Senin, 28 Agustus 2023

SANTO AGUSTINUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA

 28 Agustus


Santo Agustinus adalah Bapa Gereja purba yang terkenal. Ia lahir di Tagaste, Afrika Utara 13  November 354 dari ibunya, Santa Monika. Semenjak kecil Agustinus sudah menampilkan kecerdasan yang tinggi. Namun hidupnya tidak lagi tertib oleh aturan moral, karena ia menganut aliran Manikeisme, suatu sekte dari Persia yang mengajarkan bahwa semua barang material adalah buruk. 

Minatnya pada ajaran ini berakhir ketika ia menyaksikan kebodohan Faustus, seorang pengajar Manikeisme. Agustinus kemudian meragukan semua kebenaran agama-agama. Tahun 383 ia pergi ke Roma lalu ke Milano, kota pemerintahan dan kota kediaman Uskup Ambrosius untuk mengajar ilmu retorika. Banyak orang Roma datang mendengarkan kuliah dan pidatonya. Pada umur 30 karier Agustinus semakin bersinar dia sebagai profesor yang disegani di kota Milano. Perkenalan dengan Uskup Santo Ambrosius, seorang mantan gubernur yang saleh akhirnya mengubahnya. Hatinya tersentuh dan tertarik mendengarkan kotbah-kotbah serta ajaran Uskup Ambrosius. 

Suatu hari, ia mendengar suara ajaib seorang anak menyuruhnya mengambil kitab Injil dan membacanya. Ia segera membuka dan membaca kitab injil itu. “Marilah kita hidup sopan seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.” (Rom 13:13-14).

Agustinus yang telah banyak mendalami filsafat itu akhirnya terbuka pikirannya dan melihat kebenaran sejati, yakni wahyu ilahi yang dibawakan Yesus Kristus. Ia kemudian bertobat dan bersama dengan sahabatnya Alipius, dipermandikan pada 24 April 387 oleh Santo Ambrosius. 

Suara hatinya terus mendorong dia agar memperbaiki cara hidupnya  dengan meneladani Santo Antonius dari Mesir. Tahun 388, ia kembali ke Afrika bersama ibunya Monika. Ibunya Santa Monika meninggal dunia di kota pelabuhan Ostia. Tahun-tahun pertama di Afrika, ia bertapa dan banyak berdoa bersama beberapa orang rekannya. Semua harta kekayaannya dijual dan dibagikan kepada seluruh orang miskin papah. Selanjutnya atas desakan Uskup Valerius dan umat, Agustinus kemudian ditabhiskan menjadi imam pada tahun 391 dan bertugas sebagai pembantu uskup di kota Hippo. Setelah empat tahun bertugas pada 395, ia dipilih menjadi Uskup Hippo menggantikan uskup yang meninggal. Selama 35 tahun ia menjadi pusat kehidupan keagamaan di Afrika.

Rahmat Tuhan atas dirinya dimuliakannya di dalam berbagai bentuk kidung dan tulisan yang meliputi 113 buku, 218 surat dan 500 buah kotbah. Banyaknya orang berdosa yang bertobat karena membaca tulisan-tulisannya. Kotbah-kotbahnya adalah warisan gereja yang berharga. Diantara buku-bukun karangannya yang paling terkenal adalah “Pengakuan-pengakuan“ dan “Kota Tuhan”. Tulisan-tulisannya itu hingga kini dianggap oleh para ahli filsafat dan teologi sebagai sumber penting dari pengetahuan rohani. Semua kebenaran iman Kristiani diuraikan secara tepat dan mendalam sehingga mampu menggerakkan hati orang.

Uskup Agustinus sangat menaruh perhatian besar pada umatnya terutama yang miskin dan melarat, sehingga dia mendirikan asrama dan rumah sakit pertama di Afrika Utara. Agustinus meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 430 ketika bangsa Vandal mengepung Hippo. Jenazah Agustinus dimakamkan di basilik Santo Petrus. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar