![]() |
Sylvia Flora Nicolaas. |
Kamis, 4 Januari, keluarga besar dan umat Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (GPI) berduka atas kepergian Oma Sylvia Flora Nicolaas, yang akrab disapa Sylvia atau Oma Pondok, pada usia 87 tahun. Oma Sylvia meninggalkan kenangan indah bersama keluarga dan umat Paroki Bunda Teresa dari Calcutta GPI.
Oma Sylvia bersama
suami tercintanya opa Frederik Christoffel Sumeisey serta keluarga besar mereka
dikenal sebagai tokoh umat yang memiliki peran dan sumbangsih besar sehingga
berdirinya gereja Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta, GPI. Dalam suatu
percakapan Opa Sumeisey menceritakan bagaimana sampai gereja tersebut dibangun,
tak lepas dari dukungan Oma Sylvia. “Saya bilang pa Oma, bagaiman kalau torang
tanggung saja pembangunan gereja itu. Karena yang ada pa torang sama besar
dengan dana pembangunan gereja itu dalam proposal. Oma sangat setuju. Oma
bilang kita ikut jo apa yang Opa mo beking,” tutur Opa Sumeisey.
Oma Sylvia bahkan
mengawal hingga gereja Bunda Teresa Dari Calccuta yang awalnya diresmikan
sebagai stasi ini menjadi Paroki oleh Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus
Rolly Untu MSC dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dilahirkan di Cimahi
pada 18 September 1936, sebagai anak ke-3 dari lima bersaudara dari pasangan
Israel Nicolaas dan Caroline Pasla, Sylvia meninggalkan jejak yang mendalam
dalam hidupnya. Bersama kakak dan adiknya, Sylvia menyelesaikan pendidikan di SD
RK Suster Manado dan Sekolah Guru Bawah (SGB) Katolik Suster Tomohon.
Pada tanggal 30 Juni
1959, Sylvia menikah dengan Frederik Christoffel Sumeisey, SmHK, dan dikaruniai
empat orang anak: Jeffry Indra Manuel Sumeisey, Nini Triputri Pogidon Djaya
Sumeisey, Chitra Dewi Sarah Sumeisey, dan Drs. Constantiin Vipo Albertus
Sumeisey, AK.
Meninggal karena sakit
lanjut usia, Sylvia telah berjuang dengan kesehatannya. Pernah dirawat di RS
Sentra Medika Minahasa Utara sekitar bulan Agustus 2023, dia masuk keluar dari
rumah sakit tersebut sebanyak 4 kali. Kondisinya memburuk pada bulan Oktober
2023, membuatnya tak bisa berjalan. Keluarga hanya bisa berdoa dan berserah
pada Tuhan. Pelayanan sakramen minyak suci telah diterima oleh Sylvia dari
Pastor Paroki dan doa-doa dari umat. Pada Kamis, 4 Januari, jam 00.35 WITA, Oma
Sylvia tutup usia dan dimakamkan di ladang pekuburan Lux Aeterna. Paroki Bunda
Teresa dari Calcutta GPI dan sekitar mengucapkan turut berbelasungkawa atas
kepergian Sylvia Flora Nicolaas, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan
kekuatan dan ketabahan. Semoga arwahnya diterima di sisi para kudus di surga. Semoga
Oma Sylvia mendapat tempat yang layak di sisi-Nya.(Roy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar