Sabtu, 30 September 2023
Jumat, 29 September 2023
Santo Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
30
September
Santo Hieronimus, Imam dan Pujangga
Gereja yang luar biasa, diperingati pada tanggal 30 September. Ia dilahirkan
sebagai Eusebius Hieronimus Sophronius di Stridon, Dalmatia, pada tahun 342.
Ayahnya, Eusebius, seorang Kristen saleh dan kaya, mengajarkan Hieronimus
tentang iman Kristen dan nilai-nilai kerja keras.
Ketika
berusia 12 tahun, Hieronimus dikirim ke Roma untuk mengejar studi hukum dan
filsafat. Meskipun pendidikannya berjalan lancar, lingkungan moral yang tidak
sehat di Roma memengaruhi perilakunya. Namun, dengan kasih karunia Tuhan, ia
segera sadar akan kesalahannya dan bertaubat. Hieronimus meminta Paus Liberius
memberikan sakramen pembaptisan yang membantu memperkuat imannya.
Setelah
itu, ia mulai hidup dalam kesalehan dan kedalaman rohani. Sering berdoa dan
mengunjungi makam martir dan Rasul bersama teman-temannya, Hieronimus semakin
mendalamkan hubungannya dengan Tuhan dan cinta terhadap sesama.
Pada
tahun 370, ia pergi ke Aquileia untuk mendapatkan bimbingan dari Uskup
Valerianus. Kemudian, ia menjalani hidup bertapa di padang gurun Chalcis di
luar Antiokia selama empat tahun, memperdalam rohannya dan mempelajari bahasa
Yunani dan Ibrani dari seorang rabbi.
Karena
pertumbuhan rohaninya yang luar biasa, ia ditahbiskan menjadi imam pada tahun
379 di Antiokia. Hieronimus pergi ke Konstantinopel dan kemudian ke Roma, di
mana ia menjadi sekretaris pribadi Paus Damasus (366-384).
Paus
Damasus menugaskannya untuk menerjemahkan seluruh Alkitab dari bahasa Yunani
dan Ibrani ke bahasa Latin. Untuk menyelesaikan tugas ini, ia pindah ke
Bethlehem, tempat kelahiran Yesus, dan tinggal selama 30 tahun. Ia
menerjemahkan Perjanjian Lama dari bahasa Ibrani dan Aramik dan Perjanjian Baru
dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin. Terjemahannya, dikenal sebagai
Vulgata, masih diakui oleh Gereja sebagai terjemahan resmi.
Selain
terjemahannya, Hieronimus juga dikenal sebagai pembela iman Kristen dan
pembimbing rohani. Di Bethlehem, ia mendirikan dua biara dan memimpinnya.
Meskipun kedua biara tersebut dibakar oleh pengikut bidaah Pelagianisme, Hieronimus
tetap gigih dalam mengajar dan menulis.
Santo Hieronimus meninggal pada tahun 420, diakui oleh
Gereja sebagai Orang Kudus dan Pujangga Gereja yang besar.(Roy)
Kamis, 28 September 2023
Mikael, Gabriel dan Rafael (Malaikat Agung)
Pada tanggal 29 September, Gereja
merayakan tiga Malaikat Agung: Mikael, Gabriel, dan Rafael, yang memiliki peran
penting dalam iman Kristen.
Mikael,
yang artinya "Siapakah yang sama dengan Allah?", adalah malaikat
agung Allah dan pemimpin bala tentara surga. Dalam Kitab Wahyu Yohanes, Mikael
bersama malaikat-malaikatnya berperang melawan naga, yang merupakan simbol
kejahatan. Mereka berhasil mengusir naga dan malaikat jahatnya dari surga,
menggambarkan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Mikael adalah pembela yang
kuat bagi orang-orang yang setia kepada Tuhan.
Gabriel,
yang juga dikenal sebagai 'Jibrail', berarti "Kekuatan Allah."
Gabriel adalah pembawa kabar baik dari Tuhan kepada manusia. Dalam Perjanjian
Lama, Gabriel muncul dalam Kitab Daniel untuk memberikan pemahaman dan nubuat
kepada Daniel. Dalam Perjanjian Baru, ia memberitakan kelahiran Yohanes
Pembaptis kepada Zakarias dan kelahiran Yesus kepada Maria. Gabriel adalah
utusan Allah yang membantu manusia memahami dan melaksanakan kehendak Tuhan.
Rafael,
yang berarti "Obat Tuhan" atau "Tabib Allah," terkenal
dalam cerita Kitab Tobit sebagai teman seperjalanan Tobia. Ia menyembuhkan
kebutaan Tobia dan membebaskan Sara dari gangguan roh jahat. Rafael adalah
malaikat penyembuh yang diutus untuk menyembuhkan manusia dari penyakit fisik
dan memperkuat kelemahan jiwa mereka, serta membebaskan mereka dari pengaruh
setan.
Mikael, Gabriel, dan Rafael mewakili kekuatan,
pengumuman kabar baik, dan penyembuhan yang datang dari Allah. Mereka adalah
contoh perlindungan dan kasih Allah terhadap manusia dan sumber inspirasi bagi
umat Kristen dalam perjalanan mereka dalam iman. Dalam berbagai tradisi, mereka
dihormati sebagai pembela, pembawa kabar baik, dan tabib Allah yang setia.(Roy)
Minggu, 24 September 2023
Pst. Petrus Tinangon: Siapapun Kita Sangat Bernilai di Mata Allah
![]() |
Pastor Petrus Tinangon Pr. |
BTDC GPI - Beberapa perumpamaan dalam injil membuat kita
risih dan bingung. Namun dalam konteks Kitab Suci, menurut Pastor Petrus
Tinangon PR dalam homili Minggu Biasa XXV, Minggu (24/09/2023) bahwa Yesus mau
menegaskan bahwa masing-masing kita bernilai tak terhingga di mata Allah Yang Maha
Kuasa.
Minggu Biasa XXV dibacakan Injil Matius 20 :
1-16 tentang perumpamaan pekerja yang bekerja
sejak pagi dan pererja yang baru saja bekerja setelah sore. Menurut Pst.
Tinangon, setiap kali perumpaan didengungkan kita merasa risih dan bingung, masakan
Tuhan Yesus mempromosikan ketidakadilan. “Lucunya lagi si pengkotbah
perumpamaan Yesus ini mengatakan segi empat apa yang kita tahu bulat. Artinya
berupaya mengatakan yang kita tahu tidak adil menjadi adil. Termasuk menjelaskan komitmen awal, kita bayangkan
orang yang datang terakhir mendapat upah sama dengan yang datang dari pagi.
Tetapi jika kita tempatkan dalam konteks kitab suci maka perumpamaan ini tidak
akan terasa tidak masuk akal,” tutur Tinangon.
Lanjut Tinangon, perumpamaan Injil tentang hamba
yang tidak mau mengampuni, mengandung pesan Allah yang maha mengampuni orang
yang berhutang besar. Lantas kisah domba yang hilang, tentang koin dari
perempuan yang tercecer dan anak yang hilang. “Dalam semua cerita itu kita
melihat Allah Yang Maha Kuasa bersikap pada kita menurut cara yang kita tidak
harapkan. Semua menunjukan Allah yang
datang kepada kita dengan cinta dan belas kasih, bukan sebagai hakim
yang menjatuhkan hukuman atas dosa-dosa
kita,” sebut Tinangon dalam misa.
Menurutnya, tidak ada raja di abad bertama yang
mau menghapus utang yang luar biasa besar, sebagaimana tidak ada bank di jaman
modern ini yang akan memutihkan ratusan juta rupiah utang kartu kredit. Tidak
ada gembala yang pakai otak mau meninggalkan 99 dombanya dengan resiko 99 domba
itu akan tercerai-berai hanya karena untuk mencari satu ekor domba saja yang hilang. Tidak ada wanita waras yang mau bolak-balik
menyapu lantai hanya untuk mencari satu koin saja yang tercecer. Begitu juga,
tidak ada ayah di abad pertama yang memberi maaf pada putranya yang
memberontak, berlari-lari menyambut dan memestakannya. Ayah yang benar pasti
akan mengetes dahulu apakah putranya serius bertobat atau tidak.
Jumat, 22 September 2023
Rabu, 20 September 2023
SANTO MATIUS
21 September
Pada tanggal 21 September, Gereja merayakan Santo Mateus, seorang Rasul dan Pengarang Injil yang memiliki latar belakang yang menarik. Mateus adalah seorang pemungut cukai di kota Kapernaum, Galilea, yang pada zaman itu dianggap sebagai pekerjaan yang hina dan tidak terhormat. Masyarakat Yahudi melabelinya sebagai pendosa karena mereka bekerja sama dengan penguasa Romawi yang mereka benci.
Namun, pandangan masyarakat tidak merendahkan martabat Mateus di mata Tuhan. Ketika Yesus memanggilnya dengan kata-kata sederhana "Ikutilah Aku!", itu menunjukkan bahwa dalam diri Mateus masih ada kebaikan yang bisa diandalkan. Panggilan ini mencengangkan banyak orang, namun Yesus menjelaskan bahwa Dia datang bukan untuk memanggil orang saleh, melainkan orang berdosa.
Mateus segera meninggalkan segala harta kekayaannya dan memilih untuk mengikuti Yesus. Keputusannya ini menunjukkan semangat kemiskinan, pelayanan, cinta, dan iman kepada Yesus, nilai-nilai Kerajaan Allah.
Mateus juga seorang penulis yang terpelajar yang bisa berbicara dalam bahasa Yunani dan Aramik. Dia menulis Injilnya, yang berisi ajaran agama dan kesaksian tentang Yesus, sekitar tahun 50-65 Masehi. Dalam Injilnya, Mateus menekankan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan oleh Allah, dengan memulai Injilnya dengan silsilah Yesus yang menghubungkannya dengan para nabi dalam Perjanjian Lama.
Setelah menulis Injilnya, Mateus menjalani misi pelayanan di berbagai tempat, termasuk Masedonia, Mesir, Etiopia, dan Persia. Konon, ia meninggal sebagai martir di Persia karena ketaatannya dalam membagikan Injil tentang Yesus Kristus. Hari ini, kita merayakan Santo Mateus sebagai contoh inspiratif dari pengampunan, panggilan, dan pengabdian kepada Yesus.
Jumat, 15 September 2023
SANTO KORNELIUS
Pada tanggal 16 September, Gereja Katolik memperingati Santo Kornelius, seorang Paus dan martir yang memainkan peran penting dalam menghadapi krisis dan tantangan yang melanda Gereja pada masanya. Santo Kornelius terpilih sebagai Paus pada tanggal 25 Maret 251 setelah kematian Paus Fabianus, yang meninggalkan Takhta Suci dalam kekosongan kepemimpinan yang berat.
Santo
Kornelius lahir pada
awal abad ke-3 di Roma dan dikenal sebagai seorang imam yang saleh dan
bijaksana. Namun, kepemimpinannya sebagai Paus datang dalam situasi yang sangat
sulit. Pada masa itu, Gereja Katolik dihadapkan pada berbagai masalah serius,
termasuk penganiayaan umat Kristen oleh Kekaisaran Romawi.
Di
dalam Gereja, terjadi perselisihan terutama terkait penanganan orang-orang yang
telah murtad dari iman Kristen. Di bawah pimpinan Novatianus, sekelompok imam
mengklaim bahwa mereka yang telah murtad tidak boleh diterima kembali ke dalam
Gereja, bahkan jika mereka menunjukkan penyesalan yang mendalam dan tobat.
Mereka juga memberlakukan denda besar sebagai syarat untuk kembali bergabung
dengan Gereja. Ajaran ini bertentangan dengan ajaran kasih dan pengampunan yang
diajarkan oleh Kristus.
Paus
Kornelius dengan tegas menentang ajaran Novatianus ini. Ia segera mengumpulkan
para uskup untuk mengadakan konsili guna mengatasi masalah ini dan menjaga
kemurnian ajaran Injil. Dalam konsili tersebut, semua uskup mengutuk ajaran Novatianus
sebagai bid'ah dan mengacu pada ajaran Kristus yang datang untuk memanggil
orang berdosa.
Kehidupan
Santo Kornelius semakin sulit setelah kematian Kaisar Gayus Decius. Kaisar
baru, Gayus Vibius Trebunianus Gallus, melanjutkan penganiayaan terhadap umat
Kristen. Paus Kornelius akhirnya ditangkap pada tahun 253 atas perintah kaisar
dan diasingkan ke Civita Vecchia, utara Roma.
Dalam
pengasingan, Santo Kornelius tetap berkomunikasi dengan sahabatnya, Uskup
Kartago Siprianus, untuk memberikan dukungan moral dan kepastian dalam memimpin
umatnya. Santo Kornelius meninggal dunia di tempat pengasingannya akibat
penderitaan yang dialaminya.
Santo
Kornelius adalah contoh nyata dari keberanian dan keteguhan dalam menjalankan
tugas kepemimpinan Gereja dalam situasi sulit. Ia juga mengingatkan kita akan
pentingnya kasih, pengampunan, dan pemulihan dalam iman Kristen, bahkan di
tengah-tengah krisis dan konflik.
Minggu, 10 September 2023
Uskup Rolly Untu: Ada 4 Konsekuensi Setelah Menerima Roh Kudus
![]() |
Uskup Keuskupan Manado Mrg. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC. |
BTDC GPI - Uskup Keuskupan Manado Mrg. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC.,
mengingatkan kepada 137 krismawan dan krismawati Paroki Bunda Teresa Dari
Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC – GPI) ada empat konsekuensi setelah menerima
Roh Kudus.
Hal itu diingatkan Uskup kepada para krismawan dan krismawati sebelum
memberikan berkat perutusan mengakhiri misa, Minggu (10/09/2023).
“Roh Tuhan sudah menghidupi umat sejak perjanjian lama, sebelum Yesus
Datang. Yesus dikandung Bunda Maria dalam Roh Kudus, kemudian dia dibaptis oleh
Roh Kudus, dipimpin Roh ke padang gurun dan dalam kepenuhan Roh dia berjalan
berkeliling sambil berbuat baik. Saat dia akan pergi dia menjanjikan Roh Kudus sebagai
penghibur dan Roh Kudus turun atas para rasul. Dampaknya orang-orang Kristen pertama
menerima Roh Kudus bahkan sampai hari ini,” tutur Uskup Mgr. Rolly Untu.
Lanjut Mgr. Rolly Untu, untuk itu perlu diingatkan ada empat konsekuensi
setelah adik-adik dan saudara-saudari menerima Roh Kudus.
“Pertama, kita menjadi serupa dengan Kristus karena kita gambaran
kristus. Kedua, kita harus bangga dengan identitas iman kita yang diwariskan
orang tua atau keluarga kita, bukan sekedar nama, tapi kita adalah
pengikut-pengikut Tuhan. Ketiga kita harus bangga punya integritas yaitu
sejalan antara apa yang kita ucapkan dan perbuatan. Kemudian yang keempat, kita
punya tanggungjawab. Ini model kita sudah dipenuhi Roh Kudus yaitu serupa
dengan Kristus, bangga dengan iman kita, punya integritas dan punya
tanggungjawab,” kunci Uskup Untu.(Roy)
Pesta Pelindung Paroki BTDC GPI Banjir Hadiah
BTDC GPI - Pesta pelindung Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC
– GPI) pada 5 September dirayakan bersama umat yang dirangkaikan dengan
penerimaan Sakramen Krisma oleh Uskup Keuskupan Manado Mgr., Benedictus
Estephanus Rolly Untu MSC., Minggu (10/09/2023).
Perayaan pesta pelindung diisi dengan ramahtama DPP, DPS, pengurus
wilayah rohani, krismawan dan krismawati bersama keluarga dan umat. Kemudian dilanjutkan
dengan penyerahan hadiah untuk lomba-lomba yang telah dilaksanakan dalam rangka
pesta pelindung, pemeriksaan kesehatan gratis oleh RS Siloam. Uniknya pesta
pelindung kali ini juga banjir door prize dengan puluhan hadiah menarik.
Hadir juga dalam acara itu sejumlah tamu tokoh umat katolik seperti Wakil
Walikota Tomohon Wenny Lumentut dan Novia Helena Lambey.
Ketua Panitia Denny Surentu mengungkapkan dasar pelaksanaan kegiatan ini
adalah program kerja DPP Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta tahun 2023. “Maksud dan
tujuan kegiatan penerimaan Sakramen Krisma yaitu untuk memenuhi kebutuhan umat
yang memiliki keinginan pemenuhan sakramen inisiasi. Sedangkan berbagai
kegiatan keumatan yang dilaksanakan dimaksudkan untuk menyadarkan umat sebagai
bagian dari umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta. Tema yang kita usung yaitu
Cinta yang kuat tidak menghitung. Cinta hanya memberi dengan Cuma-Cuma,” tutur
Surentu.
Sementara itu Pastor Paroki Pst. Petrus Tinangon Pr mengungkapkan, minyak
yang digunakan dalam Sakramen Krisma adalah minyak yang harum mewangi karena
sudah dicampur dengan minyak balsam.
“Artinya hidup mereka akan menyebar ke mana-mana seperti sinar Kristus.
Ortang kudus dikagumi karena memberi kesaksian akan cinta kasih Yesus Kristus.
Begitu juga yang dilakukan Santo Benedictus dan Santa Scholastica pelindung
krismawan-krismawati hari ini. Kakak beradik ini yakin bahwa Allah seharusnya
di atas segala-galanya. Tujuan pesta pelindung ini mau menanamkan spiritualitas
Bunda Teresa seperti tema kegiatan ini dan subtema. Dengan perayaan pesta pelindung
kita tumbuhkan semangat mencitai dengan tulus hati dalam tugas dan pelayanan umat
paroki bunda teresa dari Calcutta,” sebut Tinangon.
Dalam perayaan pesta pelindung itu juga dilakukan launching film pendek karya
KOMSOS Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI, dengan judul Cinta.(Roy)
137 Umat Paroki BTDC GPI Terima Sakramen Krisma
Sebanyak 137 umat menerima Sakramen Krisma dalam perayaan ekaristi
kudus, syukur pesta pelindung Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki
Indah (BTDC – GPI) yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Manado Mgr., Benedictus
Estephanus Rolly Untu MSC., Minggu (10/09/2023).
Krismawan-krismawati kali ini berjumlah cukup banyak yang terdiri dari
76 orang remaja dan 61 orang dewasa. Dalam homilinya, Uskup Untu mengucapkan selamat
pesta pelindung Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta. “Perayaan pesta pelindung Bunda
Teresa Dari Calcutta jatuh pada 5 September tetapi saat ini dirayakan pada hari
minggu ini secara bersama-sama hari ini supaya bisa melibatkan banyak umat,”
tutur Uskup.
Lanjutnya Bunda Teresa dalam kehidupannya memberikan banyak motivasi,
inspirasi dan semangat tentang cinta yang nyata. “Kehadiran Suster Teresa di
negara yang dominan beragama hindu, India memberi dampak yang luas. Dalam pembicayaan
dengan pastor paroki dan DPP ada memikirkan lahan pekuburan. Seperti juga Bunda
Teresa yang banyak memperhatikan termasuk orang-orang sekarat, hampir mati
bahkan mati. Misinya Bunda teresa terlihat sederhanya, merawat, bahkan
memakamkan dengan layak, terhormat dan manusiawi. Perbuatannya hanya kecil
tetapi dampaknya besar dan luar biasa untuk dunia. Ada tulisan kecil Bunda
Teresa yaitu saya pensil kecil di tangan Allah yang sedang menulis dan mengirimkan
surat cinta kepada dunia. Kelihatan sederhana tetapi mulia dengan melayani,
cinta dan kasih yang nyata kepada sesama. Bukan kata-kata yang indah-indah saja
tetapi perbuatan nyata,” sebut Uskup Rolly Untu.
Uskup juga mengungkapkan Sakramen Krisma ditandai dengan minyak krisma di dahi. “Sakramen krisma atau Sakramen
Penguatan juga disebut Sakramen Kepenuhan Inisiasi. Lewat Sakramen Krisma,
pertama anda dianggap sebagai anggota penuh gereja. Kedua, anda dianggap dewasa
dalam iman dan ketiga anda diminta dan
diutus untuk pergi memberikan kesaksian tentang Kristus dan diwartakan dengan
tindakan nyata,” ungkap Mgr Rolly Untu.
Lanjut Uskup, kepenuhan inisiasi karena berkaitan dengan dua sakramen
sebelumnnya yaitu Sakramen Baptis dan Sakramen Ekaristi. “Sakramen Baptis kita
menjadi anak dan keluarga Allah. Sedangkan Sakramen Ekaristi kita bersatu
dengan tubuh Kristus. Penerimaan sakramen krisma hanya beberapa detik saja,
tetapi dampaknya sangat besar dalam kehidupan kita,” sebut Mgr Untu.
Selanjutnya dilanjutkan dengan
penerimaan Sakramen Krisma yang diawali dengan pembaruan janji baptis.
Perayaan ekaristi ini Uskup Untu didampingi Pastor Paroki Petrus
Tinangon Pr, Pst. Fansiskus Mangelep MSC, Frater Diakon, dan Frater Pastoral Fr
Dirros Pugon Pr.
Sebelum memberikan berkat perutusan Uskup mengingatkan empat hal setelah
menerima Sakramen Krisma. “Ada empat hal yang perlu ditekankan setelah menerima
Sakramen Krisma. Pertama, kita menjadi serupa dengan Kristus. Kedua, kita harus
bangga dengan identitas iman kita. Ketiga kita harus punya integritas. Kemudian
yang keempat, kita punya tanggungjawab. Ini model kita sudah dipenuhi rohkudus,”
kunci Uskup Untu.(Roy)
Jumat, 08 September 2023
Kamis, 07 September 2023
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
8 September
Pada
tanggal 8 September, Gereja di seluruh dunia merayakan "Pesta Kelahiran Santa
Perawan Maria." Pesta ini menggambarkan penghargaan dan kasih sayang Gereja
terhadap Perawan Maria, yang memainkan peran penting dalam rencana keselamatan
Allah. Mengapa pesta ini dirayakan? Anna dan Yoakim adalah orangtua kandung Santa
Perawan Maria. Tuhan berkenan mendengarkan doa Santa Anna dan akan melahirkan
seorang anak perempuan yang akan membawa suka cita besar bagi seluruh dunia.
Namun, yang lebih penting adalah melihat peran Maria dalam rencana keselamatan
Allah. Allah menjanjikan seorang Penebus setelah dosa manusia, dan Maria adalah
orang yang dipilih-Nya untuk mengandung Anak-Nya. Santo Paulus dalam surat
kepada Galatia menyatakan, "Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus
Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan" (Gal 4:4), dan Maria adalah
perempuan itu. Maria, seorang keturunan Abraham, telah dipilih oleh Allah untuk
menjadi ibu Yesus tanpa dosa asal. Oleh karena itu, Gereja merayakan kelahirannya
pada tanggal 8 September. Yang penting bukan tanggal pastinya, tetapi pengakuan
iman Gereja terhadap peran penting Maria dalam rencana keselamatan Allah. Pesta
ini awalnya dirayakan di Gereja Timur pada abad ke-6 dan diterima oleh Gereja
Barat Roma pada akhir abad ke-7.
Selasa, 05 September 2023
9 Orang Sakit di Pusat Paroki BTDC-GPI Dapat Pelayanan Komuni
Kurang lebih sebanyak sembilan orang sakit di pusat Paroki Bunda Teresa
Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BYDC – GPI) yang tidak bisa mengikuti
perayaan ekaristi di gereja mendapat pelayanan komuni di rumah masing-masing,
Sabtu (02/09/2023).
Komuni untuk orang sakit ini dilayani oleh Frater Dirros Pugon Pr dengan
mendatangi rumah-rumah umat tersebut. Kurang lebih sembilan umat yang sakit,
tidak bisa ke gereja dilayani pada kesempatan ini. Kehadiran Frater Dirros di
rumah umat ini mendapat sambutan baik. Keluarga dan umat yang menderita sakit
sangat berterima kasih dengan pelayanan komuni ini.
“Ini tentunya merupakan kerinduan umat yang sakit untuk menyambut tubuh
dan darah Kristus. Tentunya juga tergantung dari kesiapan umat itu sendiri.
Kalau umat yang sakit itu merasa tidak siap menerima Komuni, yah tidak apa-apa. Mungkin di waktu lain akan
lebih siap menerima Komuni,” tutur Frater Dirros.
Lanjutnya selain umat yang sakit di rumah, pelayanan Komuni juga
dilakukan terhadap umat yang berada di
rumah sakit sudah lama tidak menerima Komuni.(Roy)
Bunda Teresa Dari Calcutta
Senin, 04 September 2023
SANTA TERESA DARI CALCUTTA
5 September
Ibu Teresa membuka rumah sakit, penampungan, dan pusat amal bagi mereka yang terlantar, termasuk penderita HIV/AIDS, lepra, dan anak-anak yatim piatu. Ia menyediakan perawatan medis dan rohaniah, tanpa memandang agama atau etnis. Pada 1979, ia menerima Penghargaan Nobel Perdamaian karena dedikasinya dalam mengurangi penderitaan manusia.
Kepemimpinannya membantu orang miskin melampaui batas-batas geografis dan agama. Ia menunjukkan kasih dan perhatian pada mereka yang diabaikan oleh masyarakat. Bunda Teresa juga berjuang melawan aborsi dan perceraian serta mendukung nilai-nilai iman. Ia meninggal pada 5 September 1997.
Paus Yohanes Paulus II memulai proses beatifikasinya, dan pada 2003, ia dibeatifikasi. Pada 2016, Paus Fransiskus menobatkannya sebagai Santa Teresa. Warisan Bunda Teresa adalah contoh nyata kasih kasih Kristiani, yang terus mengilhami orang-orang di seluruh dunia dalam melayani mereka yang paling rentan.
Sabtu, 02 September 2023
Santo Paus Gregorius Agung
3 September
Santo Paus Gregorius Agung, lahir sekitar tahun 540 Masehi di Roma, merupakan figur berpengaruh dalam sejarah Gereja Katolik. Ia memimpin Gereja dari tahun 590 hingga 604 Masehi. Paus Gregorius adalah Paus ke-64, yang dikenal sebagai seorang teolog, pengkhotbah, dan reformator Gereja.
Ia terkenal atas upayanya dalam menyebarkan dan memperkuat ajaran Katolik di seluruh Eropa Barat. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah "Dialog-dialog" yang merangkum pandangan-pandangannya tentang teologi dan moral.
Paus Gregorius juga berperan dalam mengembangkan liturgi Katolik, termasuk Gregorian Chant yang dinamai sesuai dengannya. Ia mendirikan sekolah-sekolah yang berfokus pada pendidikan agama dan humaniora, serta mempromosikan seni dan budaya.
Selama masa pemerintahannya, Paus Gregorius terlibat dalam urusan politik dan sosial, termasuk membela kesejahteraan rakyatnya dari ancaman bangsa Barbarian. Ia juga menjalin hubungan dengan berbagai pemimpin dan bangsawan pada masanya.
Meski sehatnya tak selalu prima, Paus Gregorius memimpin Gereja dengan gemilang selama empatbelas tahun. Ia menganggap dirinya sebagai pelayan semua orang, mempopulerkan gelar "hamba dari para hamba Allah". Ia wafat pada 12 Maret 604 setelah tahun-tahun akhir yang penuh penderitaan.
St. Gregorius wafat pada tanggal 12 Maret 604. Paus Gregorius Agung diakui sebagai seorang Santo oleh Gereja Katolik, dengan peringatan liturginya pada 3 September. Warisannya sebagai teolog, reformator, dan pemimpin rohani tetap berpengaruh dalam Gereja Katolik hingga saat ini.