Jumat, 30 Mei 2025

Ziarah Bersama Umat Paroki BTDC GPI di Pondok Emaus, 5 Pastor Rayakan HUT Tahbisan Imamat


Dalam nuansa penuh syukur, Uskup Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC, memimpin Misa Ziarah dan syukuran HUT ke-27 Imamat lima imam, Jumat (30/05/2025) di Pondok Emaus Tateli.

Dalam misa yang dihadiri ratusan umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta (BTDC) Griya Paniki Indah, refleksi yang disampaikan oleh Pastor Fransiscus Antonio Runtu, Pr., mengungkapkan bahwa ziarah adalah perjalanan pengharapan, bukan beban, melainkan berkat.

“Rosario bukan sarana mencari pendapatan, itu berdosa. Rosario dan ziarah adalah kesempatan untuk membawa berkat, saling mendoakan, dan memberi pengharapan. Kita tidak berjalan sendiri,” ujar Pastor Fransiscus Runtu yang akrab disapa Angky dengan penuh ketulusan.

Menurutnya, ziarah ini adalah jalan bersama sebagai persekutuan umat katolik dibawah pengganti para rasul itulah uskup. Ia menggambarkan bagaimana berjalan di jalur ramai kendaraan menyadarkan umat akan pentingnya solidaritas dan toleransi.

“Saat kita jalan kaki di tengah kendaraan, kita belajar cemas orang. Ini pengalaman spiritual — kita diajak belajar memperhatikan sesama yang sering kita abaikan,” tambahnya. 



Pastor Angky mengungkapkan alasan mengapa memilih ziarah di Pondok Emaus. “Karena di sini ada tiga orang dari Griya Paniki Indah calon imam yang hari senin akan menerima busana rohani. Inilah panggilan, sekaligus motifasi,” paparnya.

Menurutnya, alasan dibuat tanggal 30 ini karena sekaligus HUT Imamat bersama teman-teman saya yang juga kami berasal dari Pondok Emaus. Pastor Angky yang juga ketua Tim Monev Keuskupan Manado itu, mengenang masa bersama  empat temannya juga merayakan HUT ke 27 Imamat yang berawal dari tempat yang sama—Pondok Emaus—36 tahun lalu. 

Lima imam yang merayakan 27 tahun imamat mereka yaitu:

Pastor Fransiscus Antonio Runtu, Pr. (Pastor Paroki BTDC GPI)

Pastor Bayu Nurjartanto Pr. (Dosen STF Seminari Pineleng)

Pastor Antonius Aloysius Talangi Pr (Pastor Paroki Manembo-Nembo)

Pastor Alberthus Imbar (Rektor Seminari Agustinianum Kakaskasen)

Pastor Berthy Rumondor (Pastor Paroki Mokupa)

“Kami berasal dari tiga angkatan berbeda, tapi kami sama-sama dipanggil dan tetap bertahan dalam imamat ini. Saya bersyukur bisa berjalan bersama umat, walau tidak semua senang dengan kehadiran saya. Tapi saya tetap yakin dan setia berjalan di jalan yang saya yakini benar,” tutur Pastor Angky penuh keyakinan.

Sementara itu Uskup Rolly Untu pada akhir misa, menyamakan perjalanan ziarah umat dengan perjalanan Yesus bersama para murid-Nya, membentuk lingkaran-lingkaran kasih yang berjalan dalam satu arah menuju surga.



“Pastor Angky menggambarkan gembala sejati, seperti Yesus. Kadang di depan, kadang di tengah, kadang di belakang. Kita semua berjalan bersama, dan ziarah ini bukan hanya simbolik, tetapi nyata, mengingatkan bahwa kita tidak sendiri dalam iman,” ucap Uskup Rolly.

Ia juga menyampaikan harapan bahwa Pondok Emaus dapat terus menjadi oasis rohani bagi para frater dan calon imam. 

Uskup Untu menyampaikan ucapan selamat atas perjalanan imamat 27 tahun yang penuh dedikasi dan pelayanan tulus.

“Terima kasih untuk pendampingan, penemanan, dan penggembalaan kalian yang luar biasa. Semoga terus menjadi gembala-gembala yang setia, seperti Santo Yohanes Maria Vianney,” ujarnya.

“Ziarah di Pondok Emaus kali ini menjadi simbol iman yang hidup, perjalanan yang terus berlangsung, dan kesetiaan dalam panggilan — bahwa dalam peziarahan hidup, Tuhan selalu berjalan bersama umat-Nya melalui gembala-gembala-Nya,” tutur Uskup.

Perayaan ini juga dihadiri Pastor Rekan Paroki BTDC GPI Pst. Silvianus Jan Koraag Pr., dan Pastor Rektor Seminari Pondok Emaus Pst. Danny Surentu.(Roy)


Senin, 19 Mei 2025

Pastor Runtu Tegaskan Kebangkitan dan Kasih sebagai Dasar Kerasulan Kristiani

Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr.


Masa Paskah yang berlangsung selama tujuh pekan adalah masa penting untuk terus mewartakan kebangkitan Kristus, fondasi dari iman Kristiani. 

Hal ini ditegaskan oleh Pastor Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah, Pst.,  Fransiscus Antonio Runtu Pr di dalam homilinya pada perayaan Ekaristi Hari Minggu Paskah V, 18 Mei 2025.

“Tanpa kebangkitan, tidak ada yang namanya Kristiani,” tegasnya.

Iman Kristiani, lanjutnya, adalah iman rasuli—yaitu iman yang didasarkan pada kesaksian para rasul dan terus dilanjutkan melalui panggilan kerasulan setiap umat. Dalam misa yang juga dirayakan Pro Papa, Pastor Runtu mengingatkan bahwa Paus adalah pengganti para rasul, dan karena itu panggilan kerasulan bukan panggilan individual, melainkan karya bersama dalam kasih.

Mengacu pada Injil hari itu, Pastor menekankan makna dari sabda Yesus: “Aku memberi perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.” Kasih yang dimaksud bukanlah kasih egois atau terbatas, melainkan kasih yang ideal — kasih untuk orang lain, karena kita lebih dahulu telah dikasihi oleh Allah.

Pastor Runtu menekankan bahwa panggilan kerasulan bukan bersifat individual, melainkan karya bersama sebagai umat Allah yang menghidupi kasih dalam pelayanan. 

“Karya kerasulan kita, intinya adalah kasih. ‘I love you and the other’, bukan hanya untuk diri sendiri,” ujarnya.

Dengan nada penuh pengharapan, Pastor Runtu mengajak umat untuk menegaskan kembali identitasnya sebagai pengikut Kristus yang bangkit, dengan mewartakan kasih dalam kehidupan sehari-hari. “Inilah inti dari merasul—menjadi saksi kasih Allah di dunia,” pungkasnya.(Roy)


Kamis, 15 Mei 2025

Sabtu, 10 Mei 2025

Pastor Thome Ajak Umat Saling Mendoakan untuk Setia Mengikuti Gembala Baik

Pastor Wilhelmus Thome memimpin misa di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI.

 

Vikaris Jenderal Keuskupan Manado, Pastor Wilhelmus Thome Pr mengajak umat untuk saling mendoakan untuk tetap setia mengikuti Sang Gembala yang baik. Hal itu diungkapkannya dalam misa Minggu Paskah XIV di Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI), Minggu (11/05/2025).

Pastor Wil Thome mengungkapkan, kabar gembira dari Vatikan bergema hingga ke Sulawesi Utara, bahwa Gereja Katolik kini memiliki Paus baru: Paus Leo XIV.

“Beberapa hari lalu dunia digetarkan oleh kabar Habemus Papam – kita telah memiliki paus baru. Paus Leo XIV dalam sambutannya mengajak seluruh umat untuk hidup dalam damai – damai di hati, dalam keluarga, di tengah gereja, dan masyarakat dunia,” ujar Pastor Thome dalam homilinya.

Pastor Thome juga menyampaikan pesan penting dari Sri Paus yang baru, yakni komitmen untuk menjadi gembala demi Gereja yang bersatu dan setia pada Yesus serta Injil-Nya. Ia menegaskan bahwa Kristus adalah pusat dari seluruh kehidupan umat beriman.

“Hal kedua yang disampaikan Sri Paus, pengganti Kristus, kepala gereja sedunia, gembala. Aku berjanji sebagai gembala demi gereja yang bersatu dan setia kepada Yesus dan Injil-Nya. Karena Kristus segala-galanya bagi kita. Seperti kata Rasul Paulus, hidup bagi Kristus,” ungkap Pastor. 

Dalam konteks perayaan Hari Minggu Panggilan Sedunia ke-62, Pastor Thome menekankan tema yang diangkat oleh Paus Fransiskus: Peziarah Pengharapan dan Anugerah Kehidupan. Tema ini, menurutnya, mengajarkan bahwa hidup adalah anugerah dari Allah melalui Kristus dan Roh Kudus, yang menggerakkan manusia untuk menjalani hidup dengan penuh semangat dan pengharapan.

“Allah Tritunggal menuntun kita kepada kehidupan sejati. Itulah tujuan ziarah hidup kita. Seperti kata Rasul Paulus: entah hidup, entah mati, kita adalah milik Tuhan,” tutur Pastor Thome.

Dalam refleksinya, Pastor Thome mengajak umat untuk merenungkan Yesus sebagai Gembala yang Baik, yang mengenal domba-domba-Nya dan memberikan hidup dalam kelimpahan melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya – misteri Paskah yang menjadi inti iman Kristiani.

Lanjutnya, sebagai milik Tuhan kita disayangi Tuhan, buktinya Yesus hari ini mau menegaskan siapakah dia. “Akulah gembala yang baik,” tutur Pastor Thome. Menurutnya kebaikan Yesus sebagai gembala dengan mengenal domba-dombanya. Sebagai gembala yang baik, Yesus memberikan kepada kita anugerah kehidupan. 

“Yesus bersabda, Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Sebagai gembala yang baik Yesus memberikan segala-galanya dan itulah dirinya sendiri yaitu misteri Paskah, sengsara, wafat dan kebangkitannya,” tuturnya. 

Pastor Thome juga mengajak seluruh umat Katolik untuk saling mendoakan agar tetap setia sebagai kawanan domba yang mendengarkan dan mengikuti Sang Gembala sejati.

“Kita berjuang untuk setia mengikuti Yesus. Kita pun hadir di sini untuk mengikuti Dia. Kalau kita mau mengikuti Dia, Yesus berkata dengarkanlah suara-Nya. Kita mendengarkan suara Tuhan supaya hati kita berkobar, penuh suka cita, karena Kristus yang bersabda ada di tengah-tengah kita. Pada hari minggu panggilan ini, mari kita saling mendoakan supaya kita setia sebagai anak-anak Allah, kawanan domba yang tetap setia mengikuti Sang Gembala yang baik,” pungkas Pastor Wil Thome.(Roy)


Sabtu, 03 Mei 2025

Mutiara Bunda Teresa





 

Umat Paroki BTDC GPI Buka Doa Rosario Melalui Misa

 


Umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) membuka devosi Rosario Bulan Maria melalui misa yang dipimpin Pastor Silvianus Jan Koraag Pr., Kamis 1 Mei 2025.

“Allah menyatakan kehadirannya melalui trinitas Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Kita juga lewat perbuatan, pikiran harus memberi kesaksian tentang allah yang hidup sampai selama-lamanya,” tutur Pastor Silvianus Koraag.

Lanjutnya, kita juga menghormati sosok yang berperan pada Kristus dalam karya keselamatan yaitu Bunda Maria. Menurutnya, Gereja Katolik memberi penghormatan kepada Bunda Maria ada dua bulan dalam setahun. 

“Bunda Maria seorang ibu yang selalu memperhatikan umat manusia. Bunda Maria milik segala bangsa. Dalam peristiwa mujizat Yesus pada perkawinan di Kana, membuktikan Bunda Maria begitu memperhatikan permasalahan umat manusia dengan meminta Yesus puteranya membantu keluarga yang berpesta saat itu kehabisan anggur,” ungkap Pastor.

Misa teresebut diakhiri dengan doa Rosario.(Roy)


Jumat, 02 Mei 2025

Pesta Pelindung Wilayah Rohani Santo Athanasius, Momen Mendalami Spiritualitas



Pesta pelindung dan HUT ke-7 Wilayah Rohani Santo Athanasius di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) diperingati dengan refleksi dan misa syukur, Jumat 2 Mei 2025.

Perayaan ini diawali dengan doa Rosario bersama yang dilanjutkan dengan refleksi tentang spiritualitas Santo Athanasius dan misa yang dipimpin Pastor Silvianus Jan Koraag Pr. Kisah hidup Santo Athanasius dibacakan oleh Ketua Wilayah Rohani Trisno Tugiat.


“Menggunakan pelindung Santo Athanasius tentunya harus berani dan komitmen mendalami, melaksanakan nilai-nilai spiritualitasnya. Berani membela dan memperjuangkan kebenaran iman kristiani,” sebut Pastor Silvianus Koraag.

Lanjutnya teladan Santo Athanasius sangat luar biasa memperjuangkan pemahaman Allah Tritunggal Maha Kudus. 

Perayaan dihadiri DPP Koordinator Bidang I Kerohanian Marsel Kanto, Koordinator Bidang II Organisasi Harold Pratasik, DKP dan beberapa Ketua Wilayah Rohani tetangga.(Roy)

 

Kamis, 01 Mei 2025

Paroki BTDC GPI Laksanakan Workshop Pemimpin Ibadah dan Lektor

 


Sebanyak 125 peserta mengikuti workshop pemimpin ibadah dan lektor yang dilaksanakan DPP Bidang Kerohanian, Kamis 1 Mei 2025 di pastoran Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI).

Workshop tersebut merupakan program paroki yang merupakan kebutuhan wilayah rohani dan kelompok kategorial. Para peserta terdiri dari ketua, sekretaris dan seksi liturgi wilayah rohani serta kelompok kategorial. Materi workshop yang terdiri dari cara memimpin ibadah, memimpin doa, pembuatan dan penyampaian renungan serta lektor dibawakan langsung oleh Ketua Komisi Liturgi Keuskupan  Manado Pastor Stenly Pondaag MSC.




“Memimpin ibadah maupun lektor tentu saja memerlukan persiapan. Pemimpin ibadah harus berkordinasi dengan petugas lain dan mengatur perannya dalam satu ibadat,” tutur Pastor Pondaag. 

Lanjutnya, pada saat memimpin ibadat, pemimpin hendaknya menguasai diri dengan fokus dan tenang, serta bersikap santun dan rendah hati. “Memelihara komunikasi yang baik dengan umat dengan suara yang terdengar jelas dan berintonasi, serta kontak dengan umat,” jelasnya.

Sementara itu Pastor Rekan Pst. Silvianus Jan Koraag Pr mewakili Pastor Paroki menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk melatih memimpin ibadah tidak hanya dalam skala wilayah rohani tetapi secara umum atau oikumene di tengah-tengah masyarakat yang juga dihadiri jemaat dari gereja lain.(Roy)