23 September
Sejak usia lima tahun, Francesco dianugerahi
penglihatan-penglihatan surgawi dan juga mengalami penindasan-penindasan setan.
Ia melihat dan berbicara dengan Yesus dan Santa Perawan Maria, juga dengan
malaikat pelindungnya. Kehidupan surgawi ini disertai pula oleh pengalaman
tentang neraka dan setan. Santo Padre Pio adalah seorang biarawan Fransiskan
Kapusin dari Biara San Giovanni Rotondo di Foggia Italia. Dia masuk sebagai seorang klerus
dalam Ordo Kapusin pada 6 Januari 1903 dan ditahbiskan menjadi imam pada 10
Agustus 1910 di Katedral Benevento.
Pada 28 Juli
1916, dia tiba di San Giovanni Rotondo, di Gargano, di mana dia tinggal sampai
kematiannya pada 23 September 1968.
Selama hidupnya,
yang dia persembahkan seutuhnya untuk menjalankan tugas pelayanan imamatnya,
dia mendirikan kelompok-kelompok doa
dan sebuah rumah sakit modern, yang dia beri nama “Wisma untuk Meringankan
Penderitaan”.
Kanonisasinya
mulai pada 20 Maret 1983, dan ditutup pada 21 Januari 1990. Semua dokumen yang
dikumpulkan dan ditata dalam 104 jilid itu diserahkan kepada Kongregasi bagi
Urusan Para Santo, Vatikan.
Bapa Suci Paus Yohanes
Paulus II menganugerahinya gelar ‘Venerabilis’ (Yang Patut Dihormati), dengan
menerbitkan dokumen “Decretum super virtutibus” (Dekrit perihal
keutamaan-keutamaan) pada 18 Desember 1997.
Keutamaan-keutamaan Padre Pio yaitu:
Kesederhanaan:
“’Tetapi aku
sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus’ –
Gal 6:14.”
“Padre Pio
Pietrelcina, seperti Rasul St. Paulus, menempatkan Salib Suci, yang merupakan
kekuatan, kebijaksanaan dan kemuliaannya, pada puncak hidup dan kerasulannya.
Bebas dari kesia-siaan duniawi dan terserap pada cinta akan Yesus Kristus, dia
membentuk diri pribadinya pada-Nya, dengan mempersembahkan hidupnya demi
keselamatan dunia. Dia sedemikian murah hati dan sempurna mengikuti dan meniru
sebagai kurban ilahi, sehingga dia dapat berkata: ‘Saya telah disalibkan
bersama Kristus, bukan lagi saya yang hidup, tetapi Kristus yang hidup dalam
diriku’ (Gal 2:19). Dia pun tidak mau menyimpan sendiri harta rahmat yang telah
secara berlimpah dianugerahkan Tuhan kepadanya. Karena itu tanpa mengenal
istirahat dia, melalui pelayanan sucinya, melayani semua orang yang datang
kepadanya. Maka terlahirlah begitu banyak anak-anak rohaninya”.
Mukjizat :
Padre Pio mendapat karunia penyembuhan dan bahkan ia
pernah membangkitkan seorang gadis yang sudah dinyatakan meninggal.
Mukjizat
yang terjadi berkat pengantaraan Padre Pio diakui
oleh Sri Paus setelah dibuktikan oleh tiga komisi yang secara kanonik.
Konsultasi-konsltasi Medis dari Kongregasi untuk Kasus-kasus Orang Kudus, yang
bertemu pada 30 April 1998, memeriksa kesembuhan Nyonya Xonsiglia De Martino
dari putusnya traumatik jembatan thorak di tengkuk yang terjadi pada 3 November
1995 dan secara ilmiah tidak dapat diterangkan.
Sri Paus secara
resmi mengakui mukjizat itu dengan Dekrit tgl 21 Desember 1998 dan menentukan
tanggal untuk beatifikasi pada hari Minggu 2 Mei 1999. Padre Pio dikanonisasi
pada 26 Februari 2002 oleh Yohanes
Paulus II.
Keutamaan-keutamaan Santo Padre Pio.
Stigmata :
Padre Pio adalah imam pertama yang menerima stigmata
Kristus. Padre Pio da Pietrelcina menerima
stigmata dari Kristus yang tersalib, yang dalam penampakan-Nya mengundang
Saudara Dina Kapusin itu mempersatukan dirinya pada sengsara-Nya supaya dapat
ambil bagian dalam penyelamatan orang-orang lain, khususnya mereka yang
menerima tahabisan. Jumat pagi, 20 September 1918, ketika dia sedang berdoa di
depan Salib dalam ruang kor biara gereja yang tua, dia menerima anugerah
stigmata, yang tetap berdarah
segar pada tubuhnya, selama setengah abad.
Padre Pio mengalami Stigmata pada kedua tangan, kaki dan lambungnya. Luka-luka dari stigmata itu mengeluarkan bau bunga violet yang semerbak.
Indera adikodrati:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar