Selasa, 04 Februari 2025

Santa Agatha, Perawan dan Martir.

5 Februari





  


Santa Agatha adalah seorang gadis cantik dari Sisilia pada abad ketiga. Agata adalah puteri seorang bangsawan kaya yang berkuasa di Palermo atau Kantania, Sisilia. Ia menjadi seorang Martir pada masa pemerintahan kaisar Decius (249 - 251). Penderitaan itu berawal dari peristiwa penolakannya terhadap lamaran Quintianus, seorang pejabat tinggi kerjaan Romawi, Gubernur dari Provinsi Sisilia. Quintianus mendengar kabar tentang kecantikan Agatha menyuruh orang untuk membawanya ke istana untuk dinikahinya. Namun Agatha menolak lamaran itu karena ia telah berjanji untuk tetap hidup suci di hadapan Tuhan. Ia berdoa, “Yesus Kristus, Tuhanku, Engkau melihat hatiku dan Engkau mengetahui kerinduanku. Hanya Engkau saja yang boleh memilikiku, oleh sebab aku sepenuhnya adalah milik-Mu. Selamatkanlah aku dari orang jahat ini. Bantulah aku agar layak untuk menang atas kejahatan.”

Gubernur mencoba mengirim Agatha ke rumah seorang wanita pendosa. Tetapi Agatha menaruh kepercayaan yang besar kepada Tuhan dan berdoa sepanjang waktu. Ia menjaga kesucian dirinya, tidak mau mendengarkan nasehat-nasehat jahat wanita dan anak-anak perempuannya itu. Setelah sebulan berlalu, Agatha dibawa kembali kepada gubernur. “Engkau seorang wanita terhormat. Mengapa engkau merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi seorang Kristen?” “Meskipun aku seorang terhormat, aku ini seorang hamba di hadapan Yesus Kristus,” kata Agatha. “Jika demikian, apa sesungguhnya arti dari menjadi terhormat?” tanya gubernur. Agatha menjawab, “Artinya, melayani Tuhan.”

Ia menangkap Agatha lalu dikirimkannya perawan suci ini ke rumah seorang mucikari untuk dijadikan sebagai wanita penghibur. Tetapi sekali lagi sang gubernur menjadi kecewa. Agatha berserah diri sepenuhnya kedalam lindungan Tuhan dan ia berdoa sepanjang waktu. Walau disekap dalam rumah pelacuran namun ia dapat menjaga kesucian dirinya. Ia dapat menghidar dari semua tipu daya dan bujukan-bujukan jahat mucikari tersebut.

Ketika gubernur tahu bahwa Agatha tidak akan mau berbuat dosa, ia menjadi sangat marah. Ia menyuruh orang mencambuk serta menyiksa Agatha. Sementara ia dibawa kembali ke penjara, Agatha berbisik, “Tuhan Allah, Penciptaku, Engkau telah melindungi aku sejak masa kecilku. Engkau telah menjauhkan aku dari cinta duniawi dan memberiku ketabahan untuk menderita. Sekarang, terimalah jiwaku.”

Siksaan yang dialami Agatha sangat mengerikan. Setelah tak henti-hentinya dicambuk, sang gubernur kemudian memerintahkan para pengawalnya untuk memotong kedua payudara St Agatha. Agatha wafat sebagai martir di Catania, Sisilia, pada tahun 250.

Legenda pada jemaat Kristen perdana mengatakan bahwa pada malam hari setelah payudara St. Agatha dipotong; St.Petrus dan seorang malaikat Tuhan datang mengunjunginya dalam penjara. Menghiburnya dan memulihkan kembali kedua payudaranya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar