Senin, 18 Desember 2023

Asal Mula Tradisi Kandang Natal


Tradisi Kandang Natal pertama kali dimulai oleh Santo Fransiskus Assisi (1182-1226) di kampung Greccio, Assisi, Italia.

Sekembalinya dari Tanah Suci Betlehem tahun1223, ia ingin sekali merasakan dan menyentuh misteri Sabda menjadi daging (inkarnasi), yang menjelma sebagai bayi mungil di palungan, tersenyum damai menyambut segenap makhluk yang datang menyembah-Nya. Ia ingin sekali merasakan aura suasana Betlehem, malam kudus ketika Yesus Penyelamat lahir ke dunia.

Aku mau melihat dengan mataku sendiri keadaan-keadaan pahit dan papa yang diderita-Nya sebagai bayi, bagaimana Kanak-Kanak itu dibaringkan di dalam palungan, dan bagaimana Kanak-Kanak itu diletakkan di atas jerami, dengan didampingi lembu dan keledai,” kata Fransiskus.

Fransiskus meminta seorang sahabatnya, Yohanes, orang terpandang di Greccio, untuk mempersiapkan perayaan Natal. Palungan dan jerami disediakan. Begitu  juga lembu dan keledai digiring ke tempat itu. Para biarawan dan warga setempat berkumpul dengan membawa obor dan lilin. Cahaya bintang di langit turut menerangi malam itu. Suasana kelahiran dihayati sungguh-sungguh. Warga kampung bernyanyi dengan sukacita dan malam itu Greccio menjadi Betlehem baru. Fransiskus sendiri membacakan Injil dengan sukacita dan berkhotbah dengan hati berkobar-kobar. Fransiskus seakan-akan melihat seorang bayi di palungan.

Paus Fransiskus berdoa di depan altar Natal Greccio. Hati Fransiskus bersukacita karena melihat bayi Yesus dalam palungan. Di tempat itu kemudian dibangun altar khusus sebagai warisan pesan damai dan simplisitas atau kesahajaan ilahi di hari Natal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar