Perayaan Hari Minggu Palma di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI), Minggu 13 April 2025 dilaksanakan dalam tiga misa. Umat diajak untuk merefleksikan karakter dan sikap ketika ditempatkan sebagai orang-orang di sekitar Yesus saat akan disalibkan.
Pemberkatan dan perarakan daun palma dilaksanakan pada misa pertama pukul 08.30 WITA di halaman gereja yang dipimpin Pastor Fransiscus Antonio Runtu Pr. Pastor membacakan doa dan memberkati daun palma yang dikumpulkan dari umat. Setelah memerciki daun palma dengan air kudus, kemudian dibagikan kepada umat. Selanjutnya umat bersama pastor dengan mengangkat daun palma berarak masuk ke gereja.
Pastor Fransiscus Runtu mengungkapkan, Minggu Palma diperingati ketika Yesus memasuki Yerusalem kota asal-Nya dan di sambut sebagai raja. “Tetapi di satu sisi, Yesus masuk ke Yerusalem untuk menghadapi penyiksaan, sengsara dan wafat. Yesus sudah tahu bahwa inilah saatnya menghadapi penderitaan hingga wafat,” sebut Pastor Angki.
Dalam perayaan ekaristi dibacakan Kisah Sengsara Tuhan Yesus Kristus menurut Santo Lukas oleh petugas. Selanjutnya sebagai homili Pastor Angki memilih mengajak umat untuk hening beberapa saat.
“Saya mengajak kita untuk hening sejenak. Pertanyaan kecil untuk refleksi, kalau saya mengikuti orang yang banyak, karakter saya seperti siapa? Apakah para rasul, murid Yesus yang berkhianat dan menghilang, atau orang banyak yang berteriak ingin Yesus disalibkan ataukah orang-orang yang menonton. Kira-kira karakter sikap saya yang mana?” tutur Pastor.(Roy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar