki GPI Diminta Menjadi Pelayan Sejati


Pada perayaan ekaristi Hari Minggu XXIX, 20 Oktober 2024, di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah (GPI), Pastor Fransiskus Antonio Runtu Pr., menyampaikan refleksi mendalam tentang Hari Minggu Misi Sedunia. Dalam kotbahnya, ia menyoroti bagaimana kita, sebagai umat Katolik, dapat menghidupi misi Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari.

“Jika dahulu Yesus mengajarkan para rasul tentang menjadi pelayan sejati, kini kita diajak untuk menampilkan kekatolikan kita dalam tindakan nyata, terutama melalui pengorbanan dalam solidaritas,” tutur Pastor Fransiscus atau yang akrab disapa Pastor Angki. 

Pastor Angki menegaskan bahwa misi tersebut tidaklah rumit. Intinya adalah kesediaan untuk berkorban demi kebaikan bersama, bukan hanya untuk diri sendiri.

Dalam Injil Markus yang dibacakan hari itu, Yesus mengingatkan para murid-Nya bahwa Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya. Melalui pesan ini, Pastor Angki mengkritisi sikap pengurus gereja yang kerap menjatuhkan satu sama lain demi mengejar jabatan. Ia menekankan bahwa menjadi besar dalam Kerajaan Allah bukan berarti berkuasa, tetapi justru menjadi pelayan dan hamba bagi sesama.

"Barang siapa mau menjadi besar, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barang siapa ingin menjadi terkemuka, hendaklah ia menjadi hamba untuk semua," tandas Pastor Angki mengutip Injil Markus hari ini. 

Pesan ini menurutnya menjadi pengingat bagi kita untuk meneladani Yesus dalam setiap aspek kehidupan, khususnya dalam melayani sesama dengan penuh kasih dan pengorbanan.(Roy)


Minggu, 13 Oktober 2024

Pastor Fransiscus Runtu: Solidaritas dan Kebijaksanaan, Kunci Masuk Kerajaan Allah

Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr.


Pada perayaan Ekaristi Minggu Biasa XXVIII, Minggu (13/10/2024), Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr menyampaikan pesan mendalam tentang kebijaksanaan dan solidaritas, yang sering kali terabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Solidaritas dan kebijaksanaan itu merupakan kunci masuk kerajaan Allah.

Mengawali dengan cerita pengalamannya saat melakukan perjalanan ke Tolai, Pastor Angki sapaan akrab Pastor Frasiscus berbagi refleksi mengenai bagaimana orang kerap kali terlalu terfokus pada kepemilikan materi dan bantuan eksternal tanpa memikirkan esensi dari memberi dan melepaskan.

Pastor Angki menceritakan pengalaman pribadinya ketika berusaha mencari bensin dalam perjalanannya dan makan di pinggir Pantai Palasa. Secara tak terduga mereka singgah di tempat makan yang ramai dan ternyata sedang  ada acara makan bersama. 

“Teman saya berkata, pas-pas makan gratis,” ujar Pastor Angki. Dari cerita sederhana ini, Pastor Angki menggarisbawahi betapa manusia membutuhkan kebendaan, namun tidak bisa sepenuhnya bergantung pada itu. “Tidak mungkin malaikat turun membawa makanan di oto,” ujarnya sambil menggambarkan kenyataan bahwa kebendaan memiliki tempatnya, tetapi bukan tujuan akhir hidup.

Dalam khotbahnya, Pastor Angki juga mengkritisi pola pikir egois terkait warisan dan kepemilikan. Pastor mencontohkan seorang keponakan yang hanya memikirkan harta yang akan ia dapatkan setelah neneknya meninggal, tanpa memikirkan hubungan emosional dan perpisahan. "Yesus mengkritik pola pikir materialistik ini, yang sering kali kita tidak sadari," katanya.

Pastor kemudian menceritakan tentang seorang ayah di Paroki Tolai yang ingin mewariskan tanah seluas 4 hektar kepada keempat anaknya, di mana masing-masing anak mendapat 1 hektar. Kepada anak-anaknya bapak itu berkata kalian musti belajar mengolah tanah. Pastor Angki memuji niatnya, tetapi mengingatkan bahwa jika setiap generasi hanya fokus pada apa yang akan mereka dapatkan, akhirnya yang tersisa untuk generasi berikutnya hanyalah hal-hal kecil. 

“Bijaksana bukan hanya tentang apa yang kita dapatkan, tapi tentang apa yang bisa kita berikan untuk orang lain,” tegasnya.

Pastor Angki mengingatkan pentingnya belajar untuk melepaskan, yang menurutnya adalah esensi solidaritas. 

“Solidaritas bukan hanya soal menerima, tetapi tentang memberi dan berbagi, tanpa bergantung pada orang lain,” tuturnya. 

Pastor menutup khotbahnya dengan menegaskan bahwa sikap melepaskan untuk kepentingan orang lain adalah syarat utama untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.(Roy)


HUT ke-56 Pastor Fransiscus Runtu: Bertekat Paroki GPI Menjadi Model yang Benar


Umat Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) merayakan HUT ke-56 Pastor Paroki mereka, Pst. Fransiscus Antonio Runtu PR, yang akrab disapa Pastor Angki, pada Minggu, 13 Oktober 2024. Meskipun ulang tahun Pastor jatuh pada tanggal 10 Oktober, perayaan digelar seusai misa pertama pada hari Minggu untuk memberi kesempatan kepada seluruh umat turut serta.

Dalam perayaan yang penuh kebersamaan tersebut, Pastor Angki menyampaikan satu harapan besar bagi paroki. 

“Harapan saya adalah agar semua yang hadir di sini sebagai pimpinan basis dapat mendukung, membantu, dan bisa membangun kesepahaman dengan saya. Kita ingin agar paroki ini menjadi model paroki yang benar, sesuai dengan rencana strategis dan statuta Keuskupan Manado,” ungkapnya dengan penuh semangat.



Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen umat, termasuk pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP), Dewan Keuangan Paroki (DKP), Ketua-ketua Stasi, Wilayah Rohani, dan kelompok kategorial. Malam harinya, perayaan semakin meriah dengan kehadiran Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, yang secara khusus hadir untuk memberikan ucapan selamat kepada Pastor Angki.

Perayaan ini tidak hanya menjadi momen syukur atas perjalanan hidup Pastor Angki, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya dukungan dan kerjasama seluruh umat dalam membangun paroki yang lebih kuat dan menjadi contoh teladan di Keuskupan Manado.(Roy)


Senin, 07 Oktober 2024

Pastor Fransiscus Runtu: Doa Rosario Doa yang Sederhana



Pastor Paroki Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr atau yang akrab disapa Pastor Angki, mengungkapkan Doa Rosario adalah doa sederhana berisi pujian kepada Maria dan permohonan pengampunan dosa.

Hal ini diungkapkan Pastor Fransiscus Runtu dalam khotbah saat memimpin misa syukur dalam rangka Pesta Pelindung dan HUT ke-9 Wilayah Rohani Santa Perawan Maria Ratu Rosario, Senin 7 Oktober 2024 di laksanakan di rumah Keluarga Pesoth-Jehosua. 

Misa berlangsung di rumah keluarga Pesoth-Jehosua, dan dalam khotbahnya, Pastor Angki menyampaikan refleksi mendalam mengenai Maria dan peran spiritual doa rosario.

Dalam khotbahnya, Pastor Angki menggali refleksi mendalam mengenai Maria dan peran spiritual doa rosario. Pastor mengungkapkan makna kabar gembira yang diterima Maria dari malaikat Gabriel. Meskipun membawa sukacita, konsekuensi dari kabar ini sangat berat.

“Salah satunya adalah reaksi suaminya, Yosep, yang mungkin merasakan kebingungan dan sakit hati karena ketidaktahuan akan kehamilan Maria. Dengan demikian kabar gembira bagi Maria belum tentu mudah diterima oleh orang lain,” ujar Pastor Angki.

Pastor Angki menekankan bahwa perjalanan hidup Maria tidak selalu dipenuhi dengan kegembiraan. Tantangan terbesar yang dihadapi Maria terjadi ketika Putranya, Yesus, wafat di kayu salib. Melalui perjalanan hidupnya, Maria mengajarkan ketabahan dan penyerahan diri kepada kehendak Tuhan.



Lebih lanjut, Pastor Angki menjelaskan tentang makna doa rosario yang dipersembahkan kepada Maria. Ia menyebut doa rosario sebagai doa yang sederhana, simpel namun sangat bermakna.

“Salam Maria adalah doa pujian yang didasarkan pada kata-kata malaikat Gabriel dan Elisabeth. Namun, yang dipuji bukan hanya Maria, tetapi juga Yesus yang dikandungnya. Doa ini juga mengandung permohonan ampun atas dosa, menjadikannya sebuah doa yang sangat personal namun lebih bermakna jika diucapkan dalam persekutuan,” tutur Pastor.

Pastor Angki juga menggarisbawahi pentingnya kebersamaan dalam doa rosario. Ia menyebutkan bahwa gereja adalah komunio, di mana kesetaraan dan persekutuan tampak dalam lingkaran doa. Dengan berdoa bersama dalam lingkaran, umat diingatkan pada pentingnya persatuan dan kebersamaan, sebuah nilai yang sangat penting di tengah arus modernitas dan kemajuan teknologi.

“Pesta Pelindung Wilayah Santa Perawan Maria Ratu Rosario ini diharapkan menjadi momen untuk merenungkan spiritualitas Maria dan memperkuat rasa persaudaraan serta persekutuan di antara umat, terutama melalui praktik sederhana namun bermakna seperti doa rosario,” pungkasnya.

Perayaan pesta pelindung ini juga dihadiri DPP, Ketua-ketua WIlayah Rohani dan tokoh umat bapak Frederik Sumeisey.(Roy)


Sabtu, 05 Oktober 2024

Paroki BTDC GPI Tuntaskan Penyusunan Program Kerja 2025

 




Hanya dalam 19 hari saja Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) yang dipimpin Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr., berhasil menuntaskan penyusunan Program Kerja (Proker) dan budget 2025. Sabtu 5 Oktober 2024 finalisasi Proker dan budget dilakukan dalam rapat pleno.

Penyusunan Program Kerja dan budget 2025 tersebut diawali Pastor Fransiscus Runtu dengan membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Paroki. Kemudian langsung melakukan sosialisasi evaluasi Program Kerja (Proker) dan membuat identifikasi kebutuhan untuk Proker 2025 pada Senin (16/09/2024). Hanya 19 hari saja, Paroki GPI telah melakukan proses finalisasi Program Kerja dan Budget 2025.

“Saya bertekad Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI bisa menjadi model percontohan di Keuskupan Manado,” tutur Pastor Angki, sapaan akrab Pastro Fransiscus.

Diungkapkannya sebelumnya hampir tidak ada program nyata dari Paroki ini. Diakuinya juga ada beberapa langkah untuk menyeimbangkan pemasukan dan pembiayaan. Diantaranya dengan memangkas atau mengurangi pengeluaran.

“Terima kasih kepada Tim Monev, pengurus DPP, Ketua-ketua Stasi, Ketua-ketua Wilayah dan Ketua-ketua kelompok kategorial,” pungkas Pastor Angki.

Kegiatan tersebut dihadiri Pastor Rekan Pst. Jan Silvianus Koraag Pr., Koordinator-Koordinator Bidang, Ketua-ketua Seksi DPP, Anggota DKP, Ketua-Ketua Stasi, Ketua-Ketua Wilayah Rohani, Ketua-ketua Kelompok Kategorial dan Tim Monev Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI.(Roy)

Kamis, 03 Oktober 2024

Umat Paroki GPI Rayakan HUT ke-58 Pastor Jan Koraag

 



Umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) merayakan hari ulang tahun ke-58, Pastor Rekan Pst. Jan Silvianus Koraag Pr., Rabu (02/10/2024).

Perayaan HUT Pastor Alo sapaan akrab Pastor Jan Silvianus Koraag dilaksanakan sejak seusai misa pagi dihadiri Pastor Paroki Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr., pengurus DPP dan sejumlah umat. Perayaan berlanjut hingga malam hari yang juga dihadiri keluarga, umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI dan sejumlah rekan pastor.

“Selamat ulang tahun Pastor Alo, semoga tetap bersukacita dan semangat dalam panggilan pelayanan Imamat,” tutur Pastor Angki sapaan akrab Pastor Fransiscus Runtu.

Pastor Alo bersukacita dengan berkat Tuhan yang menambahkan usia sehingga bisa berulang tahun ke-58. “Bersyukur kepada Tuhan sehingga saya bisa ulang tahun ke-58. Terima kasih kepada DPP dan umat yang merayakan ulang tahun saya,” tutur Pastor Alo.(Roy)


Selasa, 01 Oktober 2024

Umat Paroki GPI Buka Bulan Rosario di Gua Maria




Umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) menggelar misa pembukaan Bulan Rosario di kompleks Gua Maria, Selasa (01/10/2024).

Misa dipimpin Pastor Jan Silvianus Koraag Pr yang juga dihadiri Pastor Paroki Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr dan seluruh umat.

Pastor Jan Koraag juga mengungkapkan tanggal 1 Oktober selain umat katolik seluruh dunia mengawali Bulan Rosario juga gereja Katolik memperingati orang kudus Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus. “Dari pengalaman kisah hidup Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus kita dapat mengambil satu yang sederhana namun sangat berharga yaitu cinta akan Allah,” tutur Pastor Alo sapaan akrab Pastor Jan Silvianus Koraag.

Lanjutnya Bunda Maria disebut sebagai Bunda Penolong, dipercaya membawa semua doa-doa kita kepada putranya Yesus Kristus yang adalah anak Allah.

“Coba lihat pada mujizat pertama Yesus mengubah air menjadi anggur pada pesta perkawinan di Kana. Ketika melihat kekhawatiran tuan pesta karena kehabisan anggur, Bunda Maria meminta Yesus putranya untuk melakukan sesuatu. Walaupun Yesus merasa   

saat-Nya belum tiba, tetapi Yesus tetap mendengarkan ibu-Nya itu dengan membuat mujizat air menjadi anggur,” tutur Pastor Alo.

Menurut Pastor Alo, melalui doa-doa rosario kita lebih merendahkan diri di hadapan Tuhan. Semua ujud doa dalam rosario kita panjatkan kepada Yesus Kristus melalui ibu-Nya yaitu  Bunda Maria. “Jangan kita berhenti berdoa rosario dan yakini semua ujud doa kita akan dikabulkan Tuhan. Doa Rosario adalah doa yang sederhana, pendek dan hanya diulang-ulang. Kalimat dalam doa rosario adalah kalimat-kalimat ketika Maria bertemu Malaikat Gabriel dan saudaranya Elisabeth,” jelas Pastor Alo.

Sesudah misa Pastor Fransiscus Runtu menambahkan bahwa doa Rosario itu doa yang sederhana, pendek dan tidak bertele-tele. “Doa Rosario itu doa yang sederhana, pendek dan tidak bertele-tele tetapi maknanya sangat besar. Jadi doa rosario itu jelas, tidak panjang-panjang dan bertele-tele,” tukas Pastor Angki.(Roy)