Selasa, 31 Oktober 2023

Mengapa Gereja Katolik Memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus

 1 November





Setiap tanggal 1 November umat Katolik memperingati sebagai Hari Raya Semua Orang Kudus. Mengapa gereja katolik memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus atau dalam bahasa Latin: Sollemnitas Omnium Sanctorum.  Sollemnitas Omnium Sanctorum adalah untuk mengenang dan menghormati semua orang suci dan saksi iman dalam sejarah Kristen.

Hari raya ini awalnya dirayakan oleh Gereja Timur, untuk memperingati mereka yang telah mati karena iman mereka dalam Yesus Kristus. Di Gereja Barat, khususnya di Roma, perayaan ini dimulai pada tahun 609 ketika Paus Bonifasius IV mengubah Pantheon, sebuah tempat ibadah bagi dewa-dewi Romawi, menjadi sebuah gereja yang dipersembahkan kepada Santa Maria dan para Rasul.

Hari Raya Semua Orang Kudus dirayakan satu hari sebelum perayaan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman. Perayaan ini tidak hanya mengenang orang-orang suci yang diakui oleh Gereja, tetapi juga mereka yang belum diakui dan yang tidak dikenal. Ini adalah saat untuk menghormati semua anggota Gereja yang telah mengabdikan hidup mereka kepada Yesus Kristus dan telah disucikan oleh iman mereka. Khususnya, perayaan ini memperingati mereka yang telah mempertahankan iman mereka dengan baik sepanjang perjalanan mereka di dunia ini, dan sekarang menerima ganjaran di surga.

Para orang kudus, termasuk Santo-santa dan Beato-beata, adalah teladan bagi kita. Mereka adalah perintis dan penuntun dalam iman kita. Mereka berdiri di hadapan takhta Allah, memperjuangkan kita dan mendoakan kita. Mereka menanti saat kebangkitan tubuh dan saat Kristus menyatakan diri dalam kemuliaan, di mana kita akan menjadi serupa dengan-Nya.

Dalam Kekristenan, utamanya Gereja Katolik Roma, istilah Santo bagi pria dan bagi wanita disebut Santa merupakan gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah terbukti menjalani hidup dengan kebajikan yang heroik, atau disebut juga suci (kudus). 

Umat Kristen yang merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus melakukannya dengan dasar keyakinan bahwa terdapat ikatan spiritual doa antara umat yang berada dalam api penyucian (Ecclesia Penitens), umat yang berada di surga (Ecclesia Triumphans), serta umat yang masih hidup (Ecclesia Militans).

Kebahagiaan dan kemuliaan para orang kudus tak bisa diungkapkan dengan kata-kata manusiawi. Semua air mata mereka dihapus oleh Yesus, dan saat itu tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis, atau dukacita. Itu adalah janji yang disampaikan dalam Kitab Wahyu.

Hari Raya Semua Orang Kudus adalah saat untuk merayakan kesucian dan kebahagiaan rohani, serta untuk memuliakan mereka yang telah menjadi teladan dalam iman Kristen.

Minggu, 29 Oktober 2023

Santo Marcellus, Martir

30 Oktober






Santo Marcellus adalah sorang perwira pasukan kekaisaran Romawi yang bertugas di  Tingis Afrika Utara  (sekarang bernama Tangier - Maroko).  Perwira Romawi yang ini konon menjadi Kristen dan dipermandikan langsung oleh Santo Petrus Rasul. Pada tahun 298 Marcellus menolak untuk berpartisipasi dalam upacara mempersembahkan korban untuk memuja kaisar dan dewa-dewa Romawi dalam perayaan ulang tahun Kaisar Maximianus.  Marcellus melemparkan ikat pinggang militer, seragam dan senjatanya lalu dengan lantang berkata : "Aku hanya akan mengabdi kepada Raja Abadi, Tuhanku Yesus Kristus".

Seketika Ia langsung ditangkap dan dibawa ke pengadilan. Dalam persidangan, Marcellus dengan berani memaklumkan dirinya sebagai seorang pengikut Kristus. Ia tetap menolak untuk mempersembahkan korban bagi dewa-dewa Romawi,  meskipun diancam dengan hukuman mati.  Keteguhan iman Santo Marcellus membuat Cassianus, Juru  tulis steno di pengadilan itu,  menolak untuk menuliskan jalannya persidangan dan melemparkan alat tulisnya. Di hadapan persidangan itu secara terbuka Cassianus menyatakan bahwa ia juga adalah seorang Kristen.

Santo marcellus dan Santo Cassianus kemudian dijatuhi hukuman mati dengan cara dipenggal.

Relikwi Santo Marcellus  kemudian dibawa dan disemayamkan di kota León, dimana ia diangkat menjadi menjadi santo pelindung kota tersebut.  Di kota ini namanya juga diabadikan di  The Plaza de San Marcello dan Gereja San Marcelo, sebuah gereja dari abad ke – 10.

Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI Kembali Laksanakan Donor Darah

 



 

Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) kembali menggelar aksi kemanusian melalui donor darah usai perayaan ekaristi Minggu Biasa XXX, Minggu (29/10/2023). Kali ini donor darah rutin ini dilaksanakan oleh Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Bunda Teresa Dari Calcutta GPI berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang RSUP Prof Kandou.

Umat sangat  antusias dalam donor darah ini yang bertepatan juga dalam pada misa yaitu “Kasihilah Tuhan Allah mu dan lasihilah sesama mu manusia seperti diri mu sendiri.”

Diketahui donor darah rutin dilaksanakan Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI. Sebelumnya Juli 2023 lalu juga WKRI melaksanakan kegiatan yang sama dan disambut antusias umat.(Roy)

Jumat, 27 Oktober 2023

Santo Simon dan Yudas, Rasul

 

28 Oktober


Hari ini, kita merayakan Santo Simon dan Yudas, dua rasul yang juga saudara seiman. Mereka disebut bersama karena namanya sering disebut bersama dalam Injil-injil Sinoptik dan mengalami nasib yang sama sebagai martir di Persia (sekarang Iran).

Simon, saudara sepupu Yesus, juga dikenal sebagai 'Si Zelot' karena fanatik dalam mematuhi Hukum Taurat Yahudi. Dia mungkin merupakan pengikut aliran Zelot yang berperang melawan penjajah Romawi. Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang karyanya sebagai rasul, tradisi menyebutkan bahwa ia mewartakan Injil di Mesir dan akhirnya menjadi uskup di Edessa, Irak, sebelum mati dengan damai.

Yudas, saudara Yakobus Muda, adalah pemberani yang juga dipanggil oleh Yesus. Ia dikenal melalui Surat Yudas, yang memberi semangat kepada umat Kristen pada masa krisis akhlak. Namun, penulis surat ini masih menjadi perdebatan di antara ahli modern. Namun demikian, tradisi menyebut bahwa Yudas mewartakan Injil dan akhirnya mati sebagai martir bersama Simon di Persia.

Santo Simon dan Yudas menjadi inspirasi bagi kita dalam ketabahan dan kesetiaan kepada iman, serta dalam menjalankan tugas yang sulit. Hari ini, kita merayakan warisan mereka dalam melayani Kristus dan memberikan kesaksian iman di tengah tantangan.

Minggu, 22 Oktober 2023

Pastor Tinangon: Tuhan Tidak Mengejar Harta, Jabatan dan Prestasi Kita


 

BTDC GPIPastor Petrus Tinangon Pr mengingatkan bahwa Tuhan tidak mengejar harta, jabatan maupun prestasi yang kita raih. Hal itu diungkapkan Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) itu dalam khotbah saat merayakan perayaan ekaristi bersama umat wilayah rohani Santa Ursula, Sabtu (21/10/2023).

Misa ini diawali pembacaan kisah Santa Ursula oleh Frater Dirros Pugon Pr. Dalam misa syukur perayaan pesta pelindung Wilayah Rohani Santa Ursula itu Pastor Petrus membacakan Injil Lukas 10:38-42 yang mengisahkan Maria dan saudaranya Marta.

Pastor Petrus mengungkapkan, Injil tersebut mengisahkan Yesus bersama murid-muridnya tiba di sebuah kampung dan diterima oleh Marta yang memiliki saudara Marta. Dua wanita ini memiliki karakter berbeda. Marta sebagai tuan rumah sibuk melayani tamu-tamunya yakni Yesus dan  murid-muridnya. Sedangkan saudaranya Maria memilih duduk dekat Yesus dan mendengarkan-Nya. Sampai kemudian Marta protes dengan Maria yang hanya duduk saja dan tidak membantunya melayani para tamu. Yesus berkata, ”Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil daripadanya.”

Pastor Tinangon mengungkapkan, dalam kehidupan saat ini, kita juga sibuk bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan, atau mendapatkan perhatian dan kepercayaan untuk jabatan atau kekuasaan. Kita juga berusaha keras untuk meraih prestasi yang membanggakan.

“Tetapi bagi Allah, bukan itu yang diinginkan-Nya. Bukan harta, bukan jabatan atau prestasi yang membanggakan yang diinginkannya. Tetapi sudahkan kita sibuk mencari Allah. Apakah prestasi lebih membanggakan dari melaksanakan kasih karunia Tuhan kepada kita?. Hati-hati saat ini banyak orang bekerja keras mengaku untuk memuliakan Tuhan, tetapi sebenarnya hanya mengejar harta kekayaan, jabatan atau prestasi yang membanggakan  diri sendiri. Allah menginginkan kita peduli dan mengasihi sesama kita,” ungkap Pastor Petrus Tinangon.

Lanjut Pastor Tinangon, Santo Benediktus menggunakan  motto andalan Ora et Labora yang berarti Bekerja dan Doa. “Tetapi di zaman saat ini lebih banyak orang yang bekerja tanpa berdoa, atau berdoa saja tanpa berusaha.  Berdoa saja tanpa ada usaha, maka akan  sia-sia. Bagaimana mungkin akan sukses atau berhasil kalau hanya berdoa saja tanpa berusaha,” ujar Pastor.(Roy)


Jumat, 20 Oktober 2023

Santa Ursula, Perawan dan Martir

 

21 Oktober

 



St. Ursula adalah seorang perawan dan martir yang hidup di wilayah Britania. Ia lahir dalam keluarga Raja Notus atau Maurus, yang dikenal sebagai pemimpin yang saleh dan baik hati. Meskipun pasangan kerajaan ini sangat saleh, mereka telah lama menantikan keturunan, dan dalam doa mereka berjanji untuk mendidik anak mereka dalam kasih Kristus jika permohonan mereka dikabulkan.

Allah mengabulkan doa mereka, dan lahirlah seorang puteri yang cantik dan cerdas bernama Ursula. Nama Ursula dipilih setelah Raja Notus melihat gugusan bintang Ursa Minor di langit. Saat Ursula tumbuh dewasa, kecantikannya menjadi terkenal, dan banyak bangsawan yang tertarik padanya. Namun, Ursula memutuskan untuk sepenuhnya mendedikasikan hidupnya kepada Kristus.

Ketika seorang raja yang kuat melamar Ursula untuk putranya, Pangeran Etherius, ayah Ursula bimbang. Meskipun lamaran tersebut lebih berkuasa daripada Raja Notus, ayah Ursula merasa khawatir bahwa pangeran dan kerajaannya belum mengenal Allah. Ursula mengusulkan empat syarat yang harus dipenuhi sebelum ia menerima lamaran tersebut, termasuk baptisan Pangeran Etherius sebagai seorang Katolik.

Ursula bersama 11.000 gadis dan 11 kapal melakukan ziarah ke Roma setelah syarat-syaratnya diterima. Di sana, Ursula bertemu dengan Paus Cyriacus dan meminta agar semua gadis dibaptis. Setelah pulang dari ziarah, mereka kembali ke Kӧln, Jerman. Namun, mereka dihadapi oleh bangsa Hun yang ingin merebut mereka. Ursula dan kawan-kawannya lebih memilih mati sebagai martir daripada menyangkal iman mereka.

Gereja St. Ursula di Kӧln dibangun untuk menghormati mereka, dan St. Ursula dikenang pada tanggal 21 Oktober dalam kalender liturgi. St. Ursula mengajarkan pentingnya doa, kasih kepada Allah di atas segalanya, dan peran penting perempuan dalam membawa orang kepada Tuhan.

St. Ursula menjadi simbol keimanan dan keberanian sepanjang sejarah Gereja.

Rabu, 18 Oktober 2023

Pastor Alo Koraag Jelaskan Perbedaan KIK dan WKRI

 


 

BTDC GPI - Pastor Alo Koraag menjelaskan berbedaan Kaum Ibu Katolik (KIK) dan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI). Hal itu ditegaskan Pastor Alo saat berkunjung di Wilayah Rohani Maria Ratu Rosario, Rabu 18 Oktober 2023.

Kunjungan ini diawali Pastor dengan perkenalan sebagai pastor rekan selama tiga tahun. Pastor kemudian mengecek status masing-masing pengurus dan umat. Selanjutnya Pastor Alo kemudian memimpin misa dan berdoa Rosario Misioner bersama umat Wilayah Rohani Sta Elisabeth. Pada kesempatan itu doa Rosario misioner mendoakan peristiwa gembira. Usai misa dan doa rosario Pastor Alo mengingatkan agar semua ibu-ibu ikut KIK.

“Kaum Ibu Katolik itu adalah kelompok kategorial sama halnya dengan Kaum Bapak Katolik (KBK) atau Orang Muda Katolik (OMK). Berbeda dengan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) yang adalah organisasi masyarakat dan tidak semua ibu-ibu bisa masuk WKRI karena ada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Ibu-ibu wajib ikut KIK, dan tidak wajib ikut WKRI. Tetapi ibu-ibu di WKRI wajib ikut KIK,” jelas Pastor Koraag.

Lanjut Pastor Alo, makanya wilayah rohani atau stasi harus membentuk KIK. “Ini harus dipahami, supaya tidak ada lagi yang salah presepsi soal KIK dan WKRI,” ungkap Pastor Alo.(Roy)

Selasa, 17 Oktober 2023

Santo Lukas, Pengarang Injil

 

18 Oktober



Santo Lukas, Penulis Injil yang Penuh Kasih Lukas lahir di Antiokia pada masa ketika kota ini menjadi salah satu pusat terkemuka di Kekaisaran Romawi, kaya dan luas. Pada saat itu, Kristen pertama kali menyebar ke Antiokia akibat penganiayaan oleh orang-orang Yahudi. Di tengah situasi ini, orang Kristen membawa ajaran Tuhan dan berusaha mempertobatkan banyak orang, termasuk Yahudi dan Yunani. Salah satu yang bertobat di kota ini adalah seorang tabib terkemuka bernama Lukanos, atau lebih dikenal dengan Lukas.

Setelah pertobatan, Lukas bergabung dengan Paulus dalam perjalanan misi ke Makedonia, Yerusalem, dan Roma. Di Yerusalem, Paulus ditangkap dan dipenjarakan selama dua tahun, dan Lukas selalu mendampingi Paulus dengan setia. Saat itulah mungkin Lukas mulai mengumpulkan bahan-bahan untuk menulis Injil dan bagian awal Kisah Para Rasul.

Lukas adalah seorang individu terdidik dengan bahasa yang halus. Pandangannya sangat dipengaruhi oleh ajaran Paulus, dengan penekanan kuat pada keselamatan Allah bagi semua bangsa, serta perhatian khusus kepada yang lemah, miskin, dan terpinggirkan. Lukas juga menggarisbawahi peran penting perempuan dalam melayani Kristus dan para Rasul, dan ia adalah peneliti teliti yang selalu memeriksa kebenaran cerita yang ia dengar.

Selain menulis Injil, Lukas juga menciptakan Kisah Para Rasul, menggambarkan perkembangan gereja dari kenaikan Kristus hingga tiba Paulus di Roma. Lukas menekankan pesan kabar gembira yang ditujukan kepada semua, terutama mereka yang lemah, terpinggirkan, fakir, dan berdosa. Oleh karena itu, Injil Lukas sering disebut "Injil Kasih Allah" karena menggambarkan belas kasih Allah yang tak terbatas.

Lukas dikenal dengan lambang lembu, yang terkait dengan persembahan imam Zakaria di Bait Allah Yerusalem, dan ia meninggal sebagai seorang martir pada usia 84 tahun. Ia dihormati sebagai pelindung para pelukis, sebuah saksi penting dalam sejarah Kristen yang mengilhami dengan pesan kasih, keadilan, dan belas kasih Allah.


Pastor Alo Koraag Ingatkan Ibu-ibu Wajib Ikut KIK



BTDC GPI - Pastor Alo Koraag mengingatkan agar ibu-ibu wajib ikut Kaum Ibu Katolik (KIK). Hal itu ditegaskan Pastor Alo saat berkunjung di Wilayah Rohani St Mikael, Selasa 17 Oktober 2023.

Kunjungan ini diawali Pastor dengan perkenalan sebagai pastor rekan selama tiga tahun. Pastor kemudian mengecek status masing-masing pengurus dan umat. Selanjutnya Pastor Alo kemudian memimpin misa dan berdoa Rosario Misioner bersama umat Wilayah Rohani Sta Elisabeth. Pada kesempatan itu doa Rosario misioner mendoakan peristiwa gembira. Usai misa dan doa rosario Pastor Alo mengingatkan agar semua ibu-ibu ikut KIK. “Kaum Ibu Katolik itu adalah kelompok kategorial sama halnya dengan Kaum Bapak Katolik (KBK) atau Orang Muda Katolik (OMK). Berbeda dengan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) yang adalah organisasi masyarakat. Ibu-ibu wajib ikut KIK, dan tidak wajib ikut WKRI. Tetapi ibu-ibu di WKRI wajib ikut KIK,” jelas Pastor Koraag.

Lanjut Pastor Alo, makanya wilayah rohani atau stasi harus membentuk KIK. “Ini harus dipahami, supaya tidak ada lagi yang salah presepsi soal KIK dan WKRI,” ungkap Pastor Alo.(Roy) 

Senin, 16 Oktober 2023

Pastor Alo Koraag Berdoa Rosario Bersama Umat Wilayah Sta Elisabeth

 


 

BTDC GPI - Umat Wilayah Rohani Sta Elisabth mendapat kunjungan pastor rekan Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) Pst Yan Silvianus (Alo) Koraag Pr, Senin (16/10/2023) di keluarga Pesoth Yehosua.

Pastor Alo Koraag pada kesempatan itu langsung mengawali dengan perkenalan sebagai pastor rekan selama tiga tahun. Pastor kemudian mengecek status masing-masing pengurus dan umat.

Selanjutnya Pastor Alo kemudian memimpin misa dan berdoa Rosario Misioner bersama umat Wilayah Rohani Sta Elisabeth. Pada kesempatan itu doa Rosario misioner mendoakan peristiwa gembira. Usai misa dan doa rosario Pastor Alo berdialog  dialog dengan umat diawali dengan perkenalan sebagai pastor rekan selama tiga tahun. “Kepala Pastor Paroki tetap Pastor Petrus Tinangon, saya hanya pastor rekan dan tetap tunduk pada pastor paroki,” tutur Pastor Alo. Pastor juga mengingatkan soal perayaan ekaristi yang wajib dirayakan dan  merupakan puncak iman umat katolik.

Pastor Alo juga mengingatkan soal pemekaran wilayah yang merupakan program paroki. “Idealnya satu wilayah rohani sekitar 20 keluarga. Di tempat lain ada wilayah rohani atau stasi hanya delapan keluarga saja,” jelas Pastor Alo.(Roy)

Sabtu, 14 Oktober 2023

Pastor Alo Koraag Berdoa Rosario Bersama Umat Wilayah Yohanes Rasul

 


BTDC GPI - Umat Wilayah Rohani St Yahanes Rasul dan Penginjil mendapat kunjungan pastor rekan Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) Pst Yan Silvianus (Alo) Koraag Pr, Sabtu (14/10/2023) di keluarga Gabriel Pati.

Pastor Alo Koraag kemudian memimpin misa dan berdoa Rosario Misioner bersama umat Wilayah Rohani St Yohanes Rasul dan Penginjil. Pada kesempatan itu doa Rosario misioner mendoakan peristiwa gembira. Usai misa dan doa rosario Pastor Alo berdialog  dialog dengan umat diawali dengan perkenalan sebagai pastor rekan selama tiga tahun. Pastor kemudian mengecek status masing-masing pengurus dan umat.

“Kepala Pastor Paroki tetap Pastor Petrus Tinangon, saya hanya pastor rekan dan tetap tunduk pada pastor paroki,” tutur Pastor Alo. Pastor juga mengingatkan soal perayaan ekaristi yang wajib dirayakan dan  merupakan puncak iman umat katolik.

Pastor Alo juga mengingatkan soal pemekaran wilayah yang merupakan program paroki. “Idealnya satu wilayah rohani sekitar 20 keluarga. Di tempat lain ada wilayah rohani atau stasi hanya delapan keluarga saja,” jelas Pastor Alo.(Roy)

Jumat, 13 Oktober 2023

Pastor Petrus Tinangon Berosario Bersama Umat Wilayah Ursula di Gua Maria

 

 


BTDC GPI - Umat Wilayah Sta Ursula melaksanakan doa rosario di Gua Maria, halaman Gereja Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah  (BTDC GPI), Jumat 13 Oktober 2023.

Ibadah Rosario misioner dengan memperingati peristiwa sedih itu dipimpin Ketua Wilayah Rohani Sta Ursula, Michael Jonathan. Pastor Paroki Petrus Tinangon Pr juga ikut bergabung dengan umat wilayah Sta Ursula dalam doa Rosario itu. Bahkan di akhir, Pastor Petrus Tinangon memberikan berkat penutup.

Ketua Wilayah Rohani berterima kasih kepada Pastor Petrus yang mau bergabung bersama umat wilayah rohani Sta Ursula dalam doa rosario dan memberikan berkat.(Roy)

Pastor Alo Koraag Berdoa Rosario Bersama Umat Wilayah Ambrosius


 

BTDC GPI - Pastor rekan Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) Pst Yan Silvianus (Alo) Koraag Pr memimpin misa dan berdoa Rosario Misioner bersama umat Wilayah Rohani Sta Ambrosius, Jumat (13/10/2023) di rumah keluarga Sjauw En Wa -Karnyoto. 

Pada kesempatan itu doa Rosario misioner mendoakan peristiwa sedih. Usai misa dan doa rosario Pastor Alo berdialog  dialog dengan umat diawali dengan perkenalan sebagai pastor rekan selama tiga tahun. Kemudian dilanjutkan dengan mengecek status masing-masing pengurus dan umat.

“Kepala Pastor Paroki tetap Pastor Petrus Tinangon, saya hanya pastor rekan dan tetap tunduk pada pastor paroki,” tutur Pastor Alo. Pastor juga mengingatkan soal perayaan ekaristi yang wajib dirayakan dan  merupakan puncak iman umat katolik.

Pastor Alo juga mengingatkan soal pemekaran wilayah yang merupakan program paroki. “Idealnya satu wilayah rohani sekitar 20 keluarga. Di tempat lain ada wilayah rohani atau stasi hanya delapan keluarga saja,” jelas Pastor Alo.(Roy) 

Jumat, 06 Oktober 2023

Pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario

 7 Oktober

Sejarah Doa Rosario 




Doa Rosario adalah salah satu bentuk devosi yang sangat populer di kalangan umat Katolik, menggambarkan kisah penyelamatan Kristus dan peran penting Bunda Maria dalamnya. Devosi ini telah menjadi bagian integral dari tradisi Katolik selama berabad-abad, dan terus dihargai oleh umat Katolik di seluruh dunia.

Dalam doa ini, umat Kristiani merenungkan karya penebusan Kristus melalui 15 peristiwa Sejarah Keselamatan, sambil mendaraskan serangkaian doa, termasuk Salam Maria, Bapa Kami, dan Kemuliaan. Pesta Rosario Suci dirayakan oleh seluruh Gereja setiap tanggal 7 Oktober, dalam Minggu pertama bulan Oktober.

Awal mula praktik doa Rosario dapat ditelusuri hingga kebiasaan doa di kalangan para biarawan di biara-biara zaman dulu. Pada masa itu, para biarawan biasanya mendaraskan 150 Mazmur (Doa Ofisi) setiap hari. Bagi yang buta huruf atau tidak tahu membaca, doa "Pater Noster" (Bapa Kami) digunakan sebagai pengganti. Mereka bahkan menggunakan tali simpul, yang disebut "Pater Noster," untuk menghitung doa Bapa Kami.

Seiring waktu, devosi kepada Santa Perawan Maria semakin berkembang, dan para biarawan monastik memperkuat hubungan ini. Pada abad ke-11, muncul kebiasaan memberi salam kepada patung atau arca Maria saat melewati. Meskipun Salam Maria saat itu singkat, hanya mencakup bagian pertama dari doa, yang berakhir dengan "dan terpujilah buah tubuhmu."

Jumlah Salam Maria yang didaraskan dihitung dengan tali "Pater Noster." Kemudian, Salam Maria digunakan sebagai pengganti doa Bapa Kami. Jumlahnya tetap 150, sesuai dengan jumlah Mazmur yang didaraskan oleh para biarawan. Karena 150 Mazmur ini dibagi menjadi tiga bagian, doa Salam Maria juga dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing terdiri dari 50 kali.

Abad XV seorang biarawan bernama Dominikus yang diberi julukan "dari Prusia" menggabungkan doa Rosario yang terdiri dari 50 Salam Maria dengan renungan mengenai kehidupan Yesus dan ibuNya. Pada tahun 1410, Dominikus yang seorang novis itu menyusun 50 seruan penutup doa "Salam Maria". Salam Maria yang terdiri dari 50 kali disebut "Korona," yang mengingatkan pada mahkota yang sering digunakan sebagai hiasan pada arca Maria. Bagian kedua Salam Maria, yang berfokus pada permohonan kepada Santa Maria, menjadi bagian resmi doa setelah Paus Pius V meresmikan terbitan 'Breviarium' (doa harian Gereja) pada tahun 1568. Namun, bagian ini baru diterima umum pada abad XVII.

Selanjutnya 15 peristiwa Rosario disusun di Spanyol sekitar tahun 1488. Daftar itulah yang kemudian disahkan oleh Paus Pius V, seorang biarawan Dominikan, ketika menetapkan Rosario sebagai doa Gereja yang sah pada 1568. Setahun sebelumnya, Pius mengesahkan teks doa Salam Maria yang sampai sekarang tidak diubah.

Peristiwa terbesar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 7 Oktober sebagai tanggal Pesta Santa Maria Ratu Rosario ialah peristiwa kemenangan pasukan Kristen dalam pertempuran melawan pasukan Islam Turki. Ketika menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan agar seluruh umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Maria atas Gereja. Doa umat itu ternyata dikabulkan Tuhan. Pasukan Kristen dibawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571 (Minggu pertama bulan Oktober 1571). Sebagai tanda syukur Paus Pius V (1566-1572) menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari pesta Santa Maria Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX (1667-1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia.

Selanjutnya Paus Leo XIII (1878-1903) lebih meningkatkan nilai pesta ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Maria. Kemudian berdoa Rosario itu langsung diminta Bunda Maria sendiri agar didoakan umat pada peristiwa-peristiwa penampakannya di Lourdes, Prancis (1858), Fatima, Portugal (1917), di Beauraing, Belgia (1932-1933) dan di berbagai tempat lainnya akhir-akhir ini.

Kamis, 05 Oktober 2023

Pastor Alo Koraag Kunjungi Umat Wilayah Santo Ursula

 


 

BTDC GPI - Pastor rekan Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) Pst Yan Silvianus (Alo) Koraag Pr memimpin misa dan berdoa Rosario Misioner dengan umat Wilayah Rohani Sta Ursula, Kamis (05/10/2023) di rumah keluarga Lumenta Musaling.  

Pada kesempatan itu doa Rosario misioner mendoakan peristiwa terang. Usai misa dan doa rosario Pastor Alo melajutkan  dialog dengan umat diawali dengan perkenalan sebagai pastor rekan selama tiga tahun. Kemudian dilanjutkan dengan mengecek status masing-masing umat.

“Kepala Pastor Paroki tetap Pastor Petrus Tinangon, saya hanya pastor rekan dan tetap tunduk pada pastor paroki,” tutur Pastor Alo.

Pastor Alo juga mengingatkan soal pemekaran wilayah yang merupakan program paroki. “Idealnya satu wilayah rohani sekitar 20 keluarga. Bahkan di tempat lain ada wilayah rohani atau stasi hanya delapan keluarga saja,” jelas Pastor Alo.(Roy)

Rabu, 04 Oktober 2023

Pst Alo Koraag dan Pst Petrus Tinangon Berkati Keluarga Mandey Dumais



BTDC GPI - Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC GPI) Pst Petrus Tinangon Pr dan pastor rekan Pst Yan Silvianus (Alo) Koraag Pr mendoakan dan memberkati Keluarga Mandey Dumais yang merayakan syukuran HUT pernikahan pada Rabu (04/10/2023) di Wilayah Rohani Maria Ratu Rosari.

Syukuran HUT ke 21 pernikahan itu dilaksanakan melalui misa syukur yang dipimpin Pst Alo Koraag dan doa Rosario peristiwa mulia. Untuk doa Rosario peristiwa mulai didoakan bagi bangsa dan negara Indonesia, doa untuk saudara-saudari kita yang meghadapi penderitaan, doa untuk suadara-saudari kita yang diliputi ketakutan dan kecemasan, doa untuk para korban kekerasan dan doa untuk keluarga Mandey Dumais.

Pada kesempatan itu Pst Petrus Tinangon dan Pst Alo Koraag mendoakan dan memberkati secara khusus keluarga tersebut.(Roy)   

Selasa, 03 Oktober 2023

Santo Fransiskus dari Assisi

 

4 Oktober



Pada tanggal 4 Oktober, kita merayakan Santo Fransiskus dari Asisi, seorang santo yang luar biasa. Ia adalah pendiri Ordo Fransiskan yang hingga kini terus berkembang.

Fransiskus lahir di Assisi, Italia, pada tahun 1181, sebagai putra seorang pedagang kaya bernama Pietro Bernardone. Awalnya, Fransiskus lebih suka bersenang-senang daripada belajar. Namun, perubahan besar dalam hidupnya terjadi saat ia dipenjara setelah berpartisipasi dalam perang. Selama masa penahanan itu, ia mendekatkan diri kepada Tuhan.

Setelah dibebaskan, Fransiskus menjalani hidup sederhana dan melayani orang miskin. Ia mendirikan Ordo Fransiskan, yang mengikuti prinsip kesederhanaan dan kemiskinan, serta menganggap semua makhluk sebagai saudara.

Fransiskus dikenal karena kasihnya terhadap alam dan binatang. Ia memiliki kemampuan untuk berbicara dengan binatang dan sering kali berbicara kepada mereka. Salah satu kisah terkenal adalah ketika ia menjinakkan serigala yang menakutkan penduduk kota Gubbio.

Pada tahun 1224, Fransiskus saat Fransiskus sedang meditasi menerima stigmata, tanda-tanda luka yang sama dengan luka-luka Yesus Kristus pada tubuhnya. Ia menjalani sisa hidupnya dalam kerendahan hati.

Santo Fransiskus meninggal pada tanggal 3 Oktober 1226 dalam usianya yang ke empat puluh lima tahun. Pengikut-pengikutnya meneruskan karyanya dalam semangat kerendahan hati dan cinta kasih, mengikuti teladan seorang pengikut Kristus yang sejati.

Tugas Sebagai Pastor Rekan, Pst Alo Koraag Mulai Kunjungi Umat

 

Pastor Yan Silvianus Koraag Pr bersama umat Wilayah Rohani St Thomas Becket.

 

 

BTDC GPI - Sejak Minggu (01/10/2023) Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC – GPI) ketambahan seorang pastor rekan sesuai surat keputusan Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC.

Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC telah menugaskan dan menempatkan Pastor Yan Silvianus Koraag Pr, atau lebih akrab disapa Pastor Alo, sebagai pastor rekan di Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI. Surat keputusan Uskup Manado itu telah dibacakan Pastor Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta GPI, Pst Petrus Tinangon Pr dalam misa Minggu (01/10/2023).

Pastor Alo yang berusia 57 tahun pada 2 Oktober 2023 itu langsung melaksanakan tugasnya dengan mengunjungi umat wilayah rohani dan mengambil kesempatan awal pada ibadah rosario di wilayah rohani. Wilayah Rohani yang mendapat kesempatan pertama kunjungan Pst Alo Koraag adalah Wilayah Wohani Santo Thomas Becket dengan mengadakan misa sekaligus ibadah Rosario di rumah Keluarga Pesoth - Sumeisey dan Keluarga Pesoth – Mbayang.

Selanjutnya Pst Alo Koraag akan mengunjungi umat wilayah rohani sesuai jadwal dalam  ibadah Rosario.(Roy)