Sebelum misa, pastor memberikan refleksi, spiritualitas dari kisah hidup Santa Lidwina. “Banyak teladan yang bisa diambil dari Santa Lidwina. Ia seorang wanita, masih remaja tetapi mau berkorban mau memberikan diri pada Tuhan. Ada sesuatu yang luar biasa, dalam keadaan yang tidak bisa apa-apa karena menderita akibat lumpuh dan berbagai penyakit yang menggerogotinya. Santa Lidwina dalam kondisi tak berdaya dan menderita tidak putus asa, tetapi justru mempersatukan penderitaannya dengan penderitaan Kristus. Nah tepat sekali di Minggu Sengsara ini untuk mempersatukan penderitaan kita dengan sengsara Kristus,” ungkap Pastor Angki.
Ketua Wilayah Sta Lidwina, Nobertus Tandiarrang mengucapkan terima kasih kepada Pastor Paroki yang telah memimpin misa syukur. “Terima kasih kepada DPP, ketua-ketua wilayah dan umat Wilayah Rohani Santa Lidwina yang telah hadir dan bersatu sehingga pesta pelindung ini bisa terlaksana,” sebut Tandiarrang.
Pesta pelindung tersebut dihadiri DPP, ketua-ketua wilayah rohani, kelompok kategorial dan pemerintah setempat.(Roy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar