Jumat, 06 Oktober 2023

Pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario

 7 Oktober

Sejarah Doa Rosario 




Doa Rosario adalah salah satu bentuk devosi yang sangat populer di kalangan umat Katolik, menggambarkan kisah penyelamatan Kristus dan peran penting Bunda Maria dalamnya. Devosi ini telah menjadi bagian integral dari tradisi Katolik selama berabad-abad, dan terus dihargai oleh umat Katolik di seluruh dunia.

Dalam doa ini, umat Kristiani merenungkan karya penebusan Kristus melalui 15 peristiwa Sejarah Keselamatan, sambil mendaraskan serangkaian doa, termasuk Salam Maria, Bapa Kami, dan Kemuliaan. Pesta Rosario Suci dirayakan oleh seluruh Gereja setiap tanggal 7 Oktober, dalam Minggu pertama bulan Oktober.

Awal mula praktik doa Rosario dapat ditelusuri hingga kebiasaan doa di kalangan para biarawan di biara-biara zaman dulu. Pada masa itu, para biarawan biasanya mendaraskan 150 Mazmur (Doa Ofisi) setiap hari. Bagi yang buta huruf atau tidak tahu membaca, doa "Pater Noster" (Bapa Kami) digunakan sebagai pengganti. Mereka bahkan menggunakan tali simpul, yang disebut "Pater Noster," untuk menghitung doa Bapa Kami.

Seiring waktu, devosi kepada Santa Perawan Maria semakin berkembang, dan para biarawan monastik memperkuat hubungan ini. Pada abad ke-11, muncul kebiasaan memberi salam kepada patung atau arca Maria saat melewati. Meskipun Salam Maria saat itu singkat, hanya mencakup bagian pertama dari doa, yang berakhir dengan "dan terpujilah buah tubuhmu."

Jumlah Salam Maria yang didaraskan dihitung dengan tali "Pater Noster." Kemudian, Salam Maria digunakan sebagai pengganti doa Bapa Kami. Jumlahnya tetap 150, sesuai dengan jumlah Mazmur yang didaraskan oleh para biarawan. Karena 150 Mazmur ini dibagi menjadi tiga bagian, doa Salam Maria juga dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing terdiri dari 50 kali.

Abad XV seorang biarawan bernama Dominikus yang diberi julukan "dari Prusia" menggabungkan doa Rosario yang terdiri dari 50 Salam Maria dengan renungan mengenai kehidupan Yesus dan ibuNya. Pada tahun 1410, Dominikus yang seorang novis itu menyusun 50 seruan penutup doa "Salam Maria". Salam Maria yang terdiri dari 50 kali disebut "Korona," yang mengingatkan pada mahkota yang sering digunakan sebagai hiasan pada arca Maria. Bagian kedua Salam Maria, yang berfokus pada permohonan kepada Santa Maria, menjadi bagian resmi doa setelah Paus Pius V meresmikan terbitan 'Breviarium' (doa harian Gereja) pada tahun 1568. Namun, bagian ini baru diterima umum pada abad XVII.

Selanjutnya 15 peristiwa Rosario disusun di Spanyol sekitar tahun 1488. Daftar itulah yang kemudian disahkan oleh Paus Pius V, seorang biarawan Dominikan, ketika menetapkan Rosario sebagai doa Gereja yang sah pada 1568. Setahun sebelumnya, Pius mengesahkan teks doa Salam Maria yang sampai sekarang tidak diubah.

Peristiwa terbesar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 7 Oktober sebagai tanggal Pesta Santa Maria Ratu Rosario ialah peristiwa kemenangan pasukan Kristen dalam pertempuran melawan pasukan Islam Turki. Ketika menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan agar seluruh umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Maria atas Gereja. Doa umat itu ternyata dikabulkan Tuhan. Pasukan Kristen dibawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571 (Minggu pertama bulan Oktober 1571). Sebagai tanda syukur Paus Pius V (1566-1572) menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari pesta Santa Maria Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX (1667-1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia.

Selanjutnya Paus Leo XIII (1878-1903) lebih meningkatkan nilai pesta ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Maria. Kemudian berdoa Rosario itu langsung diminta Bunda Maria sendiri agar didoakan umat pada peristiwa-peristiwa penampakannya di Lourdes, Prancis (1858), Fatima, Portugal (1917), di Beauraing, Belgia (1932-1933) dan di berbagai tempat lainnya akhir-akhir ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar