Rabu, 30 April 2025

May Day & Santo Yusuf Suatu Refleksi Memuliakan Martabat Pekerja

Santo Yusuf

Setiap 1 Mei, dunia merayakan May Day—Hari Buruh Internasional—sebagai simbol perjuangan kaum pekerja untuk keadilan dan hak-hak pekerja yang layak. Pada hari itu korban jiwa berjatuhan untuk sebuah perjuangan kemanusiaan. Namun pada hari yang sama, Gereja Katolik memperingati Pesta Santo Yusuf Pekerja, pelindung para buruh dan teladan kerja yang penuh iman. Santo Yusuf adalah seorang tukang kayu yang bekerja dengan jujur untuk menghidupi keluarga kudus yaitu Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef.

Dua peringatan ini lahir dari semangat yang serupa: memuliakan dan memperjuangkan martabat manusia dalam kerja. Jika May Day menggema dengan suara solidaritas dan perjuangan sosial. Sekelompok pekerja di Amerika Serikat menggelar aksi untuk memperjuangkan kesejahteraan 1 Mei 1886. Maka Pesta Santo Yusuf mengingatkan bahwa kerja juga adalah panggilan suci, sarana berkontribusi pada keluarga dan masyarakat. Gereja Katolik melalui Paus Pius XII pada tahun 1955 menetapkan Pesta Santo Yosef pelindung pekerja bukan kebetulan, melainkan sebuah jawaban rohani terhadap dunia yang haus akan keadilan sosial.

Mei Day bukan hanya momentum perlawanan, tapi juga refleksi, bahwa setiap upaya manusia dalam bekerja adalah bentuk luhur dari membangun dunia yang lebih adil dan bermartabat. Santo Yusuf, tukang kayu sederhana dari Nazaret, adalah simbol pekerja yang setia, diam namun penuh pengorbanan. Dalam dirinya, kerja bukan sekadar kewajiban melainkan partisipasi dalam karya penciptaan Allah. Seturut teladan Santo Yusuf, bekerja mempunyai makna yang sangat rohani, yaitu merupakan partisipasi dalam karya keselamatan, suatu peluang untuk mempercepat datangnya Kerajaan Allah. Kita pun manusia di jaman sekarang diingatkan bekerja bukan hanya untuk mencari makan, tetapi juga mencari makna hidup dan memaknai kehidupan yang merupakan rahmat Allah.(Roy)


Minggu, 27 April 2025

Pastor Angki Ajak Umat Rayakan Minggu sebagai Hari Perdamaian

 


Suasana penuh syukur dan damai mewarnai Perayaan Ekaristi Hari Minggu Paskah II, Minggu Kerahiman Ilahi di Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah, Minggu (27/4/2025). Dalam Misa kudus yang dipimpin oleh Pastor Paroki, Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr. atau yang akrab disapa Pastor Angk umat diajak memaknai Paskah dan kerahiman ilahi sebagai suatu pesta perjumpaan dengan damai.

Dalam homilinya, Pastor Angki menekankan pentingnya makna Hari Minggu sebagai hari syukur, janji, dan harapan. Ia mengutip bacaan Injil Yohanes yang menandai Paskah sebagai awal dari sebuah perjalanan iman. Hari di mana umat dipanggil untuk memprioritaskan perjumpaan dengan Allah. 

“Bacaan injil hari raya Paskah dari tulisan Yohanes dimulai dengan hari pertama minggu itu yang berarti hari minggu. Begitu juga dengan bacaan minggu Paskah kedua ini dimulai dari pada malam pertama sesudah hari sabat yang berarti sehari setelah hari sabat adalah hari minggu. Hari pertama mempunyai makna hari untuk bersyukur, hari untuk berjanji, hari untuk berharap,” jelasnya. 

Lanjut Pastor Angki, Hari Minggu mempunyai makna memprioritaskan perjumpaan dengan Allah yaitu putranya Yesus Kristus.

"Yohanes mau mengatakan, Paskah itu, Hari Minggu itu, adalah saat perjumpaan. Di Hari Paskah, semua orang mencari Yesus, dan pada Paskah kedua ini, Yesuslah yang mencari murid-murid-Nya. Ini adalah perjumpaan iman," ujar Pastor.

Pastor Angki juga mengajak umat merenungkan tema kerahiman dan damai yang mewarnai peristiwa Paskah Kedua ini. Yesus, dalam penampakan-Nya, memulai dengan sapaan, "Damai bagi kamu," lalu memberikan Roh Kudus kepada murid-murid-Nya.

“Damai itu berakar pada Roh Kudus. Damai yang Yesus berikan adalah bentuk nyata dari kerahiman-Nya, bahkan kepada mereka yang telah melukai dan menyakiti-Nya. Inilah tantangan kita, berdamai dan mengampuni dengan tulus," jelasnya.

Mengakhiri homili, Pastor Angki mengingatkan bahwa Hari Minggu bukan sekadar rutinitas, tetapi momentum untuk saling mengampuni, memperbarui iman, dan membangun perdamaian sejati.

"Hari Minggu adalah Hari Perdamaian. Saat kita berjumpa dengan Allah dan dengan sesama, kita dipanggil untuk menghidupi kerahiman dalam kehidupan sehari-hari," tutupnya.(Roy)


Sabtu, 26 April 2025

SEKAMI Paroki BTDC GPI Rayakan Paskah dengan Suka Cita

 


Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (SEKAMI) se-Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) merayakan Paskah bersama dengan penuh suka cita, Sabtu 26 April 2025 di pusat paroki.

Perayaan Paskah ini diawali dengan misa syukur yang dipimpin Pastor Rekan Pst. Silvianus Jan Koraag Pr, pukul 05.30 WITA. Pastor Jan Koraag dalam homilinya meminta anak-anak SEKAMI bersuka cita merayakan kebangkitan Yesus Kristus setelah wafat di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Pastor juga mengingatkan pada para pengurus, pembina dan pendamping SEKAMI tidak putus asa dan terus mendampingi anak-anak kepada Yesus.



Selanjutnya acara dilanjutkan dengan gerak dan lagu, nonton film rohani anak, mewarnai gambar, game-game, mencari telur Paskah dan doorprize dengan hadiah menarik. Kegiatan ini dibuka oleh DPP Koordinator Bidang II Organisasi Harold Pratasik. Sekitar 100 anak-anak SEKAMI yang dikategorikan anak dan remaja ikut dalam kegiatan yang dipandu para pembina dan pendamping dari 21 Wilayah Rohani. Anak-anak nampak bersukacita dalam setiap kegiatan. Apalagi saat mencari telur Paskah.(Roy)

Jumat, 25 April 2025

Pastor Jan Koraag Rayakan HUT ke-29 Tahbisan Imamat

 


Umat Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) merayakan HUT ke-29 tahbisan Sakramen Imamat Pastor Rekan Pst. Silvianus Jan Koraag Pr., Jumat 25 April 2025. 

HUT ke-29 tahbisan Sakramen Imamat Pastor yang diakrab Pastor Alo ini dirayakan melalui misa pagi. Pastor Jan mengaku sangat bersyukur bisa mengalami Sakramen Imamat dan melayani umat.

“Saya pribadi sangat bersyukur bisa ditahbiskan dan menerima Sakramen Imamat. Ini karunia Tuhan kepada saya, walaupun dengan banyak kelemahan dan keterbatasan,” tutur Pastor Alo.

Menurutnya tidak semua orang dan  tidak semua seminaris bisa mencapai Sakramen Imamat untuk melanjutkan karya Yesus Kristus di dunia ini. Lebih lanjut Pastor Jan berterima kasih dengan  topangan dan dukungan umat kepada dirinya.  

“Saya bersyukur di tengah gereja umat katolik dalam suarana berkabung karena meninggalnya Paus Fransiskus, namun saya bisa bersama-sama umat merayakan suka cita ini,” ungkap Pastor Jan.

Usai misa dilanjutkan dengan pesta kebersamaan umat yang juga dihadiri para pengurus DPP, DKP, Wilayah Rohani, Stasi, kelompok kategorial dan keluarga.(Roy)

Kamis, 24 April 2025

Jadilah Pembela Iman dan Rela Berkorban Seperti Santo Fidelis De Sigmaringen



Umat Wilayah Rohani Santo FIdelis De Sigmaringen diminta meneladani dan menjadi seperti orang kudus pelindung mereka. Hal itu dituturkan Pastor Silvianus Jan Koraag Pr., saat memimpin refleksi dan misa syukur pesta pelindung serta HUT ke-7 wilayah rohani tersebut.

Sebelum misa umat Wilayah Rohani Santo FIdelis De Sigmaringen mengikuti refleksi yang mengupas spiritualitas dari orang kudus tersebut. Dimana Santo FIdelis penuh semangat memperjuangkan kaum miskin dalam hukum tetapi juga membela iman katoliknya yang dimusihi kaum protestan. Santo Fidelis dengan berani mengungkap kebenaran iman katoliknya walaupun menghadapi berbagai ancaman. 

“Bahkan santo Fidelis rela berkorban sampai mati dianiaya oleh para penentang iman katolik. Ia malahan mendoakan para penganiaya dirinya,” sebut Pastor Jan.

Pesta pelindung Wilayah Rohani Santo FIdelis De Sigmaringen dihadiri DPP Korbid I Marsel Kanto, Korbid II Harold Pratasik dan para ketua wilayah rohani.(Roy)

 


Rabu, 23 April 2025

Umat Paroki BTDC GPI Laksanakan Misa Requiem Doakan Paus Fransiskus


Umat Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) melaksanakan misa remuiem untuk mendoakan keselamatan jiwa Bapa Suci Paus Fransiskus yang meninggal Senin 21 April 2025. Misa Rabu 23 April 2025 malam dipimpin pastor rekan Pst. Yan Silvianus Koraag Pr.

Dalam misa tersebut Pastor Yan Koraag mengulas kisah hidup Paus Fransiskus yang tidak saja merupakan gembala umat gereja Katolik tetapi seluruh umat di dunia ini. Di mana Paus Fransiscus pengganti rasul Petrus yang memimpin murid-murid Yesus menjadi contoh dan teladan bagi kita melalui tindakan dan perbuatannya langsung.

Terkait masa berkabung atas meninggalnya Paus Fransiskus, Paroki BTDC GPI juga telah memasang bendera Vatikan dengan setengah tiang. Hal ini juga menindaklanjuti surat uskup Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC tentang pemberitahuan masa berkabung atas meninggalnya Bapa Suci Paus Fransiskus nomor 14/S/SE/IV/2025.

Diketahui Paus Fransiskus meninggal pada 21 April 2025 sehari setelah Pesta Paskah. Pada Pesta Paskah Paus sempat menyapa dan memberi berkat kepada umat.(Roy)


Sabtu, 19 April 2025

Vigili Paskah, Umat Paroki BTDC GPI Diajak Perbaharui Janji Baptis

 



Umat Katolik Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) merayakan Misa Vigili Paskah, kebangkitan Yesus Kristus sebagai puncak iman, Sabtu (19/04/2025) dengan cuaca diguyur hujan. Dalam misa ini umat diajak memperbaharui janji baptis.

Misa pertama dimulai dengan upacara cahaya, pemberkatan api dan lilin Paskah, yang kemudian diarak masuk ke dalam gereja. Meski hujan turun, umat tetap antusias mengikuti prosesi cahaya dari luar gedung gereja, menandakan semangat dan iman yang tak tergoyahkan.

Setelah liturgi sabda, misa dilanjutkan dengan liturgi baptis, termasuk pemberkatan air baptis dan air suci, pembaruan janji baptis, serta pemercikan air suci oleh imam kepada umat. Seluruh rangkaian ditutup dengan liturgi ekaristi, yang menjadi puncak perayaan malam suci ini.

Dalam homilinya, Pastor Yan Silvianus Koraag Pr. menegaskan bahwa Paskah adalah puncak iman Katolik: "Yesus rela wafat di kayu salib agar hidup kita memiliki nilai. Sekalipun kita jatuh dan gagal, jika kita bertobat dan beriman, maka surga disediakan bagi kita," ungkapnya. Ia juga menekankan bahwa dalam baptisan, manusia lama kita disalibkan bersama Kristus agar bangkit menjadi pribadi baru yang hidup bagi Allah.

Sementara itu, pada misa kedua, Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr. mengajak umat untuk memahami bahwa iman Katolik bukanlah soal kematian, tetapi kebangkitan. “Salib bukan simbol kematian, melainkan simbol keselamatan. Kita diajak untuk percaya kepada Allah Bapa yang setia, belajar mengampuni, dan menerima ketidaksetiaan orang lain,” tuturnya.

Lanjutnya dengan liturgi yang lengkap dan penuh simbol, Misa Vigili Paskah di Paroki BTDC GPI menjadi perayaan penuh harapan yang menandai kemenangan Kristus atas maut dan awal kehidupan baru bagi umat beriman.(Roy)


Jumat, 18 April 2025

Jumat Agung di Paroki BTDC GPI, Umat Diajak Menghayati Salib Sebagai Kebenaran





Umat Katolik Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah mengikuti ibadah Jumat Agung dengan penuh khusyuk dan penghayatan akan makna salib Kristus sebagai kebenaran, Jumat (14/04/2025). Ibadah dipimpin oleh Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr, atau akrab disapa Pastor Angki.

Dalam homilinya, Pastor Angki menjelaskan bahwa Kamis Putih, Jumat Agung, dan Vigili Paskah merupakan satu kesatuan perayaan Ekaristi yang tidak terputus. “Maka Kamis Putih tidak ditutup dengan berkat atau lagu penutup, dan Jumat Agung juga tidak dimulai atau diakhiri dengan tanda salib,” jelasnya.

Pastor Angki menekankan bahwa Jumat Agung adalah peringatan korban Kristus, wujud nyata dari sabda-Nya: “Inilah Tubuh-Ku, inilah Darah-Ku”. Semua itu berpuncak pada salib lambang penderitaan yang justru menjadi simbol kebenaran dan kasih sejati.

“Apa itu pengorbanan, saya suka kata-kata Pilatus. Apa itu kebenaran, karena Kristus hadir di dunia untuk memberikan kesaksian apa itu kebenaran. Kita ataupun kelompok, komunitas bisa berdebat siapa yang benar. karena saling mempertahankan hasilnya pun  win win solution 50 persen benar, 50 persen salah. Tetapi apa yang membuat seseorang 100 persen benar. itulah yang dibuat Yesus yang kita simbolkan dengan salib. Salib simbol penderitaan tetapi bagi kita itulah simbol kebenaran yaitu berkorban bagi yang lain. Itulah aksi nyata Kristus dari kata-kata yesus pada Kamis Putih perjamuan terakhir, inilah tubuhku, inilah darahku yang dikurbankan bagi manusia. paling susah adalah berkorban untuk orang-orang yang menyusahkan kita, itulah salib,” sebut Pastor Angki. kita akan menghormati salib, tetapi bukan hanya sekedar ciuman saja. 

Lanjutnya mencari kebenaran sejati bukan dengan perdebatan, tapi melalui pengorbanan. “Yesus menunjukkan kebenaran itu lewat salib-Nya, dan itulah yang kita hormati hari ini, bukan hanya dengan ciuman, tapi dengan hidup yang siap berkorban,” sebutnya.

Ibadah Jumat Agung diawali liturgi sabda, pembacaan kisah sengsara Tuhan Yesus, doa umat meriah, penghormatan salib, dan ditutup dengan pembagian komuni. ta hormati hari ini, bukan hanya dengan ciuman, tapi dengan hidup yang siap berkorban,” sebutnya.

Ibadah Jumat Agung diawali liturgi sabda, pembacaan kisah sengsara Tuhan Yesus, doa umat meriah, penghormatan salib, dan ditutup dengan pembagian komuni.(Roy)


Senin, 14 April 2025

Umat WilRoh Santa Lidwina Diajak Menyatukan Penderitaan dengan Sengsara Kristus


Pesta Pelindung Wilayah Rohani Santa Lidwina, Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) dirayakan dengan refleksi dan misa syukur yang dipimpin Pastor Paroki, Pst. Fransiscus Antonio Runtu Pr., Senin 14 April 2025.

Sebelum misa, pastor memberikan refleksi, spiritualitas dari kisah hidup Santa Lidwina. “Banyak teladan yang bisa diambil dari Santa Lidwina. Ia seorang wanita, masih remaja tetapi mau berkorban mau memberikan diri pada Tuhan. Ada sesuatu yang luar biasa, dalam keadaan yang tidak bisa apa-apa karena menderita akibat lumpuh dan berbagai penyakit yang menggerogotinya. Santa Lidwina dalam kondisi tak berdaya dan menderita tidak putus asa, tetapi justru mempersatukan penderitaannya dengan penderitaan Kristus. Nah tepat sekali di Minggu Sengsara ini untuk mempersatukan penderitaan kita dengan sengsara Kristus,” ungkap Pastor Angki.



Ketua Wilayah Sta Lidwina, Nobertus Tandiarrang mengucapkan terima kasih kepada Pastor Paroki yang telah memimpin misa syukur. “Terima kasih kepada DPP, ketua-ketua wilayah dan umat Wilayah Rohani Santa Lidwina yang telah hadir dan bersatu sehingga pesta pelindung ini bisa terlaksana,” sebut Tandiarrang.

Pesta pelindung tersebut dihadiri DPP, ketua-ketua wilayah rohani, kelompok kategorial dan pemerintah setempat.(Roy)


Sabtu, 12 April 2025

Minggu Palma, Pastor Angki Runtu Ajak Merefleksikan Sikap


Perayaan Hari Minggu Palma di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI), Minggu 13 April 2025 dilaksanakan dalam tiga misa. Umat diajak untuk merefleksikan karakter dan sikap ketika ditempatkan sebagai orang-orang di sekitar Yesus saat akan disalibkan.

Pemberkatan dan perarakan daun palma dilaksanakan pada misa pertama pukul 08.30 WITA di halaman gereja yang dipimpin Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr. Pastor membacakan doa dan memberkati daun palma yang dikumpulkan dari umat. Setelah memerciki daun palma dengan air kudus, kemudian dibagikan kepada umat. Selanjutnya umat bersama pastor dengan mengangkat daun palma berarak masuk ke gereja.

Pastor Fransiscus Runtu mengungkapkan, Minggu Palma diperingati ketika Yesus memasuki Yerusalem kota asal-Nya dan di sambut sebagai raja. “Tetapi di satu sisi, Yesus masuk ke Yerusalem untuk menghadapi penyiksaan, sengsara dan wafat. Yesus sudah tahu bahwa inilah saatnya menghadapi penderitaan hingga wafat,” sebut Pastor Angki.

Dalam perayaan ekaristi dibacakan Kisah Sengsara Tuhan Yesus Kristus menurut Santo Lukas oleh petugas. Selanjutnya sebagai homili Pastor Angki memilih mengajak umat untuk hening beberapa saat. 

“Saya mengajak kita untuk hening sejenak. Pertanyaan kecil untuk refleksi, kalau saya mengikuti orang yang banyak, karakter saya seperti siapa? Apakah para rasul, murid Yesus yang berkhianat dan  menghilang, atau orang banyak yang berteriak ingin Yesus disalibkan ataukah orang-orang yang menonton. Kira-kira karakter sikap saya yang mana?” tutur Pastor.(Roy)

    


Sabtu, 05 April 2025

Pembina SEKAMI Se-Paroki BTDC GPI dapat Pembekalan dari KKI Keuskupan Manado

 


Seluruh pembina Serikat Kepausan Anak Remaja Misioner Indonesia (SEKAMI) Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI), mendapat pembinaan dari Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Manado, Sabtu 5 April di aula pastoran.

Sosialisasi dan peminaan dipimpin langsung Dirdios Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Manado, Pastor Marson Reynold Pungis PR dan tim yang terdiri dari kakak Kenny Pangemanan, Kakak Esra Wagiu dan Kakak Rosari Talokon.

Pastor Rekan Paroki BTDC GPI Pst. Yan Silvianus Koraag Pr., mengharapkan pembekalan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pembina dan pendamping SEKAMI di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah. Begitu juga Koordinator Bidang II Organisasi Harold Pratasi mengatakan anak-anak SEKAMI merupakan regenasi dari pengurus DPP dan umat yang ada saat ini. Dirinya berharap pembinaan terhadap SEKAMI menjadi kunci yang penting.

Pastor Marson Pungis mengungkapkan seorang animator katolik harus dituntun oleh Roh Kudus.



“Tugas kita membawa anak-anak kepada Tuhan atau sebaliknya membawa Tuhan kepada anak-anak. Kalau kita sendiri belum tahu jalannya, mo bawa ke mana tu anak-anak. Akan sangat aneh kalau pembina SEKAMI salah paham, justru membawa anak-anak sesuai keinginan pembina,” tutur Pastor Marson, seraya mengingatkan tugas pembina SEKAMI adalah pelayanan.

Lanjutnya, Roh Kudus adalah animator, inspiratif utama memberi semangat kepada kita untuk menunaikan tugas pendampingan untuk mewartakan injil. “Makanya setiap kegiatan kita mengundang Tuhan. Pembina SEKAMI adalah animator, animatris dan Tuhan Yesus adalah pokok pewartaaan,” sebut Pastor.

Menurutnya pembina SEKAMI harus mengenal domba-dombanya. 

“Seorang animator, animatris seharusnya mengenal domba-dombanya. Jadi tugas kita pertama harus mengenal anak-anak kita, latar belakangnya. Kalau tidak mengenal anak-anak kita, kita akan mengalami kesulitan,” ungkap Pastor Marson.(Roy)


Selasa, 01 April 2025

Umat Paroki BTDC GPI Mendapat Sakramen Tobat




Umat Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) dari 21 Wilayah Rohani mendapat kesempatan menerima sakramen tobat pada Masa Prapaskah 2025 ini. Sakramen Rekonsiliasi ini sebagian besar dilaksanakan di Wilayah Rohani masing-masing dan sebagian di gereja, Selasa 1 April 2025..

Sebanyak 21 pastor dari Kevikepan Manado terlibat dalam pemberikan Sakramen Tobat tersebut. Sakramen Rekonsiliasi diawali dengan ibadah tobat sesuai panduan APP. 






“Ibarat buku torang pe kehidupan ini banyak lembaran hitam, kabur tidak terbaca. Melalui pengampunan ini kita diberi kesempatan untuk membuka lembaran baru. Tugas kita berikut memikirkan apa yang baik untuk mengisi lembaran baru. Program hidup kita setelah menerima sakramen tobat sama seperti janji kita tidak akan berbuat dosa lagi,” tutur Pastor Joseph Pontoan MSC. 

Lanjut Pastor Joseph Pontoan, hakekat kita sebagai manusia lemah itu sangat jelas.

“Makanya harus bisa seimbang, kita bisa jatuh tetapi kita bisa bangkit lagi. Intinya kita punya niat walau kecil sesudah menerima sakramen tobat akan berbuat kebajikan untuk memperbaiki hidup kita,” ungkap Pastor Pontoan.(Roy)