Ratusan pegiat Komunikasi Sosial (Komsos) se-Keuskupan Manado diingatkan kembali soal tugas dan etika sebagai Komsos. Hal itu diungkapkan kembali dalam Family Gathering dalam rangka Hari Komsos sedunia ke-59, Keuskupan Manado yang dilaksanakan di Paroki Santo Yohanes Penginjil, Laikit, Sabtu (31/05/2025) - Minggu (01/06/2025).
Saat membuka kegiatan tersebut Sekretaris Eksekutif Komsos KWI Pst. Anthonius Steven Lalu Pr., mengapresiasi dan senang dengan kegiatan family gathering dalam rangka Hari Komsos Sedunia ke-59 yang dilaksanakan Keuskupan Manado tersebut.
“Mungkin satu-satunya keuskupan yang melaksanakan family gathering dalam rangka Hari Komsos,” tutur lalu saat membuka kegiatan tersebut.
Pastor Lalu didampingi Ketua Komsos Keuskupan Manado Pst. Yohanes I Made Pantyasa Pr dan Pastor Paroki Santo Yohanes Penginjil, Laikit Pst. Cherril Angelo Ferdy Tanod Pr, kembali mengingatkan tugas-tugas Komsos. Menurutnya tugas Komsos harus disadari sebagai karya pelayanan.
“Tugas Komsos, pertama sebagai dokumentator yaitu mendokumentasi kegiatan-kegiatan Paroki-Keuskupan. Tugas kedua yaitu menjadi Komunikator yaitu mengkomunikasikan iman dan ajaran gereja. Ketiga, mewartakan iman yaitu missionaries di dunia digital. Selanjutnya membangun relasi yang efektif dan kelima yaitu menjadi jembatan,” ungkap Pastor Lalu.
Pastor Lalu juga mengingatkan soal Pesan Paus Fransiskus untuk Hari Komunikasi Sosial ke-59 tahun 2025, yang mengusung tema: “Bagikanlah dengan lemah lembut harapan yang ada di dalam hatimu.”
Paus Fransiskus menekankan perlunya menjadi komunikator yang membawa harapan, khususnya di tengah dunia yang dilanda polarisasi dan misinformasi. Komunikasi yang penuh agresivitas, prasangka, dan fanatisme harus dihindari agar tidak menyesatkan atau memecah belah. Harapan yang sejati berwajah Yesus Kristus yang bangkit, yang selalu menyertai dan menguatkan. Komunikasi harus disampaikan dengan lemah lembut, penuh hormat, dan empati, meneladani Yesus. Komunikator Kristiani diajak untuk memberikan pertanggungan jawab atas harapan yang mereka miliki, sebagai bentuk kesaksian iman.
“Paus mengingatkan agar komunikasi tidak disederhanakan menjadi slogan-slogan yang provokatif, tetapi benar-benar menyampaikan kebenaran. Harapan adalah proyek bersama yang hanya bisa berkembang dalam komunitas yang saling mendukung. Komunikasi hendaknya menjadi sarana untuk membangun persekutuan, bukan memecah belah. Paus mengaitkan pesan ini dengan tema Yubileum 2025 “Peziarah Pengharapan,” mengajak semua untuk menjadi pembawa pengharapan. Komunikator perlu membuka diri terhadap karya Roh Kudus, yang membantu menemukan dan mengungkapkan kebaikan tersembunyi,” papar Pastor Anthonius Lalu.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Badan Pengurus Komsos Keuskupan Manado dan umat paroki setempat, Ketua Komsos Keuskupan Manado Pst. Yohanes I Made Pantyasa Pr, Pastor Paroki St. Yohanes Penginjil Laikit Pst. Cherril F Tanod Pr., dan Pastor Rekan Pst. Glen Woy Pr.(Roy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar