![]() |
Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr. |
Masa Paskah yang berlangsung selama tujuh pekan adalah masa penting untuk terus mewartakan kebangkitan Kristus, fondasi dari iman Kristiani.
Hal ini ditegaskan oleh Pastor Paroki Bunda Teresa dari Calcutta, Griya Paniki Indah, Pst., Fransiscus Antonio Runtu Pr di dalam homilinya pada perayaan Ekaristi Hari Minggu Paskah V, 18 Mei 2025.
“Tanpa kebangkitan, tidak ada yang namanya Kristiani,” tegasnya.
Iman Kristiani, lanjutnya, adalah iman rasuli—yaitu iman yang didasarkan pada kesaksian para rasul dan terus dilanjutkan melalui panggilan kerasulan setiap umat. Dalam misa yang juga dirayakan Pro Papa, Pastor Runtu mengingatkan bahwa Paus adalah pengganti para rasul, dan karena itu panggilan kerasulan bukan panggilan individual, melainkan karya bersama dalam kasih.
Mengacu pada Injil hari itu, Pastor menekankan makna dari sabda Yesus: “Aku memberi perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.” Kasih yang dimaksud bukanlah kasih egois atau terbatas, melainkan kasih yang ideal — kasih untuk orang lain, karena kita lebih dahulu telah dikasihi oleh Allah.
Pastor Runtu menekankan bahwa panggilan kerasulan bukan bersifat individual, melainkan karya bersama sebagai umat Allah yang menghidupi kasih dalam pelayanan.
“Karya kerasulan kita, intinya adalah kasih. ‘I love you and the other’, bukan hanya untuk diri sendiri,” ujarnya.
Dengan nada penuh pengharapan, Pastor Runtu mengajak umat untuk menegaskan kembali identitasnya sebagai pengikut Kristus yang bangkit, dengan mewartakan kasih dalam kehidupan sehari-hari. “Inilah inti dari merasul—menjadi saksi kasih Allah di dunia,” pungkasnya.(Roy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar