Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Ranting Santa Agatha, Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, Griya Paniki Indah (BTDC GPI) diingatkan untuk meneladani pelindung mereka. Hal itu diungkapkan dalam perayaan pesta pelindung dan HUT ke-6 WKRI Ranting Santa Agatha, Rabu 5 Februari 2025.
Perayaan syukur dilaksanakkan melalui misa yang dipimpin Pastor Rekan Pst. Silvianus Yan Koraag, Pr dan dihadiri oleh Pastor Paroki Pst. Fransiscus Antonio Runtu, Pr di rumah ibu Daisy Karnyoto. Dalam homilinya, Pastor Yan Koraag, mengingatkan soal teladan Santa Agatha yang rela mati untuk mempertahankan imannya. Santa Agatha menurutnya adalah contoh luar biasa tentang keteguhan iman dan kesetiaan kepada Kristus, meski menghadapi penderitaan yang luar biasa “Santa Agatha rela berkorban untuk mempertahankan kesuciannya, begitu juga dengan kita harus mempertahankan iman kita,” tutur Pastor Yan Koraag.
Sementara Pastor Paroki, Pst. Fransiscus Antonio Runtu merefleksikan teladan Santa Agatha yang berani menjadi martir di usia begitu muda yaitu 22 tahun. "Sebab Aku sepenuhnya adalah milik-Mu, itu betul dan sangat tepat. Tema ini menyatakan dan sebuah pengakuan iman bahwa kita sepenuhnya milik Tuhan, maka kita juga harus setia dengan kehendak-Nya,” sebut Pastor Angki.
Hadir dalam perayaan syukur itu Koordinator Bidang I Marcelinus Kanto, Koordinator Bidang II Harold Pratasik, Ketua WKRI Cabang Bunda Teresa Joice Runtuwene, serta para ketua ranting dan Komsos Paroki.(Roy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar