Jumat, 29 September 2023

Santo Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

 

30 September





Santo Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja yang luar biasa, diperingati pada tanggal 30 September. Ia dilahirkan sebagai Eusebius Hieronimus Sophronius di Stridon, Dalmatia, pada tahun 342. Ayahnya, Eusebius, seorang Kristen saleh dan kaya, mengajarkan Hieronimus tentang iman Kristen dan nilai-nilai kerja keras.

Ketika berusia 12 tahun, Hieronimus dikirim ke Roma untuk mengejar studi hukum dan filsafat. Meskipun pendidikannya berjalan lancar, lingkungan moral yang tidak sehat di Roma memengaruhi perilakunya. Namun, dengan kasih karunia Tuhan, ia segera sadar akan kesalahannya dan bertaubat. Hieronimus meminta Paus Liberius memberikan sakramen pembaptisan yang membantu memperkuat imannya.

Setelah itu, ia mulai hidup dalam kesalehan dan kedalaman rohani. Sering berdoa dan mengunjungi makam martir dan Rasul bersama teman-temannya, Hieronimus semakin mendalamkan hubungannya dengan Tuhan dan cinta terhadap sesama.

Pada tahun 370, ia pergi ke Aquileia untuk mendapatkan bimbingan dari Uskup Valerianus. Kemudian, ia menjalani hidup bertapa di padang gurun Chalcis di luar Antiokia selama empat tahun, memperdalam rohannya dan mempelajari bahasa Yunani dan Ibrani dari seorang rabbi.

Karena pertumbuhan rohaninya yang luar biasa, ia ditahbiskan menjadi imam pada tahun 379 di Antiokia. Hieronimus pergi ke Konstantinopel dan kemudian ke Roma, di mana ia menjadi sekretaris pribadi Paus Damasus (366-384).

Paus Damasus menugaskannya untuk menerjemahkan seluruh Alkitab dari bahasa Yunani dan Ibrani ke bahasa Latin. Untuk menyelesaikan tugas ini, ia pindah ke Bethlehem, tempat kelahiran Yesus, dan tinggal selama 30 tahun. Ia menerjemahkan Perjanjian Lama dari bahasa Ibrani dan Aramik dan Perjanjian Baru dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin. Terjemahannya, dikenal sebagai Vulgata, masih diakui oleh Gereja sebagai terjemahan resmi.

Selain terjemahannya, Hieronimus juga dikenal sebagai pembela iman Kristen dan pembimbing rohani. Di Bethlehem, ia mendirikan dua biara dan memimpinnya. Meskipun kedua biara tersebut dibakar oleh pengikut bidaah Pelagianisme, Hieronimus tetap gigih dalam mengajar dan menulis.

Santo Hieronimus meninggal pada tahun 420, diakui oleh Gereja sebagai Orang Kudus dan Pujangga Gereja yang besar.(Roy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar