Selasa, 29 Agustus 2023
Senin, 28 Agustus 2023
WAFATNYA SANTO YOHANES PEMBAPTIS
29 Agustus
Yohanes Pembaptis adalah ponakan dari Bunda Maria, ibu Yesus Kristus. Ibu dari Yohanes pembaptis yaitu Elisabeth adalah saudara sepupuh Bunda Maria. Sedangkan ayah dari Yohanes adalah Zakaria, seorang imam di Bait Allah Yerusalem.
Kelahiran Yohanes telah disampaikan malaikat Gabriel kepada Elisabeth dan Zakaria, bahwa Allah akan mengaruniakan anak laki-laki bagi mereka yang kelak akan menyiapkan umat Israel menyambut kedatangan Sang Mesias. Tetapi imam Zakaria kurang percaya sehingga menjadi bisu sampai kelahiran anaknya. Ketika masih dalam kandungan ia melonjak kegirangan sewaktu Bunda Maria berkunjung ke rumah ibunya (Luk 1 : 41), dan kelahirannya (Luk 1 : 57 - 66).
Yohanes adalah utusan Allah yang mendahului Yesus. Yesus sendiri mengatakan, “Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembabtis.” (Mat 11,11).
Setelah dewasa, Yohanes muncul sebagai seorang pengkotbah di tepi sungai Yordan. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Allah sudah dekat!” (Mat 3:2)
Pengikut Yohanes banyak sekali, termasuk orang-orang yang kemudian dipilih Yesus menjadi RasulNya. Yesus sendiri datang minta dibaptis olehnya. Yohanes mulanya menolak, namun Yesus meyakinkankannya : "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." (Mat 3 :14)
Yohanes dipenjarakan, karena mengecam pernikahan raja Herodes Antipas dengan Herodias, istri saudara sepupunya. Dari dalam penjara Yohanes mengikuti gerakan Yesus melalui murid-muridnya yang dengan setia mengunjunginya. Yohanes akhirnya dipenggal Herodes Antipas akibat akal busuk dari Herodias dan puterinya Salome.
SANTO AGUSTINUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA
28 Agustus
Santo Agustinus adalah Bapa Gereja purba yang terkenal. Ia lahir di Tagaste, Afrika Utara 13 November 354 dari ibunya, Santa Monika. Semenjak kecil Agustinus sudah menampilkan kecerdasan yang tinggi. Namun hidupnya tidak lagi tertib oleh aturan moral, karena ia menganut aliran Manikeisme, suatu sekte dari Persia yang mengajarkan bahwa semua barang material adalah buruk.
Minatnya pada ajaran ini berakhir ketika ia menyaksikan kebodohan Faustus, seorang pengajar Manikeisme. Agustinus kemudian meragukan semua kebenaran agama-agama. Tahun 383 ia pergi ke Roma lalu ke Milano, kota pemerintahan dan kota kediaman Uskup Ambrosius untuk mengajar ilmu retorika. Banyak orang Roma datang mendengarkan kuliah dan pidatonya. Pada umur 30 karier Agustinus semakin bersinar dia sebagai profesor yang disegani di kota Milano. Perkenalan dengan Uskup Santo Ambrosius, seorang mantan gubernur yang saleh akhirnya mengubahnya. Hatinya tersentuh dan tertarik mendengarkan kotbah-kotbah serta ajaran Uskup Ambrosius.
Suatu hari, ia mendengar suara ajaib seorang anak menyuruhnya mengambil kitab Injil dan membacanya. Ia segera membuka dan membaca kitab injil itu. “Marilah kita hidup sopan seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.” (Rom 13:13-14).
Agustinus yang telah banyak mendalami filsafat itu akhirnya terbuka pikirannya dan melihat kebenaran sejati, yakni wahyu ilahi yang dibawakan Yesus Kristus. Ia kemudian bertobat dan bersama dengan sahabatnya Alipius, dipermandikan pada 24 April 387 oleh Santo Ambrosius.
Suara hatinya terus mendorong dia agar memperbaiki cara hidupnya dengan meneladani Santo Antonius dari Mesir. Tahun 388, ia kembali ke Afrika bersama ibunya Monika. Ibunya Santa Monika meninggal dunia di kota pelabuhan Ostia. Tahun-tahun pertama di Afrika, ia bertapa dan banyak berdoa bersama beberapa orang rekannya. Semua harta kekayaannya dijual dan dibagikan kepada seluruh orang miskin papah. Selanjutnya atas desakan Uskup Valerius dan umat, Agustinus kemudian ditabhiskan menjadi imam pada tahun 391 dan bertugas sebagai pembantu uskup di kota Hippo. Setelah empat tahun bertugas pada 395, ia dipilih menjadi Uskup Hippo menggantikan uskup yang meninggal. Selama 35 tahun ia menjadi pusat kehidupan keagamaan di Afrika.
Rahmat Tuhan atas dirinya dimuliakannya di dalam berbagai bentuk kidung dan tulisan yang meliputi 113 buku, 218 surat dan 500 buah kotbah. Banyaknya orang berdosa yang bertobat karena membaca tulisan-tulisannya. Kotbah-kotbahnya adalah warisan gereja yang berharga. Diantara buku-bukun karangannya yang paling terkenal adalah “Pengakuan-pengakuan“ dan “Kota Tuhan”. Tulisan-tulisannya itu hingga kini dianggap oleh para ahli filsafat dan teologi sebagai sumber penting dari pengetahuan rohani. Semua kebenaran iman Kristiani diuraikan secara tepat dan mendalam sehingga mampu menggerakkan hati orang.
Uskup Agustinus sangat menaruh perhatian besar pada umatnya terutama yang miskin dan melarat, sehingga dia mendirikan asrama dan rumah sakit pertama di Afrika Utara. Agustinus meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 430 ketika bangsa Vandal mengepung Hippo. Jenazah Agustinus dimakamkan di basilik Santo Petrus.
Minggu, 27 Agustus 2023
Lomba Mazmur Paroki BTDC-GPI Dimenangkan WR Sta Angela Merici
Lomba mendaraskan Mazmur dalam rangka pesta pelindung Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC-GPI) 2023 dimenangkan Wilayah Rohani Sta Anggela Merici dari Stasi St Petrus Mapanget Barat, Minggu (27/08/2023).
Tak tanggung-tanggung panitia mengundang Ketua Musica Sacra, Pastor
Harry Singkoh MSC sebagai juri tunggal dalam lomba ini. Dari 17 wilayah rohani
yang mengikuti lomba menghasilkan tiga pemenang. Juara 1 Wilayah Rohani Sta
Angela Merici, juara 2 Wilayah Rohani St Mikael dan juara 3 Wilayah Rohani St Fidelis dari Sigmaringen.
Menurut Past Harry Singkoh ada beberapa catatan dari lomba ini. Umumnya peserta
sudah membawakan Mazmur dengan baik. “Ada peserta yang memang memiliki power
yang besar, ada yang tidak terlalu besar. Nada-nada juga harus tepat, begitu
warna nada. Pemenggalan kalimat harus tepat. Kemudian sikap saat masuk dan naik
serta turun altar,” tutur Singkoh.
Sabtu, 26 Agustus 2023
SANTA MONIKA
27 Agustus
Santa Monika, ibu dari Santo Agustinus dari Hippo, adalah seorang ibu teladan karena iman dan cara hidupnya yang patut dicontoh oleh ibu-ibu Kristen terutama mereka yang anaknya tersesat oleh berbagai ajaran dunia yang menyesatkan.
Monika lahir di Tagaste, Afrika Utara dari keluarga Kristen yang saleh dan beribadat. Namun kehidupannya bersama suaminya Patrisius, Monika mengalami tekanan batin yang hebat karena ulah Patrisius dan anaknya Agustinus. Usaha keras Monika mendidik Agustinus menjadi seorang pemuda yang luhur budinya dicemooh suaminya Patrisius. Baru pada saat-saat terakhir hidupnya, Patrisius bertobat dan minta dipermandikan. Monika sungguh bahagia dan mengalami rahmat Tuhan pada saat-saat kritis suaminya.
Agustinus berusia 18 tahun dan sedang menempuh pendidikan di kota Kartago, cara hidupnya semakin menggelisahkan hati ibunya karena telah meninggalkan imannya dan memeluk ajaran Manikeisme. Di luar perkawinan yang sah, ia hidup dengan seorang wanita hingga melahirkan seorang anak yang diberi nama Deodatus. Kendati Agustinus pergi ke Italia untuk menghindarkan diri, namun tetap tidak luput dari doa ibunya.
Monika kemudian meminta bantuan kepada seorang uskup. “Pergilah kepada Tuhan! Sebagaimana engkau hidup, demikian pula anakmu, yang bagimu telah kau curahkan banyak air mata dan doa permohonan, tidak akan binasa. Tuhan akan mengembalikannya kepadamu,” kata uskup itu.
Selanjutnya Monika mengikuti anaknya di Roma maupun di Milano. Di Milano, Monika berkenalan dengan Uskup Santo Ambrosius. Oleh teladan dan bimbingan Ambrosius, Agustinus akhirnya bertobat dan bertekad untuk hidup hanya bagi Allah dan sesamanya. Bagi Monika saat itu merupakan puncak dari segala kebahagiaan hidupnya.
“Anakku, bagi ibu sudah ada sesuatu pun di dunia ini yang memikat hatiku. Ibu tidak tahu untuk apa mesti hidup lebih lama. Sebab, segala harapan ibu di dunia ini sudah terkabul,” kata Monika pada Agustinus.
Menurut Monika, satu-satunya alasan yang membuat dirinya masih ingin hidup sedikit lebih lama lagi ialah karena mau melihat Agustinus menjadi seorang Kristen sebelum sebelum dirinya meninggal. “Anakku, satu-satunya yang kukehendaki ialah agar engkau mengenangkan daku di Altar Tuhan,” sebut Monika.
Monika meninggal dunia di Ostia, Roma. Santa Monika memberikan teladan kepada kita bahwa doa yang tak kunjung putus pasti akan didengarkan Tuhan.
WR St Mikael Juarai Tenis Meja Paroki BTDC-GPI
Wilayah Rohani (WR) Santo Mikael berhasil menjuarai lomba tenis meja dalam rangka pesta pelindung Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC-GPI) 2023, Sabtu (26/08/2023).
Lomba tenis meja ini diikuti oleh 16 dari 17 wilayah rohani di Paroki
Bunda Teresa Dari Calcutta GPI dengan mempertandingakan ganda dan singel. Lomba
kali ini penuh kejutan. Karena para para juara tahun 2022 lalu bertumbangan. Bahkan
tim yang menduduki posisi juara didominasi dari Stasi. Sedangkan tim wilayah
rohani dari pusat paroki hanya menduduki posisi juara 3.
Hasil lomba tersebut juara 1 Wilayah Rohani St. Mikael, juara 2 Wilayah Rohani
Sta. Perpetua, juara 3 Wilayah Rohani St Yohanes Rasul Pengarang Injil dan
juara 4 Wilayah Rohani Sta Angela Merici.
Pertandingan tenis meja ini menarik perhatian dan antusias umat.
Masing-masing umat wilayah rohani memberi dukungan pada tim mereka.(Roy)
Rabu, 23 Agustus 2023
SANTO BARTOLOMEUS, RASUL
24 Agustus
Santo Bartolomeus adalah salah seorang dari kedua belas Rasul murid Tuhan Yesus. Bartolomeus berarti ‘Anak Tolmai juga disebut sebagai Natanael dalam Injil Yohanes. Bartolomeus atau juga Natanael adalah sahabat karib Filipus yang kemudian mengikuti Yesus (Yoh 1: 45–51). Dalam perjanjian baru, nama Bartolomeus ditemukan pada ketiga Injil Sinoptik: Matius 10:3, Markus 3:18 dan Lukas 6:14, dan didalam Kisah Para Rasul 1:13. Bartolomeus adalah seorang petani dari Kana, sebuah kampung yang cukup jauh dari tasik Genesareth.
Yohanes dalam injilnya menggambarkan Bartolomeus sebagai seorang yang jujur dan tulus. Bahkan oleh Yesus dia disebut ‘Orang Israel sejati’, yang kemudian menjadi murid setiawan Yesus. Pada peristiwa penampakan Yesus kepada 7 orang rasulNya di tepi danau Tiberias, Natanael juga hadir menyaksikan peristiwa itu. Begitu juga pada hari Pentekosta, oleh kekuatan Roh Kudus, Bartolomeus menjadi salah satu pendekar Gereja yang mewartakan Injil ke berbagai tempat.
Bartolomeus mewartakan Injil Kristus di belahan dunia timur diantaranya India, Likaonia, Asia Kecil, Armenia, Albanopolis, tepi Laut Kaspia, Mesopotamia, Mosul (Kurdi, Irak), Babilonia, Kaldea, Arab dan Persia.
Bartolomeus mati sebagai martir di Albanopolis, Armenia. Ia mati setelah dikuliti hidup-hidup dan disalib dengan kepala di bawah.
SANTA ROSA DA LIMA
23 Agustus
Santa Rosa da Lima bernama asli Isabella de Flores yang lahir di Lima, Peru pada tanggal 20 April 1586. Isabella merupakan gadis cantik, puteri bungsu dari pasangan Gaspar Flores dan Maria Olivia. Sehingga ia disebut dengan nama ‘Rosa’ yang berarti ‘bunga mawar’.
Nama yang manis ini kontras sekali dengan cara hidup yang keras untuk mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Orangtuanya yang tergolong kaya itu kemudian mereka jatuh miskin karena bangkrut dalam usaha dagang yang dikelola sang ayah.
Rosa terpaksa harus bekerja membantu orangtuanya. Selain bekerja di kebun, ia juga menjahit untuk sekedar memenuhi kebutuhan keluarganya. Dalam perjalanan hidup selanjutnya, Rosa merasakan suatu gejolak batin yang mendorongnya untuk mengikuti jejak Kristus.
Ia berpuasa tiga hari seminggu dan berpantang dari buah-buahan. Wajahnya yang cantik molek itu sering dicorengnya dengan kapur agar tampak tidak menarik. Ia berjuang keras melawan keinginan orangtuanya untuk menikahkannya dengan seorang pemuda.
Rosa kemudian mengikrarkan kaul keperawanan dan masuk ordo ketiga Santo Dominikus yang tidak menuntut anggota-anggotanya menjalani kehidupannya dalam biara.
Rosa mendirikan sebuah pondok di kebunnya dan hidup di sana sebagai seorang pertapa sampai berusia 28 tahun. Cara hidup Rosa sangat keras, lebih banyak menggunakan waktunya untuk berdoa dan bertapa. Ia hanya tidur selama dua jam di atas ranjang yang ditaburi dengan pecahan-pecahan kaca. Pantang dan puasa yang keras membuatnya sangat lemah. Rosa menghembuskan nafasnya terakhir pada 24 Agustus 1617 di Lima. Ia dinyatakan ‘kudus’ oleh Sri Paus Klemens X (1670–1676) pada tanggal 12 April 1671.
Minggu, 20 Agustus 2023
Lomba Cerdas Cermat di Paroki BTDC-GPI Dimenangkan Wilayah Rohani YRP
Pesta pelindung Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC-GPI) tahun 2023 ini juga diisi dengan lomba Cerdas Cermat Pengetahuan Agama Katolik (CCPAK) yang dimenangkan Wilayah Rohani Yohanes Rasul Penginjil (YRP).
Tim juri dalam lomba tersebut bidang kerohanian. Wilayah Rohani sebanyak
17 regu dibagi menjadi 4 grup. Sementara tiap regu berjumlah 3 orang yang
terdiri dari 1 bapak, 1 ibu dan 1 anak. Dimana juara masing-masing grup berhak
duduk di kursi final. Empat Wilayah Rohani yang masuk dalam babak final yaitu
Wilayah Rohani Santo Yohanes Rasul Penginjil, Wilayah Rohani Santo Fidelis dari
Sigmaringen, Wilayah Rohani Santa Ursula dan Wilayah Rohani Santa Angela
Merici. Juara CCPAK tahun ini diraih Wilayah Rohani Santo Yohanes Rasul Penginjil yang diketuai Abraham
Patayoan menggusur juara tahun 2022 lalu yaitu Wilayah Rohani Santo Fidelis dari
Sigmaringen.
Juri kegiatan tersebut Sales Tapobali yang juga pengurus bidang
kerohanian mengungkapkan tujuan lomba ini untuk meningkatkan pengetahuan umat
terutama soal agama katolik.(Roy)
Selasa, 15 Agustus 2023
Senin, 14 Agustus 2023
SANTO TARSISIUS (PELINDUNG MISDINAR)
15 Agustus
Santo Tarsicius adalah seorang putera altar (akolit) yang berasal dari Romawi. Santo Tarsicius menerima mahkota kemartirannya saat sedang menghantarkan Sakramen Ekaristi bagi para tahanan kristiani yang akan dihukum mati. Kemartirannya terjadi pada masa penganiayaan umat Kristiani, pertengahan abad ketiga, pada masa pemerintahan kaisar Valerianus.
Setelah misa di katakombe, pastor yang memimpin misa bertanya siapakah yang rela ke penjara mengantar roti kudus untuk para tahanan di penjara. Karena para tahanan itu, akan dilemparkan ke tengah singa lapar. Mereka berharap sebelum mati, mereka menerima santapan kekal, Tubuh Tuhan yang Mahakudus.
Setelah mendapat restu ibunya, Tarsisius pun menawarkan dirinya kepada pastor. Tarsisius berdiri dan berkata, “Pastor, biarkan aku ke sana membawa Tubuh Kristus untuk saudara-saudara kita.” Awalnya Pastor enggan, karena Tasicius masih terlalu kecil, baru berusia 10 tahun. Tetapi Tarsisius berusaha meyakinkan pastor. “Percayalah, Pastor. Saya akan berhati-hati dan menjaga Ekaristi Mahakudus ini supaya tiba dengan selamat.”
Imam lalu membungkus Sakramen Mahakudus dan memberikannya kepada Tarsisius. Perjalanan melewati daerah serdadu Romawi aman. Halangan muncul, justru saat melewati sebuah lapangan tempat teman-teman Tarsisius sedang bermain. Teman-temannya mengajaknya bermain. Tetapi Tarsisius menolak. Teman-temannya berusaha merebut Sakramen Mahakudus dari tangan Tarsicius. Tetapi bocah itu semakin kuat mempertahankannya. Mereka merajam Tarsisius dengan batu berkali-kali hingga jatuh tak sadarkan diri dengan masih memeluk Sakramen Mahakudus.
Saat itu muncul seorang serdadu Romawi yang baru saja bertobat. Serdadu Romawi yang sebelumnya telah menawarkan diri untuk membawa Sakramen Mahakudus itu ternyata mengikuti Tarsisius dari jauh. Ia menggendong Tarsisius yang sudah tak sadarkan diri. Tarsisius berkata, “Tubuh Kristus masih di tanganku.” Setelah mengatakan itu, Tarsisius menutup matanya dan meninggal dalam perjalanan pulang menuju katakombe. Jasadnya dimakamkan di katakombe Santo Kalisitus, Roma. Sebuah Prasasti yang indah dikemudian hari dibangun oleh Paus Damasus dimakamnya.
SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA
15 Agustus
Pesta Maria diangkat ke Surga, kita diajak Gereja untuk merenungkan perbuatan besar yang dikerjakan Allah bagi Maria, Bunda Kristus dan Bunda seluruh umat beriman. Maria telah dipilih Allah sejak awal mula untuk menjadi Bunda PuteraNya, Yesus Kristus.
Allah menghindarkannya dari noda dosa asal dan mengangkatnya jauh di atas para malaikat dan orang kudus.Gereja percaya bahwa Allah mengangkat Maria ke surga dengan jiwa dan badan, karena peranannya yang luar biasa dalam karya penyelamatan dan penebusan Kristus. Kebenaran iman ini dimaklumkan sebagai dogma dalam Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus oleh Sri Paus Pius XII (1939-1958) pada tanggal 1 November 1950.
Persatuan mesra Maria dengan Yesus, Puteranya, khususnya semasa Yesus masih kecil, diyakini tidak mungkin tidak diteruskan selama-lamanya. Selaku Puteranya, Yesus tentu menghormati ibuNya, bukan hanya BapaNya.
Pesta Maria Diangkat ke Surga sudah populer sekali di kalangan Gereja Timur pada abad ke VIII.
Konsili Vatikan II bicara juga tentang Dogma Maria Diangkat ke Surga. Konsili mengatakan: “Akhirnya, sesudah menyelesaikan jalan kehidupannya yang fana, Perawan Tak Tercela, yang senantiasa kebal terhadap semua noda dosa asal, diangkat ke kejayaan surgawi dengan badan dan jiwanya” Lumen Gentium (LG) No.59.
Dalam Lumen Gentium Nomor 68 tertulis: “Bunda Yesus telah dimuliakan di surga dengan badan dan jiwa, dan menjadi citra serta awal penyempurnaan Gereja di masa datang. Begitu pula dalam dunia ini-sampai tiba hari Tuhan (bdk. 2Ptr 3:10)-, ia bersinar gemilang sebagai tanda harapan yang pasti dan tanda hiburan bagi umat Allah yang sedang berziarah”.
Yesus yang sungguh Allah dan sungguh Manusia sekarang bertahkta di surga sebagai Raja yang berkuasa di surga dan di dunia. Maria, ibuNya menyertai Dia dengan setia dalam seluruh karyaNya di tengah-tengah manusia kini bertahkta juga di surga sebagai Ratu Surgawi, yang mendoakan kita di hadapan PuteraNya dan menolong kita dalam semua kedudukan kita.
Sabtu, 12 Agustus 2023
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan
Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menggelar
seminar Literasi Digital yang bertajuk "Cerdas dan Bijak dalam Bermedia
Sosial". Kegiatan dilaksanakan di Sutan Raja Hotel, Kalawat, Minahasa
Utara, Sabtu (12/08/2023)
Kurang lebih 200 peserta dari para pegiat Komunikasi Sosial (KOMSOS) jurnalis, pegiat media sosial di paroki-paroki, frater dan suster dari berbagai Kongregasi di Sulawesi Utara mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Komonikasi dan Informatika RI.
Ketua Komisi KOMSOS Keuskupan Manado Pastor Yohanes I Made Pantyasa PR
saat mengawali kegiatan tersebut menyebutkan bahwa Pandemi Covid-19 telah
mempercepat perkembangan teknologi dan interaksi di ruang digital. “Di harapkan
melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan tentang bermedia sosial,” tutur Pastor
Made.
Tiga narasumber dihadirkan dalam seminar tersebut masing-masing Sekretaris
Eksekutif Komsos KWI, Pastor Anthonius Steven Lalu SS, Lic., Th.Com, Dewan
Penasehat Perhimpunan Media Nusantara (PPMN), Ignasius Haryanto Djoewanto SSos,
MHum dan Dosen Universitas Dipa makasar, Indra Samsie S.Kom, M.Kom
Ignatius Haryanto Djoewanto, berbicara tentang "Melek Media Digital
Vs Hoaks”. Indra Samsie membawakan tantangan dan dampak positif serta negatif
penggunaan internet, serta Tips dan Trik Menjaga Data Pribadi di Dunia Digital.
Sedangkan pastor Sreven Lalu, menekankan pentingnya penggunaan teknologi secara
bijak, serta. "Kemajuan teknologi yang pesat telah membantu kehidupan
manusia dalam bermasyarakat. Tetapi penggunaan yang kurang tepat dapat
berdampak negatif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menguasai teknologi
dengan baik secara cakap, bijaksana dan beretika," tutur Lalu.(Roy)
Jumat, 11 Agustus 2023
DPP Pleno Paroki BTDC GPI Bahas Program 2024
Rapat dipimpin langsung Pastor Paroki, Pst Petrus Tinangon PR dengan
moderator Sekretaris Pedro Pangemanan tersebut dihadiri pengurus DPP, para
ketua wilayah, ketua stasi dan pengurus kelompok kategorial. Rapat tersebut
diawali Pastor Paroki membacakan surat edaran Uskup Keuskupan Manado Mgr
Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC terkait penyusunan program kerja 2024.
“Sebelum kita mulai penyusunan program kerja 2024, perlu diketahui dan
diingat, program kerja paroki mengacu pada visi dan misi bapak Uskup,” tutur
Pastor Tinangon.
Lanjutnya penyusunan program kerja dimulai dari tingkat wilayah rohani
kemudian ke tingkat stasi dan ke tingkat paroki. Selanjutnya dari paroki
program kerja ini juga dibawa ke kevikepan dan selanjutnya ke keuskupan.
Pastor juga berterima kasih pada DPP Pleno yang hadir walaupun di tengah
kesibukan dan pekerjaan.
Sementara itu Sekretaris Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI, Pedro
Pangemanan mengungkapkan kalau penyusunan program kerja 2024 ini dilakukan
secara bottem up namun mengacu pada
visi dan misi keuskupan.(Roy)
Rabu, 09 Agustus 2023
SANTO LAURENSIUS, MARTIR
10 Agustus
Santo Laurensius adalah salah satu dari ketujuh diakon agung yang bekerja membantu Sri Paus di Roma. Oleh Paus Sixtus II (257-258), Laurensius ditugaskan mengurus harta kekayaan Gereja dan membagi-bagikan derma kepada para fakir miskin di seluruh kota Roma.
Ketika Sri Paus Sixtus II ditangkap oleh serdadu-serdadu Romawi, Laurensius bertekad menemani dia sampai kematiannya. Kepada Paus, ia berkata, "Aku akan menyertaimu kemana saja engkau pergi. Tidaklah pantas seorang imam agung Kristus pergi tanpa didampingi diakonnya."
Paus Sixtus yang terharu berkata kepada Laurensius, "Janganlah sedih dan menangis, anakku! Aku tidak sendirian. Kristus menyertai aku. Engkau, tiga hari lagi, engkau akan mengikuti aku ke dalam kemuliaan surgawi". Kata-kata Sixtus itu ternyata benar-benar terjadi. Penguasa Romawi yang tahu bahwa Gereja mempunyai sejumlah besar kekayaan, kemudian membawa Laurensius.
Laurensius dibujuk agar secepatnya menyerahkan semua kekayaan Gereja itu kepada penguasa Romawi. Laurensius dengan tenang menjawab: "Baiklah, tuan! Dalam waktu tiga hari akan kuserahkan semua kekayaan ini kepadamu".
Ia kemudian mengumpulkan orang-orang miskin dan membagi-bagikan kekayaan Gereja kepada mereka. Orang-orang miskin itu dibawanya menuju tempat penguasa Romawi. "Tuanku, inilah harta kekayaan Gereja yang saya jaga. Terimalah dan periharalah mereka dengan sebaik-baiknya."
Tindakan ini dianggap sebagai suatu olokan dan penghinaan terhadap penguasa Romawi. Laurensius kemudian ditangkap dan dipanggang hidup-hidup di atas terali besi yang panas membara. Namun Laurensius tidak gentar sedikitpun menghadapi hukuman ini.
Ketika separuh badannya hangus terbakar, ia meminta supaya badannya dibalik sehingga seluruhnya bisa hangus terbakar. "Sebelah bawah sudah hangus, baliklah badanku agar seluruhnya hangus!" katanya kepada para algojo yang menyiksanya. Laurensius wafat di atas pemanggangan yang membara itu sebagai sekorang ksatria Kristus.
Orang-orang yang berdoa dengan perantaraan Laurensius terkabul doanya. "Karunia-karunia kecil diberikan kepada orang-orang yang berdoa dengan perantaraan Laurensius supaya mereka terdorong untuk memohon karunia yang lebih besar, yaitu cinta kasih kepada sesama dan kesetiaan kepada Kristus" demikian kata Santo Agustinus dalam tulisannya.
Selasa, 08 Agustus 2023
SANTO OSWALDUS, MARTIR
9 Agustus
Santo Oswaldus adalah putera raja Northumbria yang mengungsi ke biara Hay setelah ayahnya gugur dalam suatu pemberontakan. Oswaldus dibaptis dan beberapa waktu kemudian ia berhasil merebut kembali kerajaan, bahkan memperluasnya.
Oswaldus kemudian minta bantuan Santo Aidan untuk menyebar luaskan agama kristen di kerajaannya. Mereka kemudian mendirikan biara. Oswaldus kemudian gugur dalam suatu serangan dari seorang raja kafir. Oswaldus kemudian digantikan oleh saudaranya yaitu Santo Oswin sebagai raja dan misionaris. Akan tetapi ia pun kemudian dibunuh oleh Raja Osway.
Senin, 07 Agustus 2023
SANTO DOMINIKUS
8 Agustus
Dominikus lahir pada tahun 1170 di Calaruega, Spanyol. Orangtuanya, Don Felix de Guzman dan Joana dari Aza dikenal sebagai bangsawan Kristen yang saleh dan taat agama. Joana ibunya kemudian dinyatakan Gereja sebagai 'beata'; kakaknya, Mannes dan Antonio mencurahkan hidupnya bagi Tuhan dan Gereja sebagai imam; dua orang keponakannya menjadi imam dalam ordo religius yang didirikannya, Ordo Dominikan. Mannes dikemudian hari digelari 'beato' karena kesucian hidupnya dan pengabdiannya yang tulus kepada Tuhan dan Gereja.
Masa kecil dan muda Dominikus ditandai dengan kesucian dan semangat belajar yang tinggi. Dominikus masuk biara pada usia 24 tahun di Osma dan tak lama kemudian ditabhiskan menjadi imam. Karier imamatnya dimulai di Osma didukung oleh doa kontemplatif yang sungguh mendalam dan melahirkan cinta yang tulus kepada umatnya. Karya apostoliknya dimulai sejak tahun 1203 ketika menentang dan melawan aliran bidaah Albigensianisme yang melancarkan serangan terhadap kebenaran iman Gereja.
Tahun 1214 Dominikus kemudian mendirikan sebuah tarekat religius yang lebih memusatkan perhatian pada soal Pewartaan Sabda. Ordo religius Dominikus ini lazim dikenal dengan nama 'Ordo Praedicatorum' atau 'Ordo para Pengkhotbah'. Dominikus menggabungkan corak hidup kontemplatif dengan kehidupan aktif: mewartakan Injil di luar biara, kerja tangan untuk memenuhi kebutuhan hidup, belajar dan lain-lain. Dominikus bersama rekan-rekannya sepakat memilih aturan hidup Santo Agustinus dan menyusun konstitusi ordo mereka.
Dominikus kemudian mendampingi dan memberi semangat kepada para pengkhotbah utusan Paus yang mulai putus asa dalam mengemban tugas memberantas pengaruh ajaran aliran sesat Albigensianisme. Mereka dinasehati agar meniru teladan para Rasul dalam pewartaan Injil; memasuki pelosok-pelosok dengan berjalan kaki tanpa membawa uang dan makanan, dan bergaul rapat dengan rakyat yang sudah sesat.
Suatu pengalaman mistik, ketika berdoa di Basilik Santo Petrus di Roma, Dominikus mengalami penglihatan didatangi Santo Petrus dan Paulus. Petrus menyerahkan kepadanya sebuah kunci, dan Paulus memberinya sebuah buku. Kepadanya Petrus dan Paulus berkata: "Pergilah dan wartakanlah Injil, karena engkau telah ditentukan Allah untuk misi pelayanan itu". Kecuali itu, dalam penglihatan itu pun Dominikus menyaksikan para imamnya mewartakan Injil ke seluruh dunia.
Dominikus meninggal dunia di Bologna pada tanggal 6 Agustus 1221 setelah menderita sakit keras. Sebelum meninggal ia berpesan: "Tetaplah teguh dalam cinta kasih dan kerendahan hati, dan jangan tinggalkan kemiskinan!"
Minggu, 06 Agustus 2023
Pastor Tinangon: Ada Talenta yang Harus Dikubur dan Tidak Perlu Dikembangkan
Pastor Petrus Tinangon PR. |
Ternyata tidak semua talenta harus dikembangkan. Hal ini diungkapkan Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI), Petrus Tinangon PR, dalam misa syukur di Wilayah Rohani Santo Valentinus, Sabtu (05/08/2023).
Dalam misa itu Pastor Tinangon saat membacakan Injil Mathius 25:14-30 yaitu
“Perumpamaan tentang talenta.” Pastor Petrus kemudian megawali kotbahnya dengan
dua kenyataan dalam hidup terkait bacaan kitab suci itu. “Ada orang bilang saya
tidak bisa apa-apa, atau, wah saya ini betul-betul tidak punya waktu. Camkan
baik-baik, anda bisa berbuat sesuatu. Anda mempunyai waktu. Masalahnya anda
tidak memanfaatkannya. Anda menguburkannya ke dalam tanah, lalu anda
menyalahkan Tuhan. Seolah-olah Tuhan memberikan terlampau sedikit kepada anda,”
ungkap Tinangon.
Lanjutnya, di satu gereja mungkin saja ada ibu-ibu yang memang tidak
mendapat talenta untuk menjadi anggota DPP atau menjadi pengurus ini atau itu. “Tapi
yang mereka lakukan adalah dengan rajin, tekun dan sabar mengajak, mengundang,
mengantar tetangga tetangga mereka ke Misa Hari Minggu atau ikut ibadah dan
sebagainya. Betapa Tuhan menghargai apa yang mereka lakukan itu,” paparnya.
Pastor Petrus mengungkapkan talenta itu harus dikembangkan, tetapi ada
juga talenta yang lebih baik dikubur. “Talenta itu harus dikembangkan namun,
demikian toh ada juga talenta yang bila diberikan kepada anda, lebih baik anda
kubur, lebih baik tidak anda kembangkan. Anda tau talenta apa itu? Talenta satu
satunya itu adalah menjadi tukang kritik. Langkah yang paling tepat yang anda
dapat lakukan adalah segera kubur talenta anda itu. Sebab talenta mengkritik
tanpa disertai talenta lain tak ada gunanya. Bila anda cuma bisa mengkritik
anda hanya akan merusak,” tukas Tinangon.
Menurutnya, ada orang-orang yang mempunyai talenta dan bakat seperti itu.
Amat ahli melihat kesalahan orang lain, amat tepat melihat kelemahan orang lain,
kecererangannya adalah mencari cari kekurangan orang lain. “Ini memang bakat
yang istimewa, tapi tidak layak dikembangkan. Bukan karena mengkritik itu tidak
boleh dan tidak baik. Bukan berarti bahwa kita semua hanya menjadi yes men atau
membeo atau membebek. Sama sekali tidak. Menjadi yes men, tidak baik, tetapi
menjadi no men juga sama jahatnya. Kita harus mengatakan yang benar itu benar
dan yang salah itu salah, tapi jangan hanya mencelah, jangan hanya mengkritik
saja,” tandas Pastor Petrus.
Tinangon mengungkapkan, mereka yang mempunyai hak untuk mengkritik
hanyalah orang orang yang mempunyai hati yang ingin membantu, bukan kritik asal
kritik, bukan kritik untuk kritik tetapi kritik untuk membangun.
“Bagaimana kita tahu bahwa kritik itu membangun atau merusak? Ada sebuah
nasihat yang mengatakan demikian. Bila ketika anda mengkritik, hati anda menjadi
pedih, baik lakukanlah itu. Tetapi bila saat anda mengkritik hati anda malah
menjadi senang walaupun sedikit puas, lega, bangga, merasa jago. Stop! Lebih
baik anda diam oleh karena itu berarti anda mengkritik bukanlah untuk kebaikan
orang lain, tetapi untuk kepuasan diri sendiri,” tukasnya.
Hal lain yang dapat kita pelajari dari perumpamaan itu menurut Pastor adalah
ini ketika orang yang diberi lima dan dua talenta itu berhasil melipat gandakan
talenta-talenta mereka ternyata Tuhan itu dia berkata. “Wah hebat sekali kalian
marilah sekarang kita pesta dan bikin upacara. Aku akan menyampaikan piagam
penghargaan atau lencana. Tuhan itu berkata baik sekali perbuatanmu itu hai
hambaku yang baik dan setia engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan
memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar, masuklah dan
turutlah dalam kebahagiaan Tuhanmu. Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar,” ungkapnya.
Menurut Tinangon, tidak ada waktu untuk berhenti, tidak ada kesempatan
untuk berhenti, tidak ada cuti untuk orang yang melayani. “Anda tidak dapat
berkata, saya sudah 2 tahun atau 4 tahun atau 10 tahun atau 25 tahun atau 50
tahun melayani. Sudah cukup? Tidak. Lima talenta sudah menjadi 10 talenta. Sekarang
yang 10 talenta harus menjadi 20 talenta dan yang 20 harus menjadi 40 talenta.
Begitu seterusnya. Orang bisa pensiun sebagai anggota DPP. Tapi tidak ada
pensiun dalam melayani. Orang bisa berhenti menjadi ketua, tapi tidak ada
istilah berhenti dalam melayani. Orang bisa minta cuti sekian lama bertugas,
tapi tidak ada cuti dalam pelayanan. Aku akan memberikan kepada mu tanggung
jawab dalam hal perkara yang besar. Tidak ada waktu untuk berhenti, tidak ada
kesempatan untuk berhenti, tidak ada cuti untuk orang yang melayani,” sebutnya.
Ditambahkan Pastor Tinangon, Tuhan akan jauh lebih senang ketika kita
telah berusaha sedapat-dapatnya mengembangkan talenta yang ada pada kita
walaupun kecil. “Tuhan pasti akan berkata bukan hasil yang terpenting bagiku
paling sedikit engkau telah berupaya sedapat-dapatnya. Rugi atau risiko wajar
dalam berusaha. Saudara sekalian, berapa talenta yang Allah berikan kepada
anda? 5, 3, 2, 1? Tapi jangan katakan 0,” pungkasnya.
Menurutnya, pertanyaan yang kedua adalah apakan talenta-talenta itu telah
anda manfaatkan seoptimal mungkin untuk kemuliaan Tuhan dan berkat bagi sesama
atau hanya terkubur dalam dalam tanah?(Roy)
17 Wilayah Paroki BTDC Rohani Berlomba Membaca Kitab Suci
Sebanyak 17 Wilayah Rohani di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya
Paniki Indah (BTDC-GPI) mengikuti lomba membaca kitab suci, Minggu
(06/08/2023). Lomba ini masih dalam rangkaian pesta pelindung Paroki Bunda
Teresa Dari Calcutta GPI.
Sebanyak 17 lektor yang diutus masing-masing wilayah rohani tersebut
membacakan kitab suci dengan mengenakan pakaian alba. Dua juri yang melakukan
penilaian yaitu Frater Dirros Pugon dan Frater Yanto Christoforus Kansil.
Menurut Frater Yanto, penilaian untuk lomba membaca kitab suci yaitu pelafalan,
intonasi, pemenggalan kalimat, penguasaan situasi dan sikap liturgis. Lanjutnya
tiap bacaan memiliki karakter berbeda-beda. “Secara umum sudah baik, tetapi ada
beberapa yang keliru memenggal kalimat, tanda baca dan tidak menyesuaikan
situasi,” tutur Frater Yanto.
Hal yang sama diungkapkan Frater Dirros yang juga berterima kasih kepada
pada peserta yang sudah mengikuti lomba ini. “Lomba ini untuk memotivasi dan meningkatkan
kemampuan dalam pelayanan liturgi,” ungkap Frater Dirros.
Hasil dari lomba tersebut yaitu:
Juara 1 Wilayah Rohani Yohanes Maria Vianney 83,83
Juara 2 Wilayah Rohani MRPD 83,66
Juara 3 Wilayah Rohani Valentinus 83,33
Juara 4 Wilayah Rohani Angela Merici 83,16
Juara 5 Wilayah Rohani Ambrosius 82,00. (Roy)
Kamis, 03 Agustus 2023
SANTO YOHANES MARIA VIANNEY
4 Agustus
Santo Yohanes Maria Vianney lahir di Dardilly, wilayah Perancis Selatan, pada 8 Mei 1786 dari pasangan Mathieu Vianney dan Marie Beluse, sebuah keluarga sederhana di pedesaan.
Kata pertama yang keluar dari bibirnya saat masih bayi, adalah “Yesus” dan “Maria”. Yohanes Maria Vianney sangat terinspirasi oleh kepedulian kedua orangtuanya kepada para miskin papa, padahal secara materi mereka sendiri bukan keluarga kaya. Rumah mereka selalu terbuka untuk orang miskin yang membutuhkan makanan dan pertolongan lainnya. Ia pergi menjumpai orang-orang sederhana di jalan dan membawa pulang baju mereka yang sobek, untuk diperbaiki oleh ibunya di rumah. Kendati baru bisa membaca pada usia 18 tahun, tetapi ia bercita-cita menjadi imam.
Ketika Revolusi Perancis merebak, gereja-gereja ditutup, Ia mengumpulkan anak-anak di desanya dan mengajar mereka tentang Kitab Suci dengan cara yang sederhana.
Akhirnya setelah direstui ayahnya, Yohanes di usia 19 tahun, masuk seminari. Pendidikannya sempat tertunda karena kewajiban masuk militer yang berlaku di Prancis pada masa itu. Baru pada tahun 1812, ia melanjutkan lagi studinya.
Mulanya ia dianggap remeh karena kelambanannya dan kebodohannya. Pemimpin seminari sangat meragukan dia, namun mereka tidak bisa mengeluarkan dia karena kehidupan rohaninya sangat baik. Akhirnya Yohanes pun dianggap layak dan ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1815.
Namun setelah ditabhiskan menjadi imam, ia tidak diperkenankan uskup melayani sakramen pengakuan dosa karena dianggap tidak mampu memberi bimbingan rohani. Ia kemudian ditempatkan di paroki Ars, sebuah paroki yang terpencil dan tak terurus. Pada 8 Februari 1818, Yohanes mulai menyadari karyanya di Paroki Ars. Di satu pihak ia sungguh menyadari kemampuannya tidak seberapa dibanding dengan beratnya tugas mengembalakan umat Allah. Ia pun sadar bahwa Allah melalui Roh Kudus-Nya-lah pelaku utama karya besar itu. Hal itu mendorongnya untuk senantiasa mempersembahkan karyanya kepada Tuhan.
Di paroki kecil itu Yohanes Maria Vianney menjadikan desa Ars sebuah tempat ziarah bagi umat di segala penjuru. Pastor Ars yang saleh ini dikarunia karisma mengetahui berbagai hal sebelum terjadi. Maut menjemputnya pada tanggal 3 Agustus 1859. Pada tahun 1925, ia dinyatakan sebagai 'santo' oleh Paus Pius XI (1922-1939) dan diangkat sebagai pelindung surgawi bagi 'para pastor paroki'.