Sabtu, 02 Desember 2023

Santo Fransiskus Xaverius

3 Desember



Santo Fransiskus Xaverius bernama asli Francesco de Yassu Javier lahir di istana Xavier di Navarra, Spanyol pada 7 April 1506. Ia Santo yang pernah menginjakan kaki di Indonesia. Salah seorang teman pergaulan dan sahabatnya di Paris ialah Ignasius Loyola yang berpengaruh besar terhadap jalan hidup Fransiskus sebagai seorang misionaris besar dalam sejarah Gereja. "Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, namun kehilangan jiwanya?" Pertanyaan ini mempengaruhi sikapnya yang mengilhami jalan hidupnya. Bersama Ignasius Loyola dan lima rekannya yang lain, termasuk Petrus Faber, Fransiskus mengikrarkan kaulnya pada 15 Agustus 1534 di gereja Montmatre. 

Pengikraran kaul ini menandai awal berdirinya Serikat Yesus yang secara resmi direstui oleh Paus Paulus III (1534-1549) pada tahun 1540. Fransiskus ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 24 Juni 1537. Pada 16 Maret 1540, Xaverius meninggalkan rekan-rekannya di Roma dan berangkat ke Portugal untuk memenuhi undangan Raja Yohanes III, yang meminta imam-imam Yesuit mewartakan Injil di wilayah jajahan Portugis di India. Bersama dua rekannya dari Portugis, Fransiskus memulai perjalanan pada 7 April 1541. Tiba di Goa, India pada tanggal 6 Mei 1542, Fransiskus mulai berkarya di India Selatan dan Sri Langka. Karyanya di Goa gemilang dengan cara pewartaannya yang menarik. Pada tahun berikutnya, sekitar tanggal 27 Januari, ia mengabarkan ke Roma sudah mempermandikan kurang-lebih 10.000 orang dalam waktu satu bulan. 

Setelah tiga tahun (1542-1545), mewartakan Injil di pantai Barat India, Fansiskus bertolak ke Malaka. Musim semi tahun 1545, ia tiba di Malaka dan mewartakan Injil di sana. Awal tahun 1546, ia berlayar dengan kapal dagang ke gugusan kepulauan di Indonesia bagian timur, terutama di Maluku. Fransiskus mempermandikan kira-kira 1000 orang Ambon dan mempersiapkan kedatangan imam-imam baru. Lalu ia menuju ke Ternate pada bulan Juli 1546.

Setelah Fransiskus mengatur kedatangan pengganti-penggantinya, ia kembali ke Malaka untuk selanjutnya pergi ke Jepang. Pada tanggal 14 Juni 1549, Fransiskus berlayar ke Jepang ditemani oleh Pater Cosmas de Torres, Bruder Juan Fernandez, Anger, seorang Jepang yang sudah bertobat dan dua orang lainnya.

Mereka tiba di Kagoshima, Kyushu pada 15 Agustus 1549. Mula-mula mereka berusaha mempelajari bahasa Jepang dan menerjemahkan ajaran-ajaran Kristen ke dalam bahasa daerah setempat. Dari Kagoshima, pada bulan Agustus 1550 Fransiskus bersama kawan-kawannya berlayar ke Honshu, pulau terbesar dari gugusan kepulauan Jepang. Orang-orang Jepang menyambut baik mereka dan tertarik sekali dengan ajaran-ajaran Kristen yang disampaikan dengan penuh rasa hormat dan keberanian.

Satu setengah tahun di Jepang,  kecemburuan dan perlawanan dari rahib-rahib Budha sangat gencar namun semuanya dapat diatasi. Pada tahun 1552 Xaverius kembali ke India sementara Pater Torres dan Bruder Fernandez menetap di Jepang untuk melanjutkan karya misi di sana.

Setelah menyelesaikan masalah-masalah Yesuit di India, Xaverius berlayar ke Tiongkok Cina, sebuah negara besar yang pada waktu itu tertutup bagi orang-orang asing. Pada April 1552, ia berlayar menuju Cina dengan sebuah kapal Portugis dan didaratkan di pulau Sanchian, di depan muara sungai Chukiang.

Saat menunggu jemputan perahu yang bersedia menyelundupkannya ke daratan Tiongkok, Xaverius tiba-tiba jatuh sakit dan dalam waktu dua minggu ia meninggal di sebuah gubug, hanya ditemani oleh seorang pemuda Tionghoa yang telah menemani dia dari Goa. Fransiskus meninggal dunia di Sanchian pada 3 Desember 1552.

Pastor Ludwig, sejarawan Gereja yang terkenal, menjuluki Fransiskus Xaverius sebagai seorang "Misionaris Perintis Agama Salib" di Asia dan misionaris terbesar semenjak Santo Paulus. Pada tahun 1622 ia dinyatakan 'kudus' oleh Paus Gregorius XV (1621-1623). Karena teladan hidupnya, Paus Pius X (1903-1914) mengangkat dia sebagai pelindung utama karya misi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar